Kana turun dari mobil Derren begitu sampai di kantor Derren, ia lalu menggandeng tangan Sifa agar ikut turun dan berjalan bersamanya. Kana lalu berjalan di depan dengan menarik tangan Sifa. Tak mau kalah, Derren ikut memegang tangan Sifa yang satunya membuat Sifa menoleh menatap Derren, sedang Derren hanya tersenyum.
"Wilwil!!!" panggil Kana saat melihat William baru saja keluar dari lift.
William langsung menghampiri Kana, "Iya Tuan kecil?" tanya William dengan berjongkok.
Kana melepas gandengannya pada Sifa lalu ia melepas tasnya, Kana menyodorkan tasnya dan botol minumannya pada William, "Bawain ya Wilwil." ujar Kana.
"Baik tuan." ujar William dengan menerima tas dan botol minum itu.
"Makasih Wilwil." ucap Kana yang diangguki William.
Kana menggandeng tangan Sifa lagi dan menariknya menuju lift, "Pelan-pelan Kana!" peringat Derren saat Kana bersiap untuk berlari.
Kana mengurungkan niatnya dan menyengir pada Derren, "Hampir aja." ujarnya cengengesan.
••***••
William membukakan pintu ruangan Derren, Sifa dan Kana ikut masuk.
"Pak, ini ada beberapa berkas yang harus bapak tanda tangani." ujar William memberikan banyak berkas pada Derren.
Derren mengangguk, "Terimakasih, keluar." suruh Derren.
William keluar dan menutup pintunya, lalu Derren melihat Sifa dan Kana yang sedang berbicara dengan duduk di Sofa.
"Daddy, aku mau ngelukis sama Bunda." pinta Kana.
"Ga boleh ngelukis di sini ya, nanti ruang kerja Daddy kotor." tutur Sifa halus.
"Engga papa, coba panggil William suruh beli alat lukisnya." suruh Derren.
"Aku mau ikut beli alat lukis sama Wilwil deh Daddy, aku mau pilih warna yang bagus." ujar Kana yang diangguki Derren.
Kana langsung bersorak dan berlari keluar.
BRAK
Kana menutup pintu ruang kerja Derren kasar hingga membuat Derren berjengit kaget, "Tuh gitu tuh turunannya si curut, grasak-grusuk ga bisa alusan dikit." ujar Derren membuat Sifa tertawa.
CKELEK
pintu kembali terbuka, Kana menyembulkan kepalanya dari balik pintu, "Daddy uangnya?" tanya Kana.
Derren mengambil dompetnya dan mengeluarkan black card dari sana, "Awas hilang." peringat Derren, Kana ini jika asik dengan apa yang ia suka maka ia akan melupakan segalanya, pernah satu hari Derren mengajak Kana membeli mainan dengan memberikan black card pada Kana. Dan setelah membeli mainan, black card-nya malah hilang tak tau ditaruh mana dengan bocah itu, alhasil Derren memblokir penguangan dari black card itu agar tak disalah gunakan, dan ia pun membuat Black card baru.
Kana mengangguk, "Makasih Daddy, aku mau beli warna sama lukis dulu, babay, jangan kangen." celoteh Kana lalu pergi lagi.
BRAK
Derren menggelengkan kepalanya lalu duduk di samping Sifa, "Udah gapapa?" tanya Derren.
Sifa mengangguk, "Gapapa." jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEET AGAIN AFTER LEAVING 21+ {PROSES REVISI}
RomanceCERITA MENGANDUNG ADEGAN DEWASA DAN ADEGAN KEKERASAN. MOHON BIJAK DALAM MEMBACA Raja Derren Alfahri, seorang laki-laki yang membenci mantan pacarnya, Sifa Angelin. hingga dia memutuskan untuk pergi meninggalkan nya. Kini laki-laki itu kembali, kemba...