Bagian 21

191 37 11
                                    

Jangan lupa untuk vote dan komennya ya qq 🖤

Jangan lupa untuk vote dan komennya ya qq 🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Butterfly Kindness ☘


Pagi ini jungwon bersiap untuk berangkat sekolah namun langkahnya terhenti saat melihat seseorang duduk di ruang tamu menatapnya tajam.

Jungwon menghela napas panjang,

"Yang jungwon! Duduk!" ucap seorang pria paruh baya itu penuh penekanan.

Jungwon pria itu hanya menurut dan mendudukkan diri di sofa ruang tamu, meletakkan tasnya di sampingnya.

Jungwon menghadap sang ayah yang menatapnya tajam.

"Apa maksud semua ini" ucapnya sambil meletak kan sebuah foto dirinya dengan yurisa saat berjalan ke rumah yurisa dan saat dirinya berada di pantai.

Pria itu hanya menghela napas lelah. Kenapa hanya ada dirinya dan yurisa, seharusnya di pantai juga ada sunoo.

Jujur jungwon sangat lelah, ayahnya terus saja menuntut menuruti kemauan zoa.

"Pa jungwon lelah. Tolong ijinkan jungwon berbuat seperti keinginan jungwon" ucap jungwom memelas, Tenaganya bener bener habis seperti habis terkuras karna ulah zoa yang selalu berbuat semaunya.

"YANG JUNGWON!! Papa tidak pernah mengajarkanmu merengek!! Kau harus tau posisi mu yang jungwon!!!"

"Pa! Apa papa tidak lelah dengan keluarga zoa??"tanya jungwon yang mulai emosi.

"Untuk apa lelah jika papa bisa menikmati semua kekayaan ini karena bantuan keluarga zoa! Kau harusnya paham akan posisimu. anak lemah seperti mu masih beruntung zoa sangat tergila gila padamu!"

"Bener memang begitulah sifat papa, menjual anak sendiri demi kekayaan"

PLAK!!!

"Lalu kau ingin kita hidup seperti gelandang Haah!! Semua karena eommamu bisnis papa jadi hancur!!!! Beruntung lah wanita sialan itu mati!!! Dan kau!! Kau harus menuruti apa kata zoa!!!" jungwon mengepalkan tangannya saat papanya kembali membahas mendiang ibunya.

"PAPA CUKUP!!! JUNGWON SANGAT LELAH!!!"

"Papa akan memperingati mu sekali lagi turuti zoa atau gadis yang ada di pantai itu mati mengenaskan di depanmu!"

"Terserah papa! Bunuh saja gadis itu! Aku benar benar muak dengan semuanya!" ucap jungwon dan langsung menyambar tas yang ada di sampingnya.

Pria itu berjalan menuju mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan yang tinggi menuju sekolah.

Pagi yang kacau membuat jungwon mengurungkan niatnya untuk sarapan.

Butterfly Kindness || Yang JungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang