Author POV
Mereka mengadakan acara keluarga yang rutin dilakukan setiap bulan. Bulan ini acaranya di rumah Suzy. Mereka semua sedang berada di halaman belakang untuk bakar daging dan sejenisnya.
"Aku dengar dari mommy kalau nanny Sam akan tiba, hari ini" kata Jennie
"Ya, supir sedang menjemputnya"
"Apa kamu sudah mencari informasi tentang dia? Maksudku, dia akan menjaga Sam, jadi kamu harus memastikan asal-usulnya"
"Teman Wookie mengenalnya"
Wookie adalah nama panggilan Lee Dong Wook. Jennie memasukkan daging ke pemanggang itu dan menutup alat pembakar agar itu bekerja maksimal dan membakar dagingnya sampai matang. Jennie tidak bisa makan daging panggang ini walaupun matang dengan baik, karena dokter tidak menyarankan makanan yang dibakar.
Suzy menyiapkan minuman di gelas "Apa kamu tidak berniat memakai babysitter?"
"Tidak, aku berjanji pada diriku sendiri, berapapun anak kami, aku akan berusaha semampuku. Wajar jika kamu memakai nanny, kamu bekerja. Sejak Willow lahir, aku ingin setiap waktu bersamanya"
"Terkadang aku juga berpikir seperti itu tetapi aku mencintai pekerjaanku juga. Kamu tahu mimpiku sejak dulu"
Jennie tersenyum dan membuka tutup pemanggang untuk membalikkan dagingnya "Tidak apa-apa. Kamu wanita hebat karena melakukan keduanya dengan baik"
"Semua ibu itu hebat" kata Suzy sambil meletakkan daun mint di setiap gelas. Lisa sedang bermain dengan Sam dan Willow. Lisa duduk di ayunan dan kedua anak kecil itu mendorongnya.
"Lebih kencang" perintah Lisa. Sam dan Willow sangat bersemangat, keduanya juga tertawa. Jennie mencuri pandangannya pada ketiga orang disana, dia tersenyum. Suzy mengantarkan minuman ke meja tamu. Ada orang tua Lisa juga disana, keduanya sedang bicara dengan Ibunya.
Jennie melanjutkan kegiatannya, memanggang daging. Wookie sedang menghubungi seseorang. Lisa masuk ke dalam rumah untuk pergi ke toilet.
"Li, minum?" Ibu Jennie menawari Lisa, saat Lisa melewati meja yang mereka tempati
Lisa berhenti "Terimakasih, Mom. Aku ingin ke toilet dulu"
"Dimana anak-anak?" tanya Ibu Lisa
"Sedang bermain ayunan"
"Yasudah, cepat kembali. Mereka mungkin akan jatuh ke kolam"
Lisa segera pergi ke toilet, perutnya terasa sakit sejak pagi tadi. 5 menit di dalam kamar mandi tetapi isi perutnya tidak juga keluar. Dia ingin mengatakan pada Jennie tetapi dia takut jika istrinya marah karena dia kurang makan sayur, akhir-akhir ini.
Lalisa POV
Setelah 10 menit di toilet, ada yang mengetuk pintu toilet. Awalnya aku membiarkannya sampai..
"Daddy?"
"Lisa?"
Kedua anak kecil itu memanggilku.
"Lama sekali" kata Willow saat aku membuka pintu, dia mengangkat tangannya untuk digendong. Aku melihat Sam dan segera berlutut "Naik ke pundakku" kataku pada Sam. Aku menggendong keduanya hingga meja makan.
Keduanya turun dan duduk di kursi masing-masing. Jennie memberikanku kode untuk duduk di sebelahnya.
"Lisa, ini nanny baru Sam" kata Ibu Jennie saat seseorang datang ke meja makan dengan nampan di tangannya. Dia membawa alat makan untuk anak-anak.
Wanita itu melihat ke arahku "Pranpriya?"
Itu Amena. Jantungku seketika terasa berhenti. Aku menelan salivaku, tenggorokkanku terasa kering seolah aku ada di padang pasir. Jennie menatapku. Ralat, semua orang melihat ke arahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me
FanfictionMenyembunyikan pekerjaannya selama bertahun-tahun adalah hal yang tidak mudah. Menjadi 3 sosok yang berbeda adalah hal tersulit yang dia alami selama hidupnya.