-Penyesalan Limario-

1.6K 240 9
                                    

Hembusan angin malam yang dingin itu sama sekali tidak dipedulikan oleh Limario. Sedari tadi dia hanya melamun ditaman belakang rumah sakit sambil menunggu kedatangan sang istri.

Menyesal. Hanya kata itu yang bisa menggambarkan perasaan Limario saat ini. Dia bahkan kecewa sama dirinya sendiri yang tega nya menyakiti kedua anak kecilnya itu.

"Lo bego Lim!"umpatnya memarahi dirinya sendiri

"Umpatan kamu tidak ada gunanya"ujar Jisoo yang sudah mendudukkan dirinya disamping Limario

"Aku kirain kamu tidak bakalan datang"ujar Limario

"Maaf,tadi aku harus menunggu Nini sama Ochie tidur duluan"ujar Jisoo

Limario tersenyum"Tidak apa apa. Kamu mau ketemu sama aku aja sudah membuatkan aku bersyukur"

"Apa masalah perusahan kamu sudah selesai?"

Limario menghela nafasnya dengan lirih"Aku sudah tidak peduli soal masalah perusahan itu. Gara gara itu jugalah aku menyakiti anak anak aku"

"Sejujurnya aku kecewa sama kamu. Tapi aku juga kecewa sama diri aku sendiri karena aku gagal melindungi anak anak aku. Aku juga seakan trauma untuk meninggalkan mereka. Aku takut kejadian seperti ini akan terulang kembali"

Secara tiba tiba Limario berjongkok didepan Jisoo. Dia menggenggam kedua tangan Jisoo"Aku lebih kecewa sama diri aku sendiri. Maafin aku. Aku suami dan ayah yang tidak berguna buat kamu sama anak anak. Aku mau menebus kesalahan aku. Tolong bantu aku"

Buat pertama kalinya Jisoo melihat suaminya itu menangis dan itu membuatkan dirinya tidak tega. Dengan segera jempolnya itu menghapus air mata sang suami.

"Anak anak sudah takut sama aku. Apa aku harus menjauh dari mereka?"lanjut Limario

"Jangan pergi Lim. Wendy Eonnie bilang kalau Nini butuh kamu untuk menyembuhkan trauma dia itu. Memangnya kamu mau Nini takut sama kamu selama lamanya?"

Limario langsung menggeleng"Aku akan melakukan apa pun untuk menebus kesalahan aku. Aku tidak mau anak anak takut sama aku. Tolong bantu aku sayang"

Jisoo tersenyum"Sekarang kita kembali keruang inap anak anak. Kamu harus membuat mereka kembali nyaman sama kamu"

Limario mengangguk tanpa ragu. Dia akan berusaha untuk membuatkan anak anaknya kembali nyaman dengan dirinya.








Limario membaringkan dirinya disamping Rosie yang sudah tidur itu. Dia terkekeh kecil ketika melihat mulut anaknya yang masih mengemut dot bayinya. Perlahan lahan dia mengambil dot bayi dari emutan Rosie"Eungh"Rosie menggeliat kecil membuatkan Limario kembali menyumpal mulut Rosie menggunakan dot

"Dasar"gumam Limario mengecup pipi chubby sang anak.

"Hon,mendingan kamu tidur bareng Nini aja. Mungkin dia tidak akan takut sama kamu pas bangun besok pagi"ujar Jisoo

"Apa tidak apa apa?"tanya Limario ragu

"Tidak apa apa. Kita coba aja"sahut Jisoo

Limario berganjak turun dari kasur Rosie dan dia menghampiri kasur Nini. Perlahan lahan dia membaringkan dirinya disamping Nini.

Nini menggeliat kecil dan tanpa sadar dia memeluk Limario. Mata Limario berkaca kaca. Dia mengelus kepala sang anak"Maafin Daddy"gumamnya

Jisoo pula memilih untuk tidur disamping Rosie"Selamat tidur anak gembul Mommy"gumamnya mengecup pipi Rosie.









Pagi sudah tiba dan sekarang Jisoo dan Limario sudah bangun dari tidur mereka. Jisoo sudah selesai mandi dan mengganti bajunya namun Limario memilih untuk tidak berganjak dari kasur Jennie karena Jennie masih memeluknya dengan erat.

"Aku takut sama reaksi Nini nanti"lirih Limario

Jisoo tersenyum tipis"Apa pun yang terjadi,kamu jangan menyerah"

"Eungh"Nini menggelit kecil. Perlahan lahan dia membuka matanya.

"Selamat pagi Nini"sapa Limario berusaha terlihat ceria

"D-Daddy?!"Jennie sontak bangkit dari rebahannya. Dia menjauh dari Limario"Hiks ampun Daddy. Jangan pukul Nini lagi. Nini janji tidak akan nakal"isak Jennie ketakutan.

"Sayang"Limario membawa Jennie kedalam dakapannya walaupun Jennie terus memberontak"Nini"panggilnya lembut. Dielusnya kepala Jennie dengan penuh kasih sayang"Jangan takut. Daddy tidak akan pukul Nini lagi. Maafin Daddy"

Jennie diam dengan isakan kecilnya"Hiks Daddy jahat"isaknya

Hati Limario berdenyut nyeri. Dia tidak menyalahi Jennie karena dia sadar semua itu adalah kesalahan dari dirinya"Daddy memang jahat. Tolong maafin Daddy. Daddy janji kalau Daddy tidak akan menyakiti Nini sama Ochie lagi"lirihnya

Hanya isakan Jennie yang kedengaran. Dia tidak mau ngomong sama Limario karena dia masih sedikit takut sama Daddy nya itu.

Akhirnya Limario melepaskan dakapan. Dia berganjak turun dari kasur Nini. Dielusnya kepala Jennie dengan lembut"Daddy keluar duluan ya. Nini jangan takut lagi"ujarnya menahan tangis. Dia akhirnya berganjak keluar dari ruang inap itu.

"Hiks Mommy"isak Jennie ketika Jisoo memeluk dirinya

"Shh,tenang ya sayang. Jangan takut. Itu Daddy nya Nini"ujar Jisoo berusaha menenangkan Nini.

Hah~sepertinya trauma Jennie sulit untuk disembuhkan namun Limario tidak akan menyerah. Dia akan melakukan segalanya demi mengembalikan anaknya yang dulu.








  Tekan
   👇

Kwon Family✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang