" Selamat menjadi rakyat jelata Jarrel Kivandra" Ujar pemuda manis yang baru saja pindahan dari apartmennya ke sebuah kos kecil yang hanya berukuran 3x3. Lingkungan sekitar kosnya pun juga terkesan kumuh karena memasuki gang sempit di tengah padatnya pemukiman penduduk yang saling berdempetan.
Semua berawal di malam Jarrel tertangkap basah oleh mami nya ketika mengikuti balap liar. Kedua orang tuanya pun murka dan memarahinya berjam jam, bahkan tak tanggung-tanggung ia diberi pilihan yang amat sulit. Pertama, memilih motor kesayangannya itu disita dan dia tetap bisa tinggal di apartment serta masih mendapat uang saku meskipun dipotong. Atau kedua, motor kesayangannya tidak disita tetapi dengan syarat ia tinggal di kost kecil serta tidak mendapat uang saku.
Karena sangat menyayangi blacky si motor kesayangannya itu, Jarrel rela memilih hidup susah di kost kecil tanpa mendapat uang saku. Lagi pula ia juga masih bisa bekerja part time atau apa saja lah yang bisa menghasilkan uang.
Sembari merebahkan tubuhnya pada kasur sempit, Jarrel membuka aplikasi twitter.
" Gue harus cari sugar mommy nih" jarinya bergerak mengetikkan sesuatu pada ponselnya." Apa sugar daddy aja kali ya? Bapak bapak biasanya lebih royal"
" Udah lah anjir bebas sugar apa aja yang penting dapet duit" ujarnya.
Setelah selesai mempostingnya, Jarrel meletakkan kembali ponselnya di atas perut. Tak berselang berapa lama, terdengar sebuah notifikasi masuk- Jarrel meneguk salivanya susah payah. Jujur saja ia gugup melakukan hal gila yang baru pertama kali ia lakukan selama hidupnya.
" Brengsek apaan tuh" Ia menatap geli ke arah ponselnya yang baru saja ia letakkan dengan kasar tepat setelah Jarrel membaca dm twitter dari seorang lelaki berumur dengan kumis tebal yang mengatakan mau menjadi sugar daddy nya.
" Gue maunya sugar daddy yang masih muda, ganteng, manly kayak di film film" Jarrel berteriak frustasi seraya mengusak rambutnya kasar. Ia pikir mencari sugar daddy atau sugar mommy yang masih muda dan cakep seperti di film-film itu mudah. Tau taunya tidak seperti yang diharapkan, ia justru mendapat bapak bapak tua bermuka mesum dengan kumis tebal dan jenggot brewok.
Dari pada pusing memikirkan sugar sugaran, lebih baik ia pergi berkumpul di basecamp Reactangles. Pemuda manis itu lantas bergegas bangkit- memakai jaket boomber hitamnya kemudian menyambar kunci motor di atas meja.
•••
Mobil Ferrari 458 Speciale berwarna putih membelah jalanan ibu kota yang sudah mulai sepi. Pemuda tampan dibalik kemudi di dalamnya nampak sibuk berbicara dengan earphone yang menempel pada salah satu telinganya.
" 10 menit lagi gue sampai" ujar Haiden pada temannya di seberang telepon." Lo yang bikin acara lo yang telat" pekik Kevin kesal dibalik telepon.
" Sorry, gue tadi ada urusan" ujar Haiden karena memang benar saat ia akan pergi menuju basecamp 587ru, daddy nya dengan tiba tiba menelponnya untuk segera pergi ke mansion utama karena ada yang ingin di bicarakan mengenai bisnis.
" Buruan woi, kita udah sejam nungguin lo" Teriak David yang terdengar dari dalam telepon.
Setelah mematikan sambungan teleponnya, Haiden melihat jam tangan rolex yang melingkar di pergelangan tangannya guna memastikan pukul berapa saat ini. Jarum jam menunjukkan pukul 00.00 bersamaan dengan suara debuman keras dari belakang mobilnya dan tubuhnya yang terdorong ke depan.
" Damn" gumamnya begitu sadar ada yang menabrak mobilnya dari belakang.
" Bedebah keluar lo" Teriak seseorang yang kini mengetuk kaca pintu mobilnya dengan tidak sabaran.