"Perut gue laper lagi, udah jam 1 lagi. Kenapa gue harus bangun di jam segini sih." Aira benar-benar laper saat ini.
Aira keluar kamar tamu, lalu pergi menuju dapur.
"Loh makanannya kemana semua? Duh mana ga ada stok di kulkas lagi gue kan belum belanja bulanan." Ucap aira, namun tak sengaja matanya menatap sesuatu yang membuat hatinya terasa nyeri.
"Loh ini kan yang tadi aku masak? Kok ditempat sampah semua?." Tanya aira.
"Non cari apa?" Tanya salah satu pelayan yang masih terbangun.
"Nita? Astaga aku kaget, ini aku cari makanan di dapur tapi kok makanan yang aku masak tadi di tempat sampah semua?" Tanya aira.
"Anu nona, tuan menyuruh bi asti buat buang semua makanan di meja." Ucap nita.
Deg
"Oh ok, yaudah aku balik ke kamar dulu ya." Ucap aira.
"Loh nona tidak jadi mencari makanan?" Tanya nita.
"Nita kembali ke kamar kamu." Titah seseorang yang tak lain abi.
"I-iya tuan, non tuan saya permisi." Lalu nita pergi meninggalkan mereka.
"Cari apa kamu di dapur saya?" Tanya abi.
"Maaf pak saya hanya mencari makanan, tapi ternyata tidak ada." Ucap aira.
"Siapa suruh kamu tidak makan dari siang? Saya tau pasti kamu sudah makan dengan Farel kan, cikh... ngaku saja." Ucap abi.
"Maaf pak, setelah pulang dari kampus saya membuat kue dan memasak makanan makan malam, tapi sayang nya sudah dibuang." Ucap aira.
"Mas, aira capek. Hari ini kamu kelewatan mas, makan dan mandi dirumah perempuan lain. Pulang malam, tidak kasih aku kabar. Nganterin perempuan lain, hebat kamu mas. Memang ya laki-laki jika sudah mendapatkan apa yang dia mau akan berubah." Ucap aira.
"Cukup aira, kamu yang keterlaluan kamu sering berduan dengan farel." Ucap abi.
"Berduaan? Saya dan farel? Pak bapak tau gak? Air mata aira susah buat keluar, mau nangis susah pak, aira bingung mau ketawa atau nangis, air mata aira labil kaya bapak. Pak aira akhhh...p-perut aku...arghh....sakit" rintih aira saat merasakan sakit diperutnya.
"Kamu tidak usah berpura-pura." Ucap abi.
"S-saya ga pura-pura pak,akhh saya ga kuat." Aira langsung terjatuh ke lantai.
"Aira!." Abi langsung mengangkat tubuh istrinya, dan membawa nya ke kamar mereka, lalu abi menelpon dokter keluarga.
"Gimana dok keadaan istri saya?." Tanya abi.
"Selamat ya pak buk, ternyata bu aira sedang mengandung. Usia kandungannya baru 2 minggu, dijaga dengan baik ya." Saran dokter.
"S-saya hamil dok?." Tanya aira dengan raut wajah bahagia.
"Iya buk, dijaga dengan baik ya untuk resep nanti akan saya buatkan dulu, saya permisi ya bu pak." Ucap dokter yang memeriksa aira.
Aira bangun dari posisinya saat ini, dia berdiri sembari memegangi perutnya.
"Kamu mau kemana?" Tanya abi saat melihat aira akan keluar kamar.
"Kemana lagi pak? Selain ke kamar bawah? Disana kamar saya kan sekarang?." Ucap aira.
Grep
Abi memeluk aira.
"Maaf....maaf...aku keterlaluan....aku udah bohongin kamu....maafin aku hiks....aku ga makan atau pun mandi sama bu tia. Aku tadi nganterin moma kerumah bunda." Ucap abi."Maafin aku hiks...maafin aku aira." Pinta abi seperti anak kecil.
"Jadi kamu bohongin aku?kamu jahat tau gak." Ucap aira.
"Maaf hiks, aku tadi suruh bi asti buang semua makanan karena makanan itu udah dingin aira,kue yang kamu buat salah satu bahannya ada yang kadaluwarsa, jadi aku suruh bibi buang. Lalu aku menyuruh semua agar tidak memberikan kamu makanan, karena aku... aku maunya aku yang kasih makanan ke kamu, tapi tadi aku liat kamu tidur nyenyak banget, maaf aira." Jelas abi.
Aira menghapus air mata abi.
"Kamu lucu. lalu kenapa kamu marah-marah dan bawa farel?" Tanya aira."Aku cemburu aira, aku cemburu sama farel." Ucap abi.
"Hufh, okay sekarang aku mau tidur." Ucap aira.
"Disini, aku maunya kamu tidur disini sama aku." Ucap abi, masih setia memeluk aira.
"Yaudah lepasin aku."ucap aira.
"Kamu maafin aku kan?" Tanya abi.
"Iya, yaudah ayo kita tidur." Ucap aira.
Lalu mereka tidur bersebelahan, abi memeluk tubuh aira dan sesekali mengusap perut aira yang berisi anaknya.
"Aira? Usap kepala aku." Pinta abi.
"Haa? U-usap? Ok." Jawab aira, lalu perlahan jemarinya mengusap kepala abi.
KAMU SEDANG MEMBACA
your eyes
PoetryTatapan itu, aku selalu mengingatnya Meski kamu sudah lupa. Ghea humaira Razaq, perempuan berusia 23 tahun yang masih menjadi seorang mahasiswi di salah satu universitas di indonesia. orang biasa memanggilnya Aira. Aira dijodohkan dengan seorang dos...