4

7.8K 560 8
                                    

Saat bel pertanda istirahat berbunyi, Ica langsung membalikkan badannya menghadap El dan Nanta.

"Wah parah banget lo berdua masa mau pindah ke sini waktu di reuni gak bilang-bilang sih." Ucap Ica.

"Lo berdua kan balik duluan," jawab Nanta sambil merapihkan buku-bukunya yang berada di meja.

Nanta memang termasuk murid yang rajin berbeda dengan El yang memang benar-benar pemalas, jangankan untuk mencatat atau sekedar mendengarkan penjelasan dari guru, didalam tas laki-laki itu pun tidak terdapat buku ataupun bolpoin.

"Hehe iya. Nih gara-gara si Lala yang nangis." Lala melotot mendengar ucapan itu keluar dari mulut Ica, dengan kencang ia mencubit lengan berisi Ica hingga membuat gadis itu mengaduh kesakitan.

"Kenapa emangnya?," El yang mulai tertarik pada topik ini pun kini ikut bicara. Sementara Nanta memutar bola matanya malas dalam hatinya nanta merutuki El yang sok polos itu jelas-jelas dia yang membuat Lala menangis.

"Ica.." Lala memberi peringatan pada Ica agar tidak mengatakan apapun lewat tatapan matanya yang sudah melotot tajam.

"Si Lala mewek lehernya di kasih cupang sama orang ga di kenal." ucap gadis itu dengan santainya, berbeda dengan Lala yang langsung menegang di tempatnya. Emang bener-bener yaa mulut si Ica ni.

"ICA. Lo apa-apaan sih!" Lala berucap kesal pada Ica yang kini hanya cengar-cengir.

"Santai aja la, mereka kan juga temen-temen kita." Dengan tidak berdosa nya Ica hanya tersenyum ke arah Lala yang sudah gondok setengah mati.

"Terserah lo." Ucap Lala sambil beranjak dari duduknya.

"Eh mau kemana lo?"

"Kantin, gue laper." Ucap Lala sambil berlalu dari kelas.

"EH LA TUNGGUIN DONG AH."

"heh kalian mau ikut je kantin ga? Lo berdua pasti belum tahu dimana kantinnya kan? Ayo ikut aja sama gue."

El dan Nanta pun akhirnya ikut bersama Ica kekantin. Mereka berjalan beriringan dengan Lala yang kini jauh didepan mereka.

__________

"Gue mau ke kelas duluan." Kini mereka tengah duduk di meja kantin dengan beberapa makanan yang tersaji.

Semua orang yang berada di meja itu tengah menikmati makanannya, berbeda dengan Lala yang kini tengah berdiri di depan Ica.

Gadis itu tidak memakan makanannya sedikitpun. Lala hanya ingin cepat-cepat pergi ke kelas saja.

Sebenarnya dari tadi Lala berusaha menghindari El. Lala tidak ingin dekat-dekat dengan manusia sialan, si mesum itu.

Ica, Nanta dan El menghentikan kegiatan makan mereka saat mendengar suara Lala.

Lala tetap mencoba untuk menatap kearah Ica saat ia mengetahui bahwa kini El sedang memandangnya tajam.

"Lo gak makan?,"

"Gue lagi gak enak badan mau balik ke kelas aja. Gue duluan ya." Tanpa menunggu jawaban teman-teman Lala dengan cepat berjalan meninggalkan kantin.

Saat melihat Lala yang mulai menjauh dari pandangannya El kemudian ikut beranjak dari duduknya.

"Gue mau ke toilet dulu."

"Kok pada pergi sih anjirt,"

"Biarin aja." Akhirnya mereka berdua pun kembali melanjutkan kegiatan makannya yang tertunda.

Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang