Candala 004

38 7 7
                                    

Akira sedang bersantai di kamarnya saat Dokter Bramantyo masuk yang seketika membuat Akira mengerutkan dahi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akira sedang bersantai di kamarnya saat Dokter Bramantyo masuk yang seketika membuat Akira mengerutkan dahi. "Papa, ngapain ke sini? Biasanya jam segini gak ada di rumah saking sibuknya," tanya Akira terdengar sarkas.

Sedangkan Dokter Bramantyo tak menghiraukan pertanyaan Akira. Dia lantas berkata, "Malam nanti jangan pergi ke mana-mana. Papa mau kamu pergi ke restoran Bougenville."

Akira mengernyitkan dahi. "Ngapain? Aku sibuk!"

"Ketemu calon suami kamu," jawab Dokter Bramantyo yang langsung membuat Akira terperanjat.

"Apa?! Calon suami?!" seru Akira, "Gak usah becanda deh, Pa, lagian aku masih kuliah!"

"Apa wajah Papa kelihatan bercanda?" Dokter Bramantyo menatap Akira dengan wajah serius.

Gadis itu menatap papanya dengan wajah kesal. "Aku gak mau," tolaknya.

"Papa gak butuh persetujuan kamu."

"Pa, come on! Aku bukan anak kecil lagi, Papa gak bisa paksa aku. Apalagi maksa untuk menikah, it's my life! Papa gak bisa ikut campur dalam hidup aku!" jerit Akira.

"I can. Because you're my daughter."

Saat itu juga Akira ingin mengeluarkan umpatannya di depan sang Papa. Sialan!

×××

Samudra baru selesai mencuci piring kala mendengar suara dering dari ponselnya, saat hendak diangkat deringnya malah berhenti. Dia lantas mengeringkan tangan menggunakan tisu dan melihat siapakah gerangan yang menyebabkan ponselnya berdering di waktu santai ini?

"Dokter Bram?" gumam Samudra.

Baru saja ingin menelpon balik, sebuah pesan muncul di layar.

Dokter Bramantyo Nugroho: Sam, saya sudah booking satu meja di Bougenville untuk kamu dan anak saya, jam 7.20 nanti datang ya.

×××

Pukul 7.15 Samudra sudah siap dan tengah menghidupkan mesin mobilnya. Samudra cenderung tepat waktu dan akan jadi orang pertama yang datang jika menghadiri sebuah janji. Karena ia tahu rasanya menunggu. Tak bisa dipungkiri jikalau Samudra penasaran dengan putri dari Dokter Bramantyo.

Akira Kaia.

Samudra penasaran apa yang membuatnya melakukan hal yang membuat kesabaran Dokter Bramantyo habis. Karena bagi Samudra, setiap perbuatan pasti ada sebab-akibatnya. Perbuatan Akira yang katanya nakal, mungkin mengakibatkan papanya kesal, tapi apa penyebabnya?

Sementara Samudra sibuk dengan pikirannya, dari arah luar Akira nampak masuk ke dalam restoran dengan wajah ditekuk. Sang Papa, Dokter Bramantyo, bersikeras memaksanya untuk datang dan bahkan mengancam Akira, jika ia tak mau pergi maka papanya akan menyita semua aset yang diberikan. Akira kesal. Menurutnya sang Papa terlalu semena-mena.

Candala || 2022 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang