Chapter Two

130 9 0
                                    

Winwin memerhatikan Jaehyun yang membaringkan tubuhnya pada kursi belakang mobil. Walaupun ia tidak dapat bebrbaring dengan sempurna, Jaehyun tetap memakasa dirinya untuk tidur.

"I could afford another room at a cheap motel," tawar Winwin.

"It'll just be a five minutes nap, I swear"

Winwin tidak menjawab apa - apa, ia membiarkan Jaehyun yang tampak sangat lelah untuk beristirahat. Ia mulai memikirkan rencana untuk melarikan diri bersama Jaehyun , ia tidak bisa meninggalkannya begitu saja with no money, with no ID.

"Geez, since when his problems become mine?" ucapannya penuh rasa frustasi. Ia membuka layar ponselnya, ia mengecek berita, yang masih di penuhi oleh hilangnya Jeong Jaehyun, polisi mulai menginvestigasi orang - orang terdekat, hingga teman, dan rekan kerjanya yang terkait. Ratusan video teori konspirasi hilangnya Jaehyun pun sudah bermunculan pada beranda Youtube dan Tiktok.

Namun Winwin tidak menghiraukannya, ia membaca biografi milik Jaehyun yang ditulis dalam halaman Wikipedia. Lalu ia beralih membaca trivia pada fan blog Jaehyun, dan berakhir mendengarkan semua lagunya di Spotify.

"I think, I got a new fan," ucap Jaehyun sambil terkekeh, matanya masih terlihat merha dari kurang istirahat dan rambutnya pun acak - acakan.

"I just need to know about you!" protes Winwin.

"How can you didn't know me? you don't have a TV in your house?"

"The world doesn't revolve only around you," jawab Winwin cuek," and, you need to know something, you aren't celebrity anymore unless you want to pop out of nowhere saying that you're alive, that's your mother fucking choice."

"Winwin,"

"Casper," keduanya berucap bersamaan.

Tatapan keduanya saling bertemu, dan suasana pun tiba - tiba hening, udara di dalam mobilpun tiba - tiba terasa kian panas.

"I'm sorry," ucap Jaehyun mencairkan suasana.

Winwin menghela nafasnya, ia menyenderkan kepalanya pada setir mobil,"What's your plan?"

"I don't know, I'm still tired from last night. It was a long night, don't you agree?"

"Yeah," suara Winwin begitu pelan, ia belum beranjak dari posisi sebelumnya,"We have to go somewhere, far far away from California."

Jaehyun terdiam,"but I don't have money and I don't have ID"

"I know. We have to find a way."

Mereka berdua kini menuju sebuah restoran kecil, dimana tidak ada banyak orang. Jaehyun mengambil sebuah kacamata hitam milik Yuta yang berada diatas dashboard, dan memakainya.

"How can you didn't bring any money with you, I thought celebrities are rich," ucap Winwin sambil membuka pintu mobil.

Jaehyun menghela nafasnya,"I'll tell you why after we get some food, I'm starving."

Mereka memilih tempat yang paling terpencil diujung restaurant, namun dengan pemandangan menghadap jendela keluar. Keduanya dudk berhadapan. Tidak ada sarapan penuh gizi bagi Jaehyun, hanya ada satu porsi burger dan french fries, lengkap dengan diet coke, but he's more than happy. He can't remember whe's the last time he eats fast food, all he can remember is a strict diet.

"All you can see on the media is a lie," ucap Jaehyun sambil mengigit burgernya.

Winwin menatap Jaehyun, he still looks good although he looks ridiculous, eating junk food while wearing shades. Rahang Jaehyun begitu tegas, ia begitu sempurna, bahkan jemarinya yang panjang begitu mengesankan walau ia sedang memegang sebuah burger.

"So, tell me what happened?"

"I started my career twenty years ago as a child actor, my mom told me that it will help our family's economy if I joined them. My family was so poor back then. So, I join the audition and got the role. And yeah, it was the start. But the worst part is, my family take care of everything, my money, my job which one that I should take or not, they also alienated me from the celebrities' industry, I have no friends except Johnny, Yuta, and..," Jaehyun tercekat, ia teringat akan apa yang ia lihat di kamar mandi, Taeyong dan Johnny. Ia tidak dapat melanjutkan ceritanya.

"And?"

"I don't know if I should call them friends or not"

Winwin meraih tangan Jaehyun, ia mengusapnya pelan,"take your time."

"Tell me about yourself," ucap Jaehyun yang kini sudah menyelesaikan burgernya.

"I'm not sure you want to hear about my life."

"Tell me," Jaehyun melipat kedua tangannya diatas meja seolah ia siap mendengarkannya.

Winwin menggigit bibir bawahnya,"Oh geez, no. I never been this close to other people, and tell them about my life."

Kini Jaehyun meraih tangan Winwin dan mengusapnya, sama seperti apa yang Winwin lakukan.

"I sell the drug for living, that's all," ucap Winwin singkat.

"That explains a lot," jawab Jaehyun kini mengambil french fries.

---

Hari berganti menjadi malam, keduanya kembali terdiam, Winwin mengendarai mobil menuju tempat kliennya.

"It'll be my last client," ucap Winwin sambil membuka seatbelt.

"And you'll get another job?"

"Maybe. Since we shares the same problem now, I can't let you alone on the run."

Jaehyun tersenyum menampilkan deretan gigi putih sempurnanya. Winwin meninggalkan tempat dan berlari kedalam rumah. Tak lama, ia melihat dua orang pria yang mengamatinya secara diam - diam pada kaca spion. Jaehyun kembali memakai hoodienya. Ia bergerak senormal mungkin agar kedua orang tersebut tidak mencurigainya. Suara tembakan terdengar dari dalam rumah, ia tidak tahu apa yang terjadi namun suara tersebut cukup membuat pikirannya kacau. Jaehyun berjalan keluar, ia merapatkan hoodienya, ia berjalan menjauh dari rumah tersebut, dan kini kedua pria tersebut telah menghilang.

Ia terus berjalan tanpa arah, ditempat yang ia tidak ketahui. Ia pun tidak mengetahui apa yang terjadi pada Winwin. Langkahnya kian cepat, ia menjadi semakin panik, dan jalanan pun semakin sepi. Yang ia lihat hanya sebuah lahan kosong, bahkan tidak ada satu penerangan pun.

Dari kejauhan, ia dapat mendengar suara langkah seseorang yang mengikutinya, kini ia mulai berlari, entah kemana, ia terus berlari dan suara langkah tersebut juga mengikutinya.

Ia merasakan sebuah benda tajam menghunusnya, sebelum ia sempat melawan.

---

Sudah satu jam Winwin mencari Jaehyun, dengan penerangan yang minim, ia tidak bisa mencari Jaehyun dengan mudah, terlebih ia tidak memiliki ponsel untuk menghubunginya.

Winwin memutuskan untuk berkendara tak jauh dari tempat itu. Ia menggunakan pencahayaan mobil untuk mencari Jaehyun.

Keringatnya membasahi tubuhnya, ia sudah lelah mencari Jaehyun namun ia tidak bisa meninggalkannya begitu saja.

"Casper where are you?!" Teriak Winwin frustasi.



Tbc.












Call Me Casper [JaeWin 🔞]Where stories live. Discover now