"kau tidur disini?".
"Hn".
"Tapi..... jangan macam-macam ya".
"Memangnya kau mau aku macam-macam?".
.....?.
Itulah percakapan mereka sebelum tidur untuk menjemput mimpi yang lebih indah dari kenyataan.
.....".....
"Pengantin baru, seharusnya kalian bulan madu, kenapa cepat sekali bekerjanya". Ino yang tak sengaja berpapasan saat menunggu lift pun tak bisa menahan dirinya untuk tak julid pada pasangan baru itu.
Hinata terdiam, jika bukan karena statusnya sekarang adalah istri sasuke, mungkin hinata lebih memilih untuk berangkat sendiri.
Ia melirik pria itu yang masih menampilkan wajah datar, dasar pantat ayam sialan, di situasi seperti inipun ia juga yang harus menanganinya.
"Akan repot jika kita berdua tidak bekerja". Jawab hinata disertai senyum kecil sebelum melihat ino yang mengangguk setuju dan ikut memasuki lift yang terbuka.
.
Hinata mengetukkan jarinya di atas meja, matanya fokus menatap wanita yang berdiri tepat di depan meja kerjanya.
Apa dia wanita simpanan sasuke?, Berani sekali pantat ayam itu menyelingkuhinya, yang benar saja, mereka baru menikah dua hari yang lalu dan pria itu sudah berani bermain gila?.
"Nona...., Apa sasuke ada di dalam?". Tanya wanita di depannya lagi, karena pertanyaan pertamanya tak digubris sama sekali.
"Tidak...". Bohong hinata ketus, ia tak mau ada gosip menjengkelkan tentang nasibnya sebagai istri yang tersakiti karena membiarkan suaminya bertemu dengan wanita lain.
Bisa-bisa dia direkrut sebagai artis tv untuk memerankan istri tertindas yang lugu, cih mana mau dia.
Dengan kesal wanita di depannya memberenggut dan langsung keluar dari ruangannya, hinata menghela nafas kasar menatap pintu bercat hitam itu dengan kesal lalu ia mulai berdiri dan bersiap masuk ke dalam ruangan itu.
.
"Hm?". Sasuke yang sibuk dengan beberapa proposal yang harus ia kerjakan tak mengindahkan kedatangan hinata, pria itu tetap fokus membolak-balikan kertas di tangannya.
"Sasuke?". Panggilan hinata yang terkesan lembut baru pertama kali sasuke dengar hingga membuat pria itu menatap hinata dengan kernyitan di dahinya.
"Boleh aku membeli apapun yang kusuka?".
"Hn, belilah".
Hinata tersenyum sumringah, ia berjalan anggun ke depan meja kerja sasuke, lalu tangannya melambai tepat di depan pria itu.
"Minta kartumu". Katanya dengan senyum yang di buat-buat, pria itu harus tau dia salah merekrut seorang istri.
Tak ada protes sama sekali, sasuke mengeluarkan black cardnya dan langsung memberikannya pada hinata, bagaimanapun juga sekarang hinata berstatus sebagai istrinya.
"Semuanya....".
Sasuke yang baru menutup dompetnya menatap hinata heran, "semua kartumu". Lanjut hinata lagi dan hal itu sukses membuat sasuke menatap jengkel ke arah hinata.
"Kau gila?".
"Ya aku gila, berikan saja". Hinata tak sabaran lalu langsung merampas dompet sasuke dan mengambil semua kartu milik pria itu.
Dalam hati hinata tersenyum jumawa, dengan begini sasuke tak bisa jajan sembarangan lagi, oh...sasuke yang malang, ini akibatnya karena merekrut istri yang salah.
Dengan senyum kecilnya hinata menatap sasuke, "terima kasih", gumamnya lalu keluar dari ruangan itu.
Sasuke yang melihat kepergian hinata hanya menggelengkan kepalanya, tanpa sadar pria itu tersenyum kecil melihat tingkah lucu sekertaris sekaligus istrinya itu.
.
Hinata terdiam seraya menatap satu persatu kartu milik sasuke, ia bukan tipe wanita boros yang suka belanja hal yang tak perlu, jadi diberikan banyak uangpun rasanya hinata belum tentu bisa menghabiskannya dengan sekali pakai.
"Apa kubuat perusahaan atas namaku saja ya?". Katanya pada diri sendiri, itu pasti menguntungkan, dia bisa sukses tanpa berurusan dengan sasuke.
Hinata menggigit bibir bawahnya, pemikiran konyolnya tidak buruk, dengan senandung kecil akhirnya hinata memilih memasukkan kartu-kartu itu ke dalam tas kecilnya.
....
......
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd
Teen Fictionjika sasuke adalah seorang player, maka hinata adalah coachnya, lihat saja bagaimana caranya membuat uchiha busuk itu bertekuk lutut di bawah kaki jenjangnya. "uchiha san, seharusnya kau berlutut layaknya kau menyembahku". tch....