Bab 21 (Penyelidikan)

887 24 0
                                    

Papa dan Mamanya Ken begitu terpukul dengan semua ini

Mereka marah dan malu dengan apa yang sudah di lakukan Ken

Baik Budi Wijaya (Papanya Ken) maupun Yulia (Mamanya Ken) tidak pernah menyangka kalo anak mereka masih saja berhubungan dengan Vivi,meskipun sudah berpacaran dan menikah dengan Tiara,

Namun satu hal mereka yakin bahwa Ken gak mungkin membunuh dan menghabisi nyawa seseorang,mereka kenal betul siapa anaknya,sejahat jahatnya Ken,mereka tau,gak mungkin Ken tega menghabisi nyawa seseorang

Jadi meskipun mereka kecewa dengan Ken,karena Ken adalah anak satu satunya mereka yg sangat mereka kasihi,
Budi Wijaya sang konglomerat itu gak akan membiarkan anaknya mendekam di penjara,dia segera menelpon Team Pengacaranya yg terkenal Hebat dan terbaik,untuk membela anaknya

Dia juga membungkam pers dengan uang nya, supaya tidak memberitakan peristiwa ini keluar...

Sementara Mamanya Ken,Yulia Wijaya berkali kali pingsan saat tau kebenaran hal ini,

Mereka berdua gak menyangka kalo selama ini Ken masih berhubungan dengan Vivi,dan baru memutuskan hubungan dengan Vivi saat sudah menikah dengan Tiara

Mama mertua nya,berkata padanya sambil menangis sedih,

"Mama minta maaf yah Tiara atas perlakuan Ken ke kamu,km mau maafin Ken kan?" Ujarnya menatap menantunya

"Iya mama,Ken juga sudah minta maaf dan menyesal,Tiara merasa Ken juga sudah berubah,jadi Tiara sudah memaafkan Ken,justru hubungan kami lagi harmonis harmonisnya tiba tiba ada berita seperti ini"  ujar Tiara sambil tanpa terasa air mata nya keluar

Mama mertuanya segera memeluk mantunya,mereka berdua menangis,

"Kita lagi usaha supaya Ken bisa keluar dari Penjara dengan Jaminan,sambil sy akan kerahkan orang orang terbaik untuk mencari bukti bahwa Ken tidak membunuh wanita itu,
pengacara kita sedang mengurus segala sesuatunya,Tiara mau tinggal di rumah ini,atau mau tinggal sementara sm Papa dan Mama di Menteng?" Tanya Budi Wijaya,Papa mertuanya itu dengan tegas namun lembut,Budi Wijaya meskipun sudah berusia 68 tahun tp Kharisma nya masih terasa,dia sangat berwibawa dan tegas,Ken mewarisi wajah dari Mamanya yg Cantik sehingga Ken berwajah tampan, dan Kharisma dari Papanya,yang membuat orang betah berdekatan dengan nya,seperti memiliki magnet yang membuat semua orang suka dengannya

"Tiara disini aja Pa,gak apa apa" ujarnya

"Kamu yakin bisa menjawab semua pertanyaan dari detektif yg menyelidiki Ken?besok dia pasti datang untuk menanyai kamu" Ujar Papa mertuanya lg

"Tiara akan berusaha untuk mencari bukti2 yang kuat,bahkan kalo perlu Tiara akan mencari alibi yang kuat,untuk membebaskan Ken" ujar Tiara

"Jangan Tiara,jangan alibi,karena itu berbahaya kalo km ngomong berbohong dan ketahuan menciptakan alibi untuk Ken,itu malah akan menjerumuskan kamu,sebaiknya kasih keterangan yg sejujurnya saja, karena kita semua Yakin ken gak akan berbuat sekeji itu,Papa tau betul siapa Ken,sejahat jahatnya dia,gak mungkin dia sampe membunuh orang dengan sadis seperti itu,ini pasti ulah orang yg ingin menghancurkan Ken dan Wijaya Grup" ujar Papa mertuanya geram

Vivi di ketemukan oleh pembantu nya yang setiap hari bekerja ,biasanya pembantu datang jam 6 pagi dan pulang jam 3 sore,Pembantu nya sudah bekerja lama dengannya dan sudah sangat di percaya sehingga di berikan Pin masuk apartemen dan Kunci Tap nya juga

Saat pembantunya membuka Pintu apartemen pagi itu,betapa kagetnya melihat Vivi sudah terduduk di Sofa, meregang nyawa dengan leher sudah di gorok,dan darah Vivi sudah muncrat di mana mana,pemandangan yg begitu mengerikan
Pembantunya berteriak histeris dan segera memanggil Petugas Apartemen ,lalu petugas keamanan di apartemen segera menghubungi Polisi

Takdir CinfaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang