Draco Malfoy tak menginginkan untuk terlibat dengan Voldemort, itu semua paksaan ayahnya yang membuat ia harus mematuhi segala perintah pangeran kegelapan tersebut.
Dan akibatnya berujung pada masa depan sang anak, dan ia juga tak mampu bersatu deng...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Harry kembali menegakkan badannya dan mengusap lembut kepala milik Scorpius, ia memberikan sedikit petuah mengenai ular putih tersebut dan kembali mengatakan bahwa dirinya dan ayahnya bisa mengunjunginya di grimmauld place kapanpun.
Harry berjalan dengan Draco berjalan menuju gerbang depan Manor Malfoy.
Hening melingkupi mereka, tidak ada yang ingin memulai pembicaraan.
Hingga sampai di gerbang utama Harry dan Draco saling bertatapan canggung.
" Terimakasih sudah mengantarkan barang anakku " ucap Draco dengan tulus
" Tak masalah aku juga senang bisa berkunjung, kalo gitu aku pergi dulu. Sampai jumpa Malfoy "
"Hmm by "
Harry melambaikan tangannya singkat, Tubuh Harry hilang dalam sekejap mata dan berakhir di rumah miliknya grimmauld place.
Harry memegang dadanya yang berdebar, singa yang dulu tertidur kini kembali terbangun.
🌿🌿🌿
Draco POV
" Oh Scorpius kenakan pakaianmu cepat, nanti kau kedinginan dan jatuh sakit " teriakku yang kini mencoba menangkap anakku yang terus berlarian menggunakan bathrobe
" hahahaha ayo father kejar aku " Scorpious berlarian berlindung dibalik sofa atau meja agar tidak tertangkap oleh-ku
pintu terbuka dan menampilkan sosok wanita paruh baya yang menatapnya dengan teduh. " Oh astaga ayah dan anak ini belum mengenakan pakaian? Ayo cepat ada tamu dibawah ingin menemui kita dibawah "
Scorpius berjalan mendekati sang nenek dan menatapnya bingung
" Siapa Grandma? " Tanya Scorpius
" Ada Mr Potter berkunjung " jawab sang nenek dan lekas menutup pintu meninggalkan ayah dan anak tersebut
" Father, father ayo cepat uncle Harry menunggu " ucap Scorpius sambil mengguncang badanku
" Oh ya ya kenakan pakaianmu dan turunlah, father ke kamar mandi dulu " aku memberikan baju kepadanya dan lekas berjalan menuju kamar mandi.
Aku menatap diriku sendiri di pantulan cermin, wajah mengeras dan memerah tersipu.
' oh merlin ada Harry! Harry Potter ! '
Aku meremas rambut pirangku dan menutup wajah dengan kedua tangan. Wajah yang memerah membayangkan kembali wajah pujaan hati.
Aku dengan cepat menyisir rambut dan mengganti pakaian agar bisa lekas keluar dari kamarnya
" Maaf aku terlambat "
Hanya itu yang aku suarakan, sungguh aku gugup sekali.
Penampilan Harry hati ini benar benar memukau, ia tidak lagi mengenakan pakaian lusuh atau kebesaran. Ia sekarang mengenakan kemeja berenda oh fuck! Celananya membuat pinggang rampingnya terlihat jelas.
Sungguh aku gugup sekali, Harry benar benar terlihat memukau!
