Semenjak penolakan kemarin hubungan Davin dan Hara semakin menjauh. Tidak lebih tepat nya Davin menghindar dari Hara.
"Apa dia marah karena ku tolak kemarin?"batin Hara. Hara menepis pikiran nya itu. Tidak mungkin cuma karena masalah itu,Davin menghindar. Mungkin saja Tuan Kim sedang banyak kerjaan di luar kantor ya mungkin saja.
"Terlalu percaya diri kau, Song Hara. Memang nya kau siapa"Ucap Hara pada diri nya sendiri. Miris memang.
"Hara, you okay?"Tanya Jefrey teman sekantor Hara.
"Astaga! Kau mengkageti ku saja, Jef"
Jefrey tertawa. "maaf kalo aku membuat mu kaget. Habis nya kau berbicara sendiri ku kira kenapa"
"Kau melihat nya?"
Jefrey mendekat kan tubuh nya dan berbisik. "Asal kau tau, semua staff di sini melihat mu berbicara sendiri tau"
Hara yang mendengar itu langsung melihat ke arah sekitar. Tidak ada yang melihat. Semua pada fokus pada pekerjaan nya masing masing.
"Kau mencoba menipu aku ya?"
"Tapi kau percaya kan pada tipuan ku tadi?"
"Tidak. Sudah saja jangan menganggu pekerjaan ku"ucap Hara sedikit mengusir.
"Kau marah ya?"
"Iya,sana"
"Astaga kau jujur sekali sih Hara. Kau makan siang nanti sama siapa?"
"Sendiri"
"Aku traktir bagaimana?kau mau?"
"Tidak"
"Yah padahal aku ingin membawa mu ke restoran ayam terenak di dekat kantor. Ya sudah kalau kau tida–"
"Ayam? Baiklah aku mau! Kau yang traktir kan?"
"Tentu saja"
"Asa! Kau yang terbaik!" Hara memberikan kedua jempol nya sembari tersenyum.
"Jefrey gitu loh"
"Ucapan nya aku tarik kalau begitu, bye wleeee"Ledek Hara dan pergi meninggalkan Jefrey yang masih di sana.
"Hei mana bisa begitu!"ucap Jefrey tidak terima dan mengejar Hara yang berlari ke ruangan nya.
Mereka tidak sadar ada seseorang yang sedang fokus mengamati mereka dari kejauhan dengan tatapan yang sulit di jelaskan.
•••
"Hara-ssi, kau di panggil Presdir Kim ke ruangan nya"Ucap Jean.
"Saya?"
"Iya kamu, segera ya"Ucap Jean lagi sebelum berlenggang pergi.
"Oke"Jawab Hara.
"Ada apa presdir Kim memanggil ku ya?"Batin Hara.
"Kau kenapa diam saja?"Tanya Jean yang sudah lumayan jauh di depan Hara.
Hara langsung menutup berkas yang sedang di kerjakan nya. "Ah maaf"
"Cepat"
Hara sedikit berlari. Sedikit repot karena hari ini Hara memakai rok yang lumayan minim dan ketat jadi Hara sedikit berhati hati.
"Presdir Kim sedang di dalam, kau masuk saja"Ucap Jean menjelaskan.
"Baiklah,terima kasih Jean-ssi"
"Sama sama, saya tinggal"
Setelah kepergian Jean, Hara segera mengetuk pintu di depan nya.
"Masuk"Suara Pak Davin dari dalam.
Betapa terkejutnya Hara setelah pintu nya dia buka. Sebuah ruangan seperti apartemen bahkan ada dapur dan kamar tidur di sini.
"Kenapa diam?"
Hara langsung tersadar dan berjalan mendekat ke arah Davin yang sedang duduk di sofa ruang televisi itu.
"Ada keperluan apa pak Davin memanggil saya?"Tanya Hara tanpa basa basi.
"Duduk"
"Ya?"
"Duduk Hara"
Hara yang berpikir asal itu pun, duduk di pangkuan Davin.
"K-kau sedang apa Hara?"
"Duduk"jawab Hara dengan polos nya.
"Astaga Hara, di sofa bukan di pangkuan saya"
"Ya? Oh! Astaga! Maaf kan saya Presdir Kim"Hara langsung tersadar dan bangun dari pangkuan Davin. Tapi dengan ceroboh nya lagi Hara tidak sengaja menyikut hidung Davin.
"Ouch! Hidung ku"
"Darah! Astaga bagaimana ini! Di hidung mu ada darah! Kau mimisan!"Ucap Hara panik.
Davin memegang hidung nya. "Kau ambil kotak p3k di laci dekat tv"
Hara pun langsung mencari kotak p3k yang di maksud itu. "Mau saya obati?"
"Kau masih bertanya?"
Hara langsung duduk di hadapan Davin membuat pria itu hampir tidak bernafas. "Astaga ini terlalu dekat"batin Davin.
"Maaf kalau agak sakit"Ucap Hara sebelum menghapus darah yg menetes tadi.
Davin berdeham.
"Shh pelan, Hara"
"Ah maaf kan aku"
"Tidak apa lanjutkan"
Hara sangat fokus sampai sampai tidak sadar bahwa Davin sangat mengagumi pahatan wajah seorang Hara. Cantik.
"Hara"
"Ya?"
"Tidak jadi"
"Sudah selesai"Hara ingin menjauh tapi tangan Davin menahan pinggang Hara.
"Hara kalau aku ingin mencium mu apa boleh?"
Hara tertegun.
"Kalau kau tidak mau, saya tidak akan memaksa"
Hara mengangguk yang berarti iya. Hara tidak munafik. Davin itu layaknya tipe ideal semua wanita tidak terkecuali Hara.
Davin mendekat kan tubuh nya dan meraih dagu Hara untuk mendekat.
"Hyung, aku membawa berk–oh maaf aku mengganggu kalian!"
Jean menutup pintu nya kembali.
Hara menjauh dari tubuh Davin. "S-saya pamit kembali ke ruangan saya"
Hara buru buru keluar dari ruangan itu.
"Kau sudah gila Hara! Aish kenapa aku begitu tadi!"Hara merutuki diri nya sendiri. Betapa malu nya nanti diri nya bertemu dengan Jean dan Davin nanti. Mati saja kau Hara.
TBC.
Hai hai, maaf ya kalo ada typo atau kesalahan kata soal nya aku langsung publish tanpa aku koreksi sorry for all, and enjoy reading, thx u
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ONE AND ONLY [VJOY]
FanfictionSudah 5 tahun Song Airin yang tiba tiba saja menghilang kembali lagi di hadapan Kim Taehyung dengan versi berbeda, gadis itu bernama Song Hara.