Limario menghela nafasnya dengan kasar. Niatnya untuk beristirahat dirumah harus terbatal ketika dia menerima panggilan dari sekertarisnya yang mengatakan kalau perusahannya mengalami masalah.
Hah~
Dia sudah kehabisan cara untuk mengembalikan perusahannya itu agar perusahan itu tidak akan bankrup. Semuanya terjadi gara gara dia yang bekerjasama dengan salah satu perusahan. Sial! Ternyata dia sudah dibohongi oleh perusahan itu dan sekarang dia sudah mempunyai hutang yang banyak.
Dia bisa aja membayar semua hutangnya itu namun dia takut kalau sang Papa curiga. Kalau bisa,dia tidak ingin Jongki mengetahui masalah ini karena dia takut Papa nya itu kecewa.
"Sial!"umpat Limario yang sekarang berada dibangku meja makan dengan beberapa kaleng bir yang menemaninya. Sepertinya dia sudah mabuk.
"Daddy"Jennie sama Rosie menghampiri sang Daddy"Ayo jalan jalan. Nini sama Ochie bosen"ujar Jennie
"Daddy sibuk,jangan gangguin Daddy"ujar Limario datar
"Ayo Daddy"rengek Rosie
"Kalian berdua main dikamar kalian aja"ujar Limario berusaha sabar
Jennie sama Rosie menarik hujung baju Limario"Ayo Daddy. Kita bosen"rengek mereka berdua
"Arghhh sial!"Limario berteriak marah"Kalian mau main main hah?!"bentaknya
"Hiks Nini"isak Rosie memegang hujung baju Jennie.
Mata Jennie juga sudah berkaca kaca. Ini pertama kalinya mereka berdua dibentak oleh orang dewasa"Daddy jahat!"teriak Nini
Plakkk
Limario yang sudah sepenuhnya mabuk itu langsung menampar Jennie membuatkan pipi gembul Jennie merah bahkan bocah itu sudah terjatuh kelantai.
"Nini!"Rosie berjongkok disamping Jennie"Hiks Nini tidak apa apa?"tanya nya khawatir
"Shh Nini okey"sahut Jennie sedikit meringis
Rosie menatap Limario"Hiks Daddy jahat! Kenapa Daddy pukul Nini!"
Dengan emosinya Limario menarik kedua anaknya menuju kelantai atas.
Setibanya dikamar,kedua bocah itu didorong dan kepala Rosie terbentur meja belajar"Ochie!"Jennie langsung menghampiri sang adek
"Hiks kepala Ochie sakit"isak Rosie memegang kepalanya
Jennie mengelus kepala Rosie dan dapat dia lihat ada darah yang mengalir keluar dari jidat Rosie.
"Kalian mau main main bukan?!"bentak Limario. Dia berlalu keluar dari kamar.
Tidak lama kemudian,dia kembali dengan memegang ikat pinggang. Jennie sama Rosie langsung meringsut ketakutan.
"Hiks Daddy"isak keduanya
Ctakkkk
"Akhh!"Jennie yang menyayangi Rosie itu langsung memeluk adeknya sehingga dirinya yang terkena cambukan dari sang Daddy.
Seperti orang kesetanan,Limario terus mencambuk punggung Jennie tanpa mempedulikan rintahan anaknya itu.
Ctakkk
Ctakkk
Ctakkk
Jennie menggigit bibir bawahnya bagi menahan teriakannya. Perih dan sakit. Hati sama jiwa Jennie tersiksa,apa sang Daddy tidak menyadarinya?
Mobil yang dikendarai oleh Jisoo akhirnya terparkir diparkiran mansion. Dengan membawa plastik yang berisi ice cream untuk kedua anaknya itu,dia berjalan memasuki mansion"Kok sepi? Suami sama anak anak gue kemana coba"gumamnya.
Akhirnya dia berlalu kelantai atas. Dia yakin kedua anaknya itu lagi berada disana.
Ceklekk
Deg
Dia terbeku ketika melihat pemandangan didepan matanya. Plastik ice cream yang dipegangnya itu sontak terjatuh dari genggamannya.
"Brengsek! Apa yang sudah elo lakukan sialan!!?!!!"teriak Jisoo mendorong Limario menjauh dari kedua anaknya.
"Hiks Mommy"isak Rosie memeluk Jisoo dengan erat
"Sayang"mata Jisoo berkaca kaca ketika melihat betapa lemahnya kondisi kedua anaknya. Tanpa mempedulikan Limario,dia menggendong kedua anaknya dan mereka akhirnya berlalu kerumah sakit.
"Ji"Irene bersama suami dan anaknya menghampiri Jisoo yang menunggu didepan ruangan UGD
"Hiks Eonnie"Jisoo langsung memeluk Irene. Buat pertama kalinya juga mereka melihat sosok Jisoo yang rapuh ini.
"Sudah Ji,tenang ya"Irene menenangkan sahabat yang sudah dianggap seperti adeknya itu.
"Apa yang terjadi Ji? Gimana Nini sama Ochie bisa masuk rumah sakit?"tanya Seulgi setelah Jisoo sudah sedikit tenang.
"Tadi aku tinggalin anak anak sama Limario soalnya aku ada reunion di agensi. Tapi pas aku kembali kemansion,aku melihat Limario mencabuk anak anak aku"jelas Jisoo dengan mata sembabnya.
Irene sama Seulgi kaget. Semuanya sulit untuk dipercaya"T-Tidak mungkin Limario tega melakukan itu kepada Nini sama Ochie"ujar Seulgi sendu
"Dia mabuk Oppa"ujar Jisoo
Seulgi menghela nafasnya dengan kasar"Terus sekarang dia dimana?"
"Sepertinya dia masih di mansion"sahut Jisoo
Ceklekk
Pintu UGD dibuka dan keluarlah Dokter Sowon yang menghampiri mereka"Dengan keluarga Kwon Jennie sama Kwon Rosie?"
"Saya Mommy mereka Dok"sahut Jisoo
"Kondisi mereka baik baik aja. Luka cambukan dipunggung Jennie sudah diobati. Luka dikepala Rosie juga sudah diperban. Tapi saya khawatir sama kondisi mental mereka"ujar Dokter Sowon
"Maksud Dokter?"tanya Irene
"Mereka mungkin aja mengalami trauma atas apa yang terjadi. Saya menyarankan orang tua Jennie sama Rosie membawa mereka ke psikiataris"jelasnya membuatkan air mata Jisoo kembali mengalir keluar.
Rosie sudah sadar dan sekarang dia lagi meminum susu diatas kasurnya. Kasur disampingnya itu pula terlihatlah Jennie yang masih belum sadar.
"Mommy"panggil Rosie yang sudah menghabiskan susunya
"Iya sayang? Apa Rosie sakit?"tanya Jisoo
Rosie menggeleng dengan tatapan kosongnya"Monctel"
"Monster?"ulang Jisoo
Rosie mengangguk singkat"Daddy sudah seperti Monctel"lirihnya membuatkan hati Jisoo berdenyut nyeri.
Kolom komentar dibuka untuk hujatan kalian 👍😂
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Kwon Family✅
FanfictionKehidupan Kwon Limario,si namja kaya yang menikahi Kim Jisoo,mantan model bersama kedua anak mereka Kwon Jennie dan Kwon Rosie yang sering dipanggil Nini sama Ochie Limsoo 📌 Chaennie 📌 Family 📌 -DILARANG JIPLAK-