Pasti Kembali

7.3K 71 4
                                    

Dia terlalu baik untukku. Namun terlalu sulit baginya untuk melepaskanku. Hingga dia memberiku kebebasan melakukan apapun yang aku suka bahkan mengizinkanku memiliki pacar baru tapi dengan satu syarat bahwa kami tetap berpacaran.

Aku tidak sanggup melihatnya terluka saat aku berpegangan tangan seorang pria yang lain atau bahkan melihatku pulang sekolah bersama sepupunya sendiri, Davin.

"Mengapa harus Davin?" tanya Darren saat aku menceritakan kronologis hubunganku dengan Davin. Meskipun raut wajahnya muram tapi dia tetap berusaha terlihat tegar dengan memamerkan senyum lebarnya. "Trus, kamu bilang ke dia kalau kita sudah putus?" lanjutnya.

"Yaiyalah. Mana ada cowok yang mau di duain kecuali kamu. Ren, kita putus aja ya?" pintaku.

"Tidak, Lana. Melepaskan kamu tidak semudah mendapatkanmu. Kan, aku kasi kamu kesempatan. Kamu boleh pacaran dengan siapapun."

"Tapi aku aku gak mau lihat kamu terluka."

"Aku lebih terluka lagi kalau aku pisah dari kamu. Setidaknya aku masih bisa menghibur diri bahwa kamu masih milikku dan kamu pasti kembali."

"Tidak, Darren," ucapku mantap. "Aku tidak akan kembali lagi padamu karena aku sudah tidak punya perasaan apapun lagi."

Semula aku tidak menyesal mengatakannya pada Darrenn. Aku yakin seyakin-yakinnya bahwa hatiku telah jatuh sepenuhnya kepada Davin, sepupunya.

Hubunganku dengan Davin hampir menuju enam bulan. Darren tetap menghubungiku sebagai pacarnya. Aku tidak pernah menanggapinya karena Davin cemburu jika aku terlalu dengan dengan pria manapun, termasuk Darren. Dikelas, aku terpaksa pindah tempat duduk agar tidak melihat wajah Darren yang penuh harap padaku. Melihatnya seperti itu membuat hatiku teriris.

Saat acara pensi tahunan, Darren mengajakku bernyanyi di atas panggung. Darren bermain gitar sebagai musik pengiring.

"Please, Lana. Aku kangen sama kamu."

Akhirnya aku naik ke atas panggung dan menyanyikan lagu A Thousand Years-Christinna Perri. Aku ingin menangis saat melirik Darren yang tersenyum penuh arti padaku. Aku sudah banyak melukainya. Namun kutahan air mataku agar tidak jatuh. Dari atas panggung, dapat kulihat Davin sedang berbicara dengan teman-temannya, sama sekali tidak menikmati penampilanku di atas panggung.

Kumpulan Cerita Pendek RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang