Selamat membaca teman-teman! Aku harap kalian menyukai part ini yah!!
Happy Reading! 💕OoO
"Pulang nanti sama aku ya?" Tanya Vino menatap Laura,yang sedang sibuk memoles wajahnya dengan beberapa alat make-up.
Laura menoleh ke arah Vino yang juga sedang menatapnya. Dan memberhentikan aktivitasnya. Ia tahu bahwa itu bukanlah pertanyaan. Melainkan sebuah perintah yang dilontarkan oleh kakaknya itu.
"Iya terserah Kak Vino aja." Jawab Laura singkat. Sambil melanjutkan aktivitasnya. Mereka sedang berada di dalam mobil. Tetapi Vino menepikan mobilnya sesuai permintaan Laura yang ingin merias wajahnya dulu sebentar.
Batin Vino berteriak kemenangan. Ia akan terus menjaga adik kecilnya yang sangat ia sayangi itu. Vino tidak akan membiarkan siapapun yang berani menyakiti Laura. Siapapun.
OoO
"LAUUUUUU!!!!!!!!" Dinda Berteriak histeris disebelah Laura yang kini sudah duduk manis di bangku kelasnya.
"Apasih nyet. Berisik banget. Masih pagi juga." Ucap Laura dengan malas. Sambil menutup sebelah kupingnya.
"KAKAK LO ANJIR! KAK VINO UDAH PULANG DIA?? DARI MANA AMRIK???!"
"Bukan Amrik nyet,Australia." Jawab Laura dengan malas. Entah mengapa mendengar nama Kakaknya itu membuat mood nya hari ini mendadak jadi sedikit menurun. Tetapi itu hanya sebentar. Ia langsung teringat rencana yang tadi malam sudah ia buat. Melabrak cowok yang ternyata sebelahan dengan kelasnya. Membuat dirinya sedikit mudah untuk menemuinya.
"Lo kenapa Lau? Kakak lo berulah lagi?" Tanya Dinda sedikit penasaran,
"Gitu deh, posesifnya dia kumat lagi."
Dinda dan Ines yang mendengarnya hanya mengangguk samar,dan memberikan elusan dibahu Laura yang mengartikan 'sabar ya'Laura tersentak,ia berdiri dari posisinya,lalu teringat rencana sesuatu yang akan ia jalankan bersama teman-temannya.
"Ohiya! Hari ini lo semua bantuin gue buat nemuin si cowok songong itu! Gue mau nagih janjinya buat ganti kamera gue. Udah dua hari. Gue gak akan biarin dia lolos gitu aja." Ucap Laura penuh semangat. Sambil mengibas rambutnya kebelakang.
"IYA! Gue juga udah gak sabar. Pengen lihat ekspresi dia waktu kita labrak nanti."Jawab Dinda tak kalah semangat,
"Yakin lo? Secara,yang gue tau Arga itu anaknya lumayan sombong. Ya,meskipun banyak cewek yang ngejer-ngejer dia, tapi dia gak pernah kasih respons. Gue cuma takut aja,nanti saat kita temui dia, dia malah gak peduli." Ujar Ines menjelaskan,
"Masa bodo. Gue harus labrak dia dan minta ganti rugi kamera kesayangan gue. Asal lo tau! Kamera gue belinya di luar negeri dan itu pun limited edition. Gue yakin dia gak akan bisa nemuin kamera sepersis itu."
OoO*Brakkk*
"Mana yang namanya Arga!" Ucap cewek itu dengan gaya angkuhnya. Disusul dengan dua orang temannya. Siapa lagi kalau bukan Laura Adriana. Cewek dengan penuh keberaniannya, melabrak seorang Arga.
Laki-laki yang di maksud itu, hanya duduk santai dengan merebahkan punggungnya di kursinya sambil berbincang ria dengan sekumpulan teman-teman kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LITTLE GIRL
Novela JuvenilIni adalah sebuah kisah cinta segitiga yang harus dihadapi oleh seorang tiga remaja dewasa. Berawal dari sikap yang over protective terhadap adiknya sendiri,membuat dirinya merasa aneh. Apakah ia benar-benar ingin menjaga adik kecilnya? Atau justru...