angin berayun menerpa tubuhku
berjalan sendirian tanpa kawan
tak peduli tatapan orang
aku tetap berjalan
rintik hujan mulai berjatuhan
semakin lama berubah menjadi ribuan
aku tak peduli
aku tetap berjalan
walau angin dan hujan ini menerpaku
seakan ingin menolongku
menyamarkan air mataku
jatuh hingga ikut terbawa hujan
hujan semakin lebat
dingin dan menusuk tajam kulitku
namun tak dapat mengobati lukaku
hujan membuatku kembali mengingatnya
seseorang yang jauh disana
mengisi relung hatiku dengan diamnya
cukup lama aku mencintainya
dari pita yang mengikat rambutku
hingga berubah menjadi ikatan indah dan beraturan
aku mencintainya dalam diam
aku mengaguminya dan terpendam
namun perasaan itu tak terhiraukan
dia lebih melihat kawanku dari pada diriku..
memilukan