Chap 2 : Do We Really Look Alike?

441 72 5
                                    

"Hm? Tidak, kok. Semuanya sudah aman," ucapmu sembari membereskan baju-baju ke dalam koper.

Kepalamu kau miringkan ke bahu untuk menahan ponsel agar tetap di tempatnya, terdengar suara bariton dari ujung panggilan tersebut. Kau menjawabnya dengan gumaman singkat sambil mengangguk, meski lawan bicaramu tentu tidak bisa melihatnya. Memasukkan pakaian terakhir, kau pun meresleting koper dan menyimpannya di sudut ruangan.

Kini kau sudah sepenuhnya bisa memegang ponsel dengan tangan, kakimu beranjak menuju sofa terdekat di ruangan. "Iya, aku akan ke Tokyo selama sekitar 2 minggu? Atau lebih?" Kau menyalakan televisi digital dan mencari-cari siaran yang menurutmu menarik.

"Kalau sempat aku bisa mengunjungimu, kok," diakhiri dengan kekehan kecil. Kau berpikir untuk memberinya oleh-oleh juga, siapa tahu dia tertarik. Sudah hampir 3 tahun lamanya kau belum bertemu lagi dengan seseorang dibalik panggilan ini. "Iya, pokoknya lihat nanti saja, ya. Aku tutup teleponnya, sampai jumpa disana, Fushiguro-kun, titip salam untuk kakakmu."

Menyimpan ponsel di sebelahmu, kau mengambil cemilan tepat di meja depan dan memakannya sembari menonton film kesukaanmu. Seperti yang dijanjikan oleh Gojo, akhirnya kau bisa bertemu dengan orang dikutuk ini. Meski harus menunggu tiga bulan lamanya itu tidak membuat rasa penasaranmu mereda. Ternyata dia dimasukkan ke sekolah jujutsu dan diawasi oleh kakakmu secara langsung, demi melindunginya dari petinggi-petinggi lain.

Gojo memberikan surat libur kepada sekolahmu dan entah kenapa bisa diizinkan oleh pihak sana. Dia bilang untuk tidak memikirkannya tapi tetap saja, semoga alasannya masih dimasuk akal. Keberangkatanmu menuju Tokyo akan dimulai esok hari.

........................................................................

Keesokan harinya.

"Apakah kau sedang mempermainkan kami?! Jika kita tidak menjaga Orimoto Rika, seluruh kota bisa hancur!" teriak seorang pria paruh waktu baya dibalik sebuah pintu shoji.

Dalam ruangan yang gelap, dimana terdapat sekitar lima pintu shoji, masing-masing duduk petinggi dibalik pintu tersebut. Di tengahnya berdiri pria yang dijuluki 'penyihir terkuat' memakai jaket hitam kasual ditambah kacamata hitam.

Gojo menaruh kedua tangannya dalam saku jaket, agak lelah mendengar kekhawatiran para petinggi. "Aku akan mempertaruhkan hidupku jika itu terjadi, tapi apa kau tahu tentang semua ini? 'tidak diketahui', bagaimana bisa seorang anak yang tidak terlahir dari garis penyihir manapun bisa berubah menjadi kutukan tingkat spesial seperti itu?" ucap Gojo yang faktanya memang benar. Menerka-nerka hal yang tidak diketahui sama sekali akan menghasilkan kesalahpahaman dan itu membuat masalah semakin rumit. Yang perlu dilakukan adalah penyelidikan lebih dalam lagi.

Orimoto Rika adalah roh kutukan tingkat tinggi yang baru-baru ini diidentifikasi oleh para petinggi jujutsu. Asal usul yang tidak diketahui membuat petinggi tersebut resah akan keberadaannya, diketahui Orimoto Rika adalah roh kutukan yang menghantui siswa baru disana yang tidak lain adalah korban dari kejadian perundungan yang sempat dibahas dibeberapa tempat. Pada misi pertama murid tersebut Rika sudah memanifestasikan wujud penuhnya selama 422 detik. Gojo selaku guru penanggung jawab murid tersebut sedang dimintai keterangan lebih lanjut atas 'kelalaian' satu ini.

Alih-alih menjawab pertanyaan mereka satu persatu, Gojo memilih berbalik meninggalkan ruangan itu daripada terus mendengarkan ocehan mereka. Tidak dipungkiri lagi bahwa pria tersebut membenci para petinggi.

"Jangan lupa eksekusi rahasia Okkotsu Yuuta hanya ditangguh," ucap salah satu petinggi yang membuat langkah Gojo terhenti di bibir pintu. Ya, Okkotsu Yuuta adalah nama murid baru yang memiliki roh kutukan berbahaya tersebut. Memiliki tangguhan berupa eksekusi mati karena keberadaan dirinya dan Rika sangat membahayakan dunia jujutsu atau begitulah yang para petinggi itu pikirkan.

Epiphany ¦¦ Jujutsu Kaisen ¦¦ Spin-off |Female Reader|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang