9

6K 451 10
                                    

Senin pagi kembali menyapa, membuat Lala dengan terpaksa kembali ke sekolah, membuatnya harus bersiap untuk bertemu dengan seseorang yang dihindarinya sejak kemarin.

Kemarin tanpa basa basi Ica memblokir nomor El namun saat malam tiba-tiba sebuah pesan dengan nomor tidak di kenal  mengirimkannya pesan.

Awalnya Lala ingin mengabaikannya begitu saja namun melihat pesan dengan ancaman yang Lala tau pasti siapa pengirimnya itu membuatnya bergerak membalasnya.

El mengirimkan nya pesan dengan nomor tidak dikenal, beberapa baris chat di sana mampu membuatnya tidak bisa tertidur hingga pagi datang.

08569xxxxxxx
Gue pastikan temen lo itu menyesal karena udah berani ikut campur

gue ga sabar buat cepet ketemu sama lo

persiapkan diri lo, sayang...

Lala panik, benar-benar panik membaca chat dari laki-laki itu, dari mana El tau bahwa kini Ica tau masalah nya, dan apa yang akan El lakukan pada Ica?.

Saat itu juga tangannya bergerak mengetikan balasan, Lala menjelaskan dengan panjang lebar bahwa Ica tidak tau apapun.

Gadis itu takut bahwa El kapan saja bisa melukai Ica. Semalam dia tidak bisa memejamkan matanya, pandangannya terus tertuju pada jendela kamarnya takut dengan tiba-tiba laki-laki itu kembali muncul dari sana.

Pesan yang di kirimkan nya juga tak kunjung mendapatkan balasan hingga pagi ini El hanya membacanya.

Dia juga langsung menghubungi Ica memastikan dia tiba di rumah dengan aman. Lala tidak berani menceritakan tentang keresahannya pada Ica.

Gadis itu terlalu takut, mungkin saat mereka bertemu dia akan berbagi segala keresahannya pada gadis yang sudah menjadi temannya itu sejak sd.

Lala berjalan dengan lesu menuju kelasnya, badannya terasa lemas bibirnya juga terlihat pucat dan hari ini ia harus berjemur di bawah teriknya matahari untuk mengikuti upacara.

Lala tidak ingin pergi ke UKS gadis itu takut akan kembali bertemu dengan El di sana.

Saat memasuki kelas, Lala sudah menemukan Ica yang duduk di bangkunya, gadis itu sedang duduk sambil memainkan ponselnya.

Menyadari Lala yang mulai mendekat dan duduk di bangkunya fokus Ica kini tertuju pada gadis itu.

"La, semalem aman kan?"

Mendengar itu seketika Lala tertegun, gadis itu hanya diam membuat Ica sedikit panik.

"La...." Ica mengguncangkan lengan gadis itu pelan.

"G-gue makin takut ca... El gue takut dia macem-macem in lo juga. Dia sempet ngancem gue semalam." Mata Lala kini mulai berkaca-kaca, suaranya juga kini terdengar gemetar.

Ica yang melihat itu dengan cepat menarik Lala ke pelukannya, gadis itu mengusap-usap pelan punggung Lala yang kini mulai terisak.

"Lo tenang aja, cowo kaya El ga bakalan bisa nyakitin gue. Gue ga akan biarin dia nyakitin gue ataupun lo."

____________

Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang