1

2.4K 106 18
                                    

Budayakan Love dan Comment.

------------------

Hari ini Keyra benar-benar meninggalkan rumahnya. Setelah semua kopernya dimasukkan ke dalam mobil Harris. Saat ini Keyra masih pelukan bersama dengan Regan dan Lisa. Rasanya berat sekali untuk saling melepas. Meskipun jaraknya tidak sejauh Sabang hingga Merauke, tapi tetap saja mereka berpisah. Dan hal itu adalah hal terakhir yang mereka inginkan.

"Udah dong jangan nangis gini. Kalo kalian gini gua jadi mau nangis ini. Udah ya gua berangkat dulu udah ditunggu yang lain" ujar Keyra yang memang Keluarga Kyai Abdul sudah masuk ke mobil yang dikendarai oleh Abi Harris. Sementara nanti, Keyra hanya akan satu mobil bersama dengan Harris.

Membayangkan hal itu nantinya akan terjadi pada dirinya pasti nanti akan terjadi awkward moment. Keyra sangat membenci hal itu.

"Hati-hati ya Key. Gua sama Regan bakalan sering jengukin lo kesana" ujar Lisa pada Keyra. Keyra pun mengangguk dan akhirnya saat ini ia masuk ke dalam mobil Harris.

Mereka berdua saat ini duduk berdampingan di mobil yang sama. Dan mobil mereka pun akhirnya meninggalkan halaman rumah Keyra.

Keyra dan Harris saat ini masih diam saja. Keyra terlalu kecewa, terlalu shock, dan terlalu sedih mengapa semua ini harus terjadi kepadanya. Dan kenapa Harris tidak memberitahu ini semua semenjak ia bertemu dengan Keyra. Mengapa baru hari ini ia mengetahuinya.

Keyra pun saat ini hanya melihat ke luar jendela mobil. Masih belum ada pembicaraan yang serius antara mereka berdua. Bahkan tidak ada suara di dalam mobil itu. Sangat senyap sekali.

Apa kamu ga siap Key? Apa kamu kecewa sama semua ini Key. Maaf Key. Batin Harris sembari ia masih fokus kepada jalanan didepan. Karena saat ini ia sedang membawa istrinya, Keyra. Ia tidak ingin jika nantinya ia dan Keyra akan celaka hanya karena Harris yang tidak fokus dalam mengemudi.

Mereka masih diam saja sampai akhirnya Harris pun mencoba untuk berbicara. Hanya satu kata yang bisa Harris katakan untuk memulai pembicaraan antara mereka berdua.

"Maaf" ujar Harris membuat kesenyapan yang tadi terasa pun menjadi sirna. Keyra pun terkejut mendengar Harris yang mengucapkan kata maaf itu. Ia menjadi sangat kesal sekali saat ini.

"Kenapa? Kenapa harus gua sih Ris? Kenapa juga lo ga bilang sama gua dari awal sih. Lo mau apa sebenarnya. Lo puas udah bikin gua frustasi bingung mikirin sebenarnya apa yang terjadi. Dan saat gua tau ternyata gua ini udah nikah selama dua minggu sama lo, Ris. It's so creazy buat dipikirin. We still 17 years old Ris. And now we are married " ujar Keyra sembari ia menahan tangisnya itu.

"Maaf Key, aku ga maksud buat nyembunyiin ini semua dari kamu. Ini semua udah diatur sama pengacara Opa kamu. Maaf Key" ujar Harris selalu meminta maaf, ia tidak ingin Keyra marah kepadanya.

"Kenapa? Kenapa lo mau nikah sama gua? Pasti lo sebelumnya ga tau kan siapa gua dan lo ga tau betapa bobroknya gua kan. Kalo lo tau lo ga bakalan mau nikah sama gua. Mana mau anak alim, cucu Kyai kayak lo mau buat nikah sama cewek berandalan yang masih sering keluar masuk club kayak gua. Lo di paksa? Atau kenapa lo mau ngelakuin ini semua. Ini semua ga adil. Ini semua ga adil" ujar Keyra yang saat ini sudah menangis dengan sangat keras. Hal itu pun membuat Harris menghentikan mobilnya dan menepikan mobilnya. Ia tidak bisa melanjutkan perjalanan disaat Keyra sedang menangis seperti ini.

"Jadi ini alasan kenapa lo berani buat peluk gua waktu pas opa meninggal itu. Ini alasan lo. Karena lo udah jadi suami gua? Iya? Kenapa. . Kenapa lo ga ngomong sama gua. Gua ga bisa jadi istri lo, gua ga bisa Ris" ujar Keyra yang membuat Harris berdiam diri karena perkataan dari Keyra tersebut.

Kenapa Key, kenapa kamu ga mau jadi istri aku Key. Kenapa? Batin Harris bertanya-tanya.

"Kalo gitu kita bersikap biasa saja. Maksudku kalo kita hanya berdua kamu bisa lakukan apa saja mendiamkan aku atau apapun itu. Tapi tolong kalo sama Abi, Umi, dan Eyang tolong jangan bersikap seperti itu" ujar Harris meminta kepada Keyra.

"Okay, gua boleh minta tolong? Jangan campurin urusan gua" ujar Keyra kepada Harris.

"Okay" jawab Harris.

Kenapa Key, kenapa kamu ga bolehin aku buat mencampuri urusan kamu. Memangnya apa salah aku sampai kamu ga bisa jadi istri aku Key? Apa salah aku Key. Batin Harris dengan sedih.

Mobil mereka pun kembali berjalan menuju ke rumah Harris yang berada di Pondok Pesantren Abdul Jami'.

Mereka berdua pun saat ini tampak hanya berdiam diri saja. Tidak ada lagi yang membuat mereka berdua harus mengobrol. Mereka sudah selesai mengobrol dan berakhir dengan kesalahpahaman yang nantinya akan berbuntut panjang pada kisah hidup mereka berdua.

Gua ga bisa jadi istri lo Ris, gua ga bisa. Lo udah sempurna banget lo Hafidz Qur'an. Lo juga pinter, lo bener-bener taat sama agama. Sedangkan gua, gua ini ga ada apa-apanya Ris. Kenapa lo mau nikah sama gua Ris. Gua ga bisa jadi istri yang baik buat lo. Gua bukan yang terbaik buat lo Ris. Harusnya lo dapetin yang terbaik melebihi gua Ris. Ibarat sekolah gua ini masih TK dan lo udah lulus kuliah. Gua ga bisa jadi istri cowok sesempurna lo Ris. Kenapa lo mau nikah sama gua. Maaf Ris, maaf gua dah ngehancurin masa depan lo Ris. Mungkin sebelum ketemu gua masa depan lo sangat cerah dan sekarang setelah ketemu gua masa depan lo rusak. Semuanya karena gua. Maaf Harris. Batin Keyra sembari ia masih melihat ke arah luar jendela dan juga ia saat ini masih menangis tanpa suara.

Diperjalanan ini Harris juga berusaha untuk mengumpulkan fokusnya melihat ke arah jalanan. Padahal di kepalanya sedari tadi bersarang mengenai Keyra yang tidak ingin menjadi istrinya. Tentunya hal itu adalah hal terakhir yang ingin Harris dengar dari Keyra. Bahkan sejujurnya ia tidak ingin mendengar Keyra mengatakan hal itu. Bahkan setiap kali ia berdoa, ia selalu memanjatkan doa agar Keyra mau menerima dirinya. Ia tidak ingin  jika pernikahannya ini akan hancur padahal mereka berdua belum memulainya.

Key, tolong tetap bertahan Key. Kita coba dulu jangan menyerah di awal Key. Tolong meskipun kamu ga mau jadi istri aku, tolong lakuin ini semua karena Opa kamu Key. Batin Harris.

Mereka berdua pun akhirnya sampai di rumah Harris pada malam hari. Mereka sengaja melakukan itu agar para santri tidak curiga dengan Harris yang hanya satu mobil dengan Keyra. Karena jika siang hari mereka pasti akan mendapatkan banyak perhatian dari para santri karena jika siang hari banyak sekali santri yang berlalu lalang mengitari halaman itu.

----------------
20/6/20

My Husband is GUS? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang