Part 4

166 27 11
                                        

"Kenapa dengan Eomma?" tanya Jiyeon pada pelayan.

"Tadi Tuan datang dan meminta uang pada Nyonya, tapi tidak diberikan oleh ibu anda dan Tuan mengamuk."balas pelayan membuat darah Jiyeon mendidih.

"Pria sialan itu, berani sekali membuat keributan lagi disini. Kau akan mendapatkan balasan yang sudah membuat Eomma menangis, Rain!!" desis Jiyeon marah dan langsung membalikan tubuhnya lalu melangkah keluar dari rumh dan segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Sesampai tempat tujuan, tanpa permisi Jiyeon langsung masuk kerumah mewah.

"Pernikahan kalian akan diadakan bulan depan, dan Appa yang akan membiayai semuanya."

"Terima kasih Appa, kau memang yang terbaik. Aku sangat menyayangimu.''

'Yeji? Apakah pernikahan yang dimaksud Rain adalah pernikahan Yeji dan Jungkook? Wow, takkan kubiarkan semua itu terjadi. Jadi Rain meminta uang pada Eomma hanya untuk menikahkan anak kesayangannya dengan Jungkook? Enak sekali dia! Tidak akan pernah ada uang untuk mereka karena aku yang akan mengatur semuanya.' Guman Jiyeon dalam hati, ia akan membuat Yeji , ayahnya dan Naomi harus merasakan kecewa karena semua perbuatan mereka.

Jiyeon mengurungkan niatnya untuk menemui ayahnya karena di sana ada Jungkook, ia tidak mau Jungkook dan tak mau menambah pria itu membencinya, dan untung saat yang tepat ia bisa mendengarkan percakapan itu. Kalau tidak, ia tak akan mengetahui jika Jungkook dan Yeji akan menikah.

Jeon Mari, itulah yang akan Jiyeon gunakan untuk menggagalkan pernikahan Jungkook dan Yeji.

"Kristal, tolong carikan alamat rumah Jungkook yang baru."

"Untuk apa Yeon? Kau jangan gila! Jangan melakukan hal yang akan menyakitimu lagi."

"Nanti akan aku ceritakan semuanya, sekarang yang lebih penting carikan alamat itu!"

"5 menit lagi akan aku kirimkan alamatnya."

"Terima kasih, Kristal." Ujar Jiyeon dan langsung memutuskan sambungan teleponnya.

Dan kurang dari 5 menit, Kristal sudah mengirimkan alamat baru Jungook, dan dengan cepat Jiyeon langsung segera melajukan mobilnya menuju kesana.

Jiyeon tersenyum miris saat melihat pemandangan rumah sederhana di depannya, jadi disinilah tempat tinggal Jungkook.

Tok!

Tok!

Jiyeon mengetuk rumah Jungkook.

"Cari siapa?" tanya Mari saat membuka pintu rumahnya.

Jiyeon tertawa menghina saat melihat keadaan ibu Jungkook sekarang, yang hanya mengunakan baju biasa dengan wajah kusam, ia sangat bersyukur pada Tuhan karena sudah membalaskan apa yang ia rasakan dulu pada Jeon mari.

Jiyeon melepaskan kaca matanya yang menutupi mata.

"Hai, Ahjumma. Kita bertemu lagi." seru Jiyeon pada Mari, sedangkan wanita yang didepannya terkejut bukan main.

"Jiyeon..."

"Ya, aku Park Jiyeon. Jadi, Ahjumma masih mengingatku? Waw ini sebuah penghargaan untukku,"ucap Jiyeon, lalu tanpa permisi masuk kedalam rumah kumuh itu.

"Jadi ini rumah baru, Ahjumma?" Jiyeon berbicara dengan nada mengejek,dan mata yang memandang jijik ke arah sekeliling.

"Apakah sofa ini bisa aku duduki dan aman dari virus?" Tanya Jiyeon lagi, dan tak ada jawab dari Mari.

"Ah, tak apa-apa. Aku banyak uang untuk pergi ke rumah sakit jika nanti aku terkena virus di sini." Lanjut Jiyeon dan duduk disofa yang baginya tak layak lagi untuk di pakai.

"Jika kedatanganmu hanya untuk menghina kemiskinan kami, lebih baik kau pergi dari sini!" Seru Mari.

'Sepertinya dia tersinggung dengan ucapanku. Tck! Rasakan itu.' guman Jiyeon dalam hati bersorak bahagia.

''Ahjumma jangan salah mengartikan kata-kataku, aku tidak menghinamu, tapi aku hanya mengungkapkan apa yang ada di otakku." balas Jiyeon

"Ada perlu apa kau datang kesini?" tanya Jeon Mari sambil menatap marah.

"Apakah disini tak ada pelayan yang menyiapkan minuman untukku? Ups, aku lupa kalau ini bukan rumah mewah lagi." cibir Jiyeon yang membuat Mari semaki terluka karena ucapannya.

"Ahjumma tadi kau menanyakan apa?" seru Jiyeon seolah tak ingat.

"Ah, aku ingat, aku datang kesini untuk membuat kesepakatan denganmu." lanjut Jiyeon.

Mari menyerngitkan dahinya binggung," Aku tidak mau membuat kesepakatan apapun denganmu."

"Ayolah, Ahjumma. Dengarkan aku dulu, dan duduklah. Rasanya tidak sopan jika tuan rumah mengajak tamunya sambil berdiri."

''Begini ahjumma, aku ingin kau membatalkan pernikahan Jungkook dan Yeji."

Brak!

Jeon Mari langsung menggebrak meja," Keluar dari sini sekarang juga! Aku tidak akan pernah melakukan itu.'' balas Mari murka.

Jiyeon bergeming di tempatnya," Ayolah Ahjumma, jangan marah-marah, nanti kau kena serangan jantung dan masuk rumah sakit, kau tidak punya uang bukan?" ucap Jiyeon sambil menampilkan senyuman mengejek.

"Aku tahu kau membiarkan Jungkook dan Yeji menikah karena gadis itu anak dari Park Rain. Sadarlah, harta warisan dari Haraboji tidak akan pernah jatuh ke tangan Rain."

"Katakan saja apa rencana busukmu?! Jangan bertele-tele!" Timpal Mari memotong ucapan Jiyeon.

"Jadi, aku hanya ingin kau membatalkan pernikahan Jungkook dan Yeji, lalu minta putramu itu untuk menikah denganku. Dan imbalannya yang akan kau dapatkan adalah kemewahan. Bukan itu saja, aku juga akan membantu kembali perusahaan mendiang suamimu yang sudah dirintis dari nol. Kau tidak perly hidup dirumah kumuh ini lagi , dan  bisa kembali menjadi orang yang terhormat."

"Pikirkan baik-baik, aku hanya memberimu waktu 3 hari, dan jika kau mau, maka 4 hari berikutnya akan diadakan acara pernikahanku dan Jungkook." Lanjut Jiyeon dan meninggalkan Mari yang tengah duduk, ia yakin sekarang otak dan hati ibu Jungkook tengah bertentangan memikirkan hal tadi

Crazy MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang