Vanesha, bukan Nayla

6 1 0
                                    

Minggu,3 April 2022

Maaf jika ada kesamaan dengan
Lapak lain.

.......

Selamat menjalankan ibadah puasa untuk
Saudara/saudari ku Muslim.

Semoga Amal ibadah kita diterima
Oleh Allah SWT, dan dosa-dosa kita
Diampuni.

.......

⭐Happy Reading ⭐

...oOo...

Sudah 5 menit Kasa menunggu Nayla bersiap-siap, tapi yang namanya cewe butuh waktu yang lebih lama untuk mempercantik diri mereka.

Kasa mengatakan akan berangkat bareng sama Nayla walaupun awalnya gadis itu menolak dengan alasan takut ketahuan dan akan tersebar di seantero SMA Permata karna Kasa itu Mos wanted boy. Ditambah dengan status Kasa yang dikenal orang adalah sebagai Kekasih dari Vanesha Altezza.

Kasa melirik arloji nya yang menunjukkan pukul 06.20 dan 15 menit lagi Bel bunyi. Karna sudah tidak bisa menunggu Kasa masuk kekamar dan melihat Nayla yang sudah siap tapi gadis itu cuma diam dan berdiri tegap di depan cermin.

"Nayla" Seru Kasa begitu Sampai dibelakang gadis itu. Nayla mendongak dan pandangan keduanya bertemu, hanya beberapa detik karena Nayla langsung memutuskan nya.

"Kita berangkat?" Tanya Nayla membalikkan badannya. Kasa mengangguk singkat dan keluar terlebih dahulu.

Sepeninggalan Kasa, Nayla menghela nafasnya , Nayla menyambar tas nya yang tergeletak di Ranjang. Gadis itu menutup pintu dan keluar rumah.

Nayla menghampiri Kasa yang sudah Stay di motornya setelah mengunci pintu terlebih dahulu.

Nayla memegang pundak Kasa untuk naik ke motor, takut jatuh doi. Setelah mendapatkan posisi yang nyaman, Kasa menyalakan motornya dan perlahan meninggalkan rumah kedua pasutri itu.

...oOo...

"Kasa ini gimana dong? Kita udah telat lima menit lho" Kasa hanya bisa diam, Daritadi Nayla terus saja mengatakan hal yang sama.

Kemacetan ini membuat mereka telat 5 menit, bahkan keduanya tidak kapan macetnya bubar.

"Sa, gimana dong?"

"Nay, lo bisa diem gak? Gue juga lagi usaha" Ujar Kasa kesal.

"Usaha apaan, daritadi lo cuma disini mulu gak majuin motornya, salip aja napa sih" Semprot Nayla cepat.

Kasa melotot, apa katanya? Salip? Yang benar saja.

"Lo sesat banget ya jadi orang, lo mau ditangkap polisi, haa?" Tanya Kasa menoleh sedikit kebelakang,

"Ya...ya gak mau lah.. tap-tapi kita udah telat , Sa"

"Yaudah lo sabar aja" Kasa merasakan hembusan nafas di leher nya karna Nayla mencondongkan wajahnya kedepan. Tidak tahukah bulu kuduk Kasa sudah berdiri semua?.

...oOo...

Ternyata begini rasanya terlambat, dihukum membersihkan lapangan sampai pelajaran pertama habis. Kasa adalah cowok disiplin dan tidak pernah terlambat tapi untuk yang pertama kalinya cowok itu telat bersama Nayla.

Tapi yang terlambat bukan hanya keduanya, ada 3 adek kelas yang sama terlambat. Kelimanya disuruh membersihkan lapangan sampai jam pelajaran pertama selesai.

Kasa menghentikan aktivitas nya dan menoleh kebelakang untuk melihat apa yang dilakukan Nayla, ternyata gadis itu sedang istirahat di bawah pohon. Ingin menghampiri tapi Vanesha terlebih dahulu memanggilnya.

"Kasa" Seruan Vanesha dari depan kelasnya, gadis itu berlari pelan dan sekarang sudah berdiri dihadapan Kasa.

"Ya ampun keringat kamu bercucuran" Vanesha me-Lap keringat Kasa menggunakan Sapu tangan yang selalu dia bawa. Kasa memperhatikan wajah Vanesha dari jarak yang dekat. Vanesha cantik, hidungnya mancung, bibirnya tipis, kulitnya putih, rambutnya sebahu berwarna hitam dengan poni tipis menutupi jidatnya.

Bersama sejak kecil membuat keduanya saling memahami, Kasa tau apa yang disukai dan tidak disukai oleh Vanesha begitu juga sebaliknya.

"Kamu kenapa keluar, hm?" Vanesha tersenyum sampai matanya menyipit tapi tangannya masih sibuk bekerja.

"Aku liat kamu nyapu jadi aku izin sama gurunya" Ucap Vanesha. Dia menyimpan kembali Sapu tangan itu kedalam saku hoodie yang dia gunakan hari ini.

"Kok gitu? Nanti jam pelajaran kamu kurang, by. Kita udah kelas 11 lho?!"

"Masih ada setahun lagi, by" Vanesha tercengir, membuat Kasa tersenyum. Cowok itu mengacak rambut vanesha dan mencubit pelan pipi Vanesha.

"Sakit, by" Memasang wajah pura-pura kesakitan, Vanesha kembali tersenyum manis.

Keduanya berbicara panjang lebar dan sesekali tertawa. Hal itu tidak luput dari pandangan siswa maupun guru yang berlewatan, tidak terkecuali Nayla yang sudah dibakar api cemburu. Gadis itu bangkit dari duduknya dan meninggalkan Lapangan menuju kantin karna disaat yang bersamaan Bel berbunyi.

Nayla cemburu.

Karna dia menyukai Kasa, suaminya. Jangankan karna perasaan, karna status saja bisa membuat gadis manapun cemburu jika miliknya mesraan bersama orang lain.

Tapi Nayla harus sadar, mereka hanya dijodohkan dalam pernikahan ini. Nayla tau kasa pacaran dengan vanesha jadi Nayla harus bisa menerimanya.

Kasa mencintai Vanesha, Bukan Nayla.

...oOo...

Thank's

Typo bertebaran✨

Kasa Bright | On Going (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang