How To Live As The Enemy Prince [Hiatus]

Prolog

Novel terjemahan

Author: 자서현 [Ja Seo Hyeon]
Genre: Fantasi, Aksi, Drama, Kerajaan, Petualangan, Shounen, Historis

Kesimpulan : bukan milik saya. Saya hanyalah sekedar reader sampah mulia yang gabut menikmati hari menganggur nya yang indah.

Dan... Novel ini hanya sampai chapter 535 dikarenakan penulisnya, Ja Seo Hyeon, meninggal dunia. Beliau meninggal pada tahun 2020.

Jadi entahlah, sedapat nya apa aku. Ku taruh sini. Dan itu bakal lama ◉‿◉

_____

'Maju terus! Jangan goyah!'

Hujan panah kembali meluncur turun dari langit. Aku mengayunkan pedangku untuk menangkisnya dan kemudian menerjang maju, menerobos celah di antara dua orang musuh, dan menebas yang lain.

'Jangan jatuh!'

Hari ini tidak boleh menjadi hari terakhir Secretia!

Musuh baru bergegas maju, mengayunkan pedangnya dengan kemampuan yang sudah terlatih.

Aku memblokirnya dan pria itu bertanya,

"Akan kuingat kau. Siapa namamu?"

"Aku tidak ingat"

Aku hanya pedang yang melayani Raja.

Pria itu menggerakkan senjatanya dengan lihai dan menghancurkan pedangku.

"Ah, benar. Kau adiknya Chase. Aku selalu ingin bertemu denganmu."

Alih-alih membalas perkataannya, aku mengayunkan gagang pedangku. Dia tidak merasa perlu menghindarinya dan malah menembakkan tombak es ke arahku. Aku tidak bisa menghentikannya.

Craak!

Aku bisa mendengar suara napasku berdentum di telingaku. Aku semakin sulit bernapas.

"Aku komandan pasukan Valkan, ordo sihir Kailis, Arsen Hertz. Aku akan mengingatmu, Raja Bern dari Secretia. Kau telah bertarung dengan gagah berani"

Kuangkat mataku untuk melihat ke kejauhan.

'Kakak....'

Aku mencoba mencari Yang Mulia.

"Kalau begitu, beristirahatlah"

Aku bisa melihat cahaya-

Aku akan mati.

***

Itu adalah kenangan terakhir yang kumiliki.

Aku membuka mata di masa sepuluh tahun yang lalu.

Aku menemukan bahwa aku berada di tubuh Pangeran Ketiga Calian dari Kerajaan Kailis, negeri yang sama dengan yang telah menghancurkan negeriku, Secretia.

Calian. Pangeran yang lemah, yang merupakan keturunan naga.

Dia anak lelaki pemalu yang hanya memiliki pengaruh kecil dan tidak memiliki kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri. Jadi, dia menghabiskan hidupnya dengan bersembunyi dan dibunuh bahkan sebelum dia berusia lima belas tahun.

Itu adalah masa depanku kini.

"Apa yang akan kau lakukan sekarang?" tanya sosok Calian di cermin.

Aku menjawab, "Bukankah sudah jelas?"

Aku harus hidup.