📍 The Dharmawangsa, Apartement.
"Haiii! He he~"
Seulgi hendak menutup pintu penhousenya melihat Lisa yang datang menyapa dengan senyum lebar menampilkan wajah tanpa dosa.
Lisa segera menahan pintu lalu cepat - cepat masuk kedalam sementara Seulgi memutar bola matanya malas, ia lansung kembali duduk disofa menikmati siaran TV.
Ikut bergabung duduk disamping beruang yang sedang merajuk, Lisa memeluk lengan kanan Seulgi dengan manja sambil berkata, "Maaf dong Seul, ya anggep aja kemaren bayaran gue jadi fotographer lo. Maaf ya ayang~"
Cup
Lisa mencium pipi kanan Seulgi membuat yang dicium lansung melotot, ia lansung melepas kasar pelukan lalu melompat duduk ke sofa single sambil bergidik geli.
"NAJIS BANGET! GELI!" Pekik Seulgi sambil menggosok - gosok lengan dan pipi kanannya sementara Lisa tertawa puas
"Hahaha~ Abisnya lo baperan dari kemarin, ga asik banget."
"Jelas lah! Masa gue makan sendiri, pulang sendiri kemarin?!"
"Ya maaf Seulgi cakep! Kan gue udah maaf yaelah~"
Seulgi mencibir lalu menyipitkan matanya yang sudah sipit, "Kemana aja lo kemarin?!"
"Gue cuma makan siang sama Jennie."
Dahi Seulgi mengerut, "Jennie? Siapa?"
"Cewe gila yang ngatain gue jelek."
"Lho?! Kok bisa sama dia?!" Tanya Seulgi nampak sangat terkejut
"Jadi gini ceritanya, gue kemarin minta pertanggung jawaban dia karena udah nampar sama nendang gue minggu lalu, jadi ya akhirnya... gue sepakat jadiin Jennie asisten pribadi selama satu bulan penuh."
Seulgi tergelak, membalas, "Asisten pribadi?! Haha~ Heh, emang lo ada bisnis apa? Jadi CEO aja belum diangkat - angkat."
Bibir Lisa lansung cemberut lalu berdecak sebal, "Ya! Pokoknya terserah gue lah!"
Tatapan Seulgi berubah mengintimidasi, "Lo ada maksud lain kan? Cepet bilang!"
Lisa menggelengkan kepalanya sambil mengalihkan matanya, "Eng-engga! Apa sih lo!" Balasnya gelagapan
"Bohong! Jangan macem - macem sama anak orang lo atau gue aduhin grandpa kalo lo masih mau main - main sama perempuan! Mentang - mentang Jennie cantik." Ancam Seulgi
"Gue ga main - main Seul! Astaga! Lo mah ga percaya banget sama gue!"
"Terus buat apa?"
"YabuatkenaldeketsamaJennie!" Jawab Lisa cepat bak rapper
"A-ap-apa? Kuping gue ga budeg kan?"
Menghela nafas dalam, Lisa akhirnya mengaku. "Pertama, dia beda dari yang lain karena dia satu - satunya cewe yang bilang gue jelek.
Kedua, gue penasaran sama dia karena nama dia kek kedengeran familiar di telinga gue.
Ketiga, gue baru tau ternyata dia punya gummy smile. G-gue suka sama senyum bayi nya.
Jadi, gue mutusin mau kenal dia lebih jauh."
Seulgi lansung tercengang sekaligus bahagia mendengar keputusan Lisa.
"Kalo gini mah, seratus persen gue dukung! tapi grandpa sama grandpi lo gimana kalo misalnya emang cocok? Emang mereka ga masalahin status sosial?"
Lisa menggelengkan kepalanya, "Engga, mereka udah bilang sendiri."