Keduanya sudah menjauh dari rumah Lisa. Jennie berjalan di depan dan Lisa di belakangnya. Mereka sudah kembali ke apartemen Jennie. Lisa memaksa untuk mengantarkannya sampai ke dalam apartemen.
"Simpan uang itu untuk mu. Mungkin ada sekitar 7 juta ₩. Aku membatalkan niatku untuk menyuruh mu menggugurkannya. Kau bisa merawat anak itu sampai besar."
"Ini terlalu banyak Lisa."
Lisa menggeleng dan menatap Jennie lekat.
"Mungkin setelah aku melangkahkan kakiku pergi dari sini, polisi akan menodongkan senjata mereka padaku diluaran sana. Jaga dirimu baik-baik Jennie. Maafkan aku. Aku bukan orang baik."
Lisa berbalik tapi Jennie menahan tangannya.
"Apa yang terjadi sebenarnya? Apa yang kau lakukan sampai polisi-polisi itu ada di sana?"
Jennie menatap Lisa, meminta penjelasan darinya. Lisa menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan perlahan. Ia akan mengatakan tentang dirinya pada Jennie. Lisa berpikir bahwa ia akan mengakhiri interaksi dengan Jennie.
"Aku seorang pencopet. Bukan pekerjaan kantoran ataupun pengusaha kaya. Beberapa hari lalu aku memancing masalah besar karena mencuri ponsel dan dompet seorang pengusaha kaya. Mungkin itu sebabnya polisi mengejar ku."
"Pencopet? Astaga. Jadi ini uang hasil copetan mu? Kau mau aku membesarkan anak dengan uang hasil kau mencopet?" Jennie menatap Lisa yang kini sudah terlihat pasrah.
"Aku tidak punya pilihan lain selain mencopet. Daddy ku meninggalkan banyak hutang sampai ratusan juta won. Gaji pekerja buruh tidak besar. Aku rela melakukan apapun untuk melindungi Mommy ku. Tapi sekarang Mommy sudah menemukan kebahagiaannya bersama kekasih barunya. Aku sudah tidak lagi diperlukan."
Jennie mendengar setiap ucapan Lisa, membuat perasaannya berdenyut nyeri.
"Kau bisa membuang uang haram itu jika tidak ingin menyimpannya. Oh ya, meskipun kita tidak jadi menggugurkannya, aku akan menuruti syarat yang kau beri. Aku akan pergi karena aku tidak pernah punya tempat di sini. Kota ini terlalu kejam padaku. Mungkin aku akan mati saat keluar dari sini. Jaga dirimu, Jennie."
Jennie menarik ujung hoodie yang dipakai Lisa. Menahan Lisa untuk tidak pergi.
"Jangan pergi Lisa. Ayo besarkan anak ini bersama. Kalau kau pergi, itu artinya kau sama saja dengan Daddy mu. Meninggalkan anak mu hidup dalam kesusahan."
Seketika ia tersadar dengan ucapan Jennie. Kilasan balik saat ia dipukuli dan dipaksa membayar hutang oleh Bambam.
Ia berniat menggugurkan anaknya sendiri. Bahkan mahkluk itu tidak berdosa dan tidak meminta untuk hadir.
"Kita akan cari jalan keluarnya bersama untuk masalah mu. Kau tidak perlu melarikan diri kemanapun, cukup bersembunyi di sini sampai kita mendapatkan solusi untuk masalah mu."
"Jennie, aku tidak ingin kau terlibat."
"Tapi kau sudah melibatkan ku tanpa kau sadari Lisa. Kau membawaku masuk ke dunia mu sekalipun kau tidak bermaksud seperti itu untuk awalnya."
Lisa menghela nafasnya. Jennie benar, seharusnya sedari awal ia tak melibatkan Jennie. Seharusnya ia bisa lebih menahan diri untuk tidak dengan gilanya menumpahkan semua benihnya di rahim Jennie. Ini salahnya, sedari awal ini salahnya. Lisa menyalahkan dirinya sendiri untuk semua kejadian ini.
"Maafkan aku. Aku benar-benar minta maaf padamu." Tubuh Lisa luruh ke lantai. Secara tidak langsung seperti berlutut di hadapan Jennie.
"Lisa berdirilah."
"Aku memang manusia yang tidak berguna. Aku hampir merusak kebahagiaan Mommy bersama kekasihnya. Aku merusak hidup mu."
"Berdirilah Lisa." Jennie menahan sekuat tenaga agar air matanya tidak jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pickpocket || JENLISA ✓
FanfictionKamu itu... >> Pencopet!! Fanfiction spesial ulang tahun Lisa 🍵 18+ 🔞G!P🔞 🎥 Adaptasi film 🎥