Daisy merasakan sentuhan lembut dari seseorang yang merangkul pinggangnya. Tanpa menoleh kebelakang, daisy pun sudah tahu siapa sosok lelaki dengan tangan yang kekar itu.
"Tumben pagi-pagi udah peluk aja." Ucap Daisy.
"Sebenarnya aku pengen lebih, tapi tidak bisa karna pms sialan itu" Jawab lelaki yang bernama Raymond.
"Lebih?"Daisy memutar tubuhnya.
Sekarang mereka saling berhadapan satu sama lain. Daisy menjijitkan kakinya dan mengecup bibir Raymond.
"Daisy kau sungguh nakal. Aku tidak bisa menahannya lagi." Balas Raymond.
Raymond mulai membuka resleting celananya agar stick miliknya tidak lagi terasa sesak didalam sana. Daisy hanya tersenyum melihat tingkah pacarnya yang selalu tidak bisa mengontrol diri ketika bersamanya.
Ketika Daisy hendak menyentuh stick milik Raymond, telpon Raymond berdering.
"Fuck!." Hardiknya.
"Angkat saja siapa tau penting." Ucap Daisy.
"Bos keparat. Menelpon disaat yang tidak tepat."
Disaat Raymond berbincang dengan bossnya melalui telepon, Daisy melanjutkan membuat sarapan.
Daisy dan Raymond merupakan sepasang kekasih yang sudah menjalin hubungan selama 2 tahun. Mereka tinggal bersama.
Raymond berkerja di sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang kosmetik. Sedangkan Daisy berkerja disebuah restoran yang cukup terkenal dikotanya.Tak ayal Daisy cukup lihai dalam memasak.
"Daisy aku harus membicarakan sesuatu padamu." Ucap Ray.
"Baiklah."
"Aku akan pergi ke Bali sekitar 2 minggu. Peluncuran produk terbaru dari perusahaan ku dicabang sana mengalami sedikit gangguan."
"Aku mengerti."
"Bersenang-senang lah Ray."
"Mana bisa aku bersenang-senang tanpa kamu disampingku." Goda Ray dengan sengaja menyentuh dada Daisy.
"Sudah sana nanti telat."
"Aku belum mencicipi makanan yang kau buat."
"Tidak perlu dicoba. Sana pergi." Usir Daisy
KAMU SEDANG MEMBACA
RAPUH
Storie d'amoreMenjadi sosok yang terlihat baik dan polos yang seolah-olah tidak mengetahui hal-hal buruk adalah keahliannya. Ya, keahlian dari seorang gadis berusia 25 tahun, Daisy Mentari. Siapa sangka hal yang dari luar tampak suci, namun menyimpan begitu banya...