Pagi harinya Ciel terbangun karna merasakan sesuatu yang melingkar diperutnya, dia membuka matanya dan melihat bahwa tangan mungil adiknya melingkar dipinggangnya, tiba tiba saja pintu dibuka dan nampaklah Sebastian yang berdiri disana
"Pelankan suara" ujar Ciel dengan suara pelan, Sebastian melangkah masuk
———
Diruang makan, "makanlah lebih banyak" ujar Ciel kepada m/n sambil mengelap mulut m/n dengan sapu tangan miliknya, "kau seperti anak kacil" tambahnya, m/n menggeleng
"Aku sudah kenyang" ujar m/n, "aku lebih suka makan cemilan dari pada makan seperti ini" ujar m/n, "ay-..." m/n tidak melanjutkan ucapannya dia langsung turun dari duduknya dan pergi dari sana menuju kamarnya
Ciel hanya menatap kepergian adiknya, sejak dulu m/n paling dekat dengan ayahnya, dia sangat mirip dengan kedua orang tuannya, senyum ramah, wajah tampan yang didominasi dengan cantik, Ciel selalu mengagumi wajah cantik adiknya sejak dulu
"...bocchan, apa ada yang anda perlukan lagi?" tanya Sebastian
Ciel menggeleng, dia kemudian berjalan kearah kamar m/n, saat dia membuka pintu dia melihat m/n yang sedang menatap serangga yang berada dilantai, "M/n" panggilnya, M/n yang dipanggil menoleh
"Ciel-nii apa dia baik baik saja?" tanyanya, Ciel mendekat kemudian melihat kupu kupu yang tergeletak dilantai
"...sepertinya dia baik baik saja..." ujar Ciel, kemudian tangannya menyentuh sayap kupu kupu iti
Zrrt
Entah kenapa dia merasakan sengatan listrik, tapi bersamaan kupu kupu itu kembali terbangun, "wah!! Ciel-nii hebat!" ujar m/n mengacungkan jempolnya sambil tersenyum lebar
"Jangan berlebihan, aku akan pergi keruang kerja, jika ada apa apa kau bisa datang kepadaku atau Sebastian, jalan jalan jika kau bosan, jangan keluar dari kediaman karna kau masih belum sembuh sepenuhnya" ujar Ciel
"Ciel-nii kau berubah menjadi cerewet" ujar m/n, "aku akan jadi anak baik" ujar m/n, setelah pintu ditutup, m/n langsung menatap kupu kupu yang menempel dijendela, "ada apa denganmu? Kau mau keluar? Aku akan membuka jendela"
M/n kemudian membuka jendela, baru saja dia membuka jendela tiba tiba angin yang begitu kencang masuk membuatnya terpental hingga menabrak pintu mengakibatkan suara tabrakan yang begitu besar
Sebastian yang sedang berada diruangan ciel langsung permisi untuk pergi, dia nampak biasa karna dia kira itu adalah ulah para pelayan, tapi saat dia keluar dia merasakan energi elf yang begitu kuat, hingga dia langsung berjalan menuju kesana
Saat dia sampai disana dia melihat para pelayannya yang berusaha masuk kekamar m/n tapi itu terlihat sangat sulit karna angin yang begitu kencang keluar dari sana
"Sebastian-san!! Tolong kami!" teriak meyrin, Sebastian dengan mudah bisa masuk kedalam sana, kemudian dia melihat M/n yang berada dibawah meja belajar sedang menatapnya dengan wajah polos yang terlihat ketakutan
Sebastian langsung mendekat kearahnya, menggendongnya dengan gaya bridal dia langsung membawa m/n keluar, bersamaan semua kaca yang berada dikamar m/n pecah, kaca jendela juga pecah, lemari pakaian terjatuh
Sedangkan ciel yang mendengar suara keributan yang tak berhenti henti dia langsung bangkit dari kursinya dan berjalan kearah sumber kekacauan, betapa terkejutnya dia saat melihat para pelayannya, lalu Sebastian yang baru saja keluar dari sana sambil menggendong m/n
"Ada apa?" tanya Ciel
"Nii, anginnya masuk setelah aku membuka jendela" ujat m/n setelah turun dari gendongan Sebastian, dia mendekat kearah Ciel
"Sebastian ur-"
BRAK!!!!
Suara tertutupnya jendela terdengar sangat keras, angin itu menghilang menyisakan kekacauan yang berada dikamar m/n
"Ciel-nii, aku baru saja melihat seorang laki laki yang terbaring berlumuran darah, kemudian dia menatapku dan tersenyum mengerikan" mata (name) mulai berkaca kaca dan akhirnya air mata menuruni pipi cubby nya
Ciel mengusap air mata itu kemudian menempel dahi mereka berdua, "Apapun yang terjadi, aku akan selalu ada untukmu, kau paham?"
Tbc🍉
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Butler x Readers Male
ContoBagaimana menurutmu jika kau menjadi adik dari seorang Ciel Phantomhive •Alur berbeda