˚୨୧ʙɪʀᴛʜᴅᴀʏ୨୧˚

6.4K 245 9
                                    

Tepat pada hari ini, seorang pemuda genap berusia dua puluh tiga tahun. Pemuda yang memiliki postur tubuh yang mungil itu bernama Huang Renjun, anak tunggal dari pemilik perusahan otomotif terbesar di Korea.

Jika kebanyakan anak dari pemilik perusahaan besar pasti memiliki gaya hidup yang mewah dan sangat bebas, maka berbeda dengan Huang Renjun. Pemuda mungil itu berbanding terbalik dengan mereka. Pemuda yang akrab di sapa Renjun itu bahkan sama sekali tidak terlihat seperti anak seorang konglomerat.

Gayanya yang sederhana bahkan terkesan tidak tau fashion itu pun sontak membuat siapa saja yang mengetahui kebenaran akan dirinya pasti akan sangat terkejut. Jika teman temannya berangkat ke kampus menggunakan mobil pribadi, maka Renjun lebih memilih untuk memakai transportasi umum. Jika temannya selalu berganti ponsel ketika ada keluaran terbaru, maka Renjun masih setia menggunakan ponselnya yang ia dapatkan ketika berusia tujuh belas tahun.

Bukannya Renjun tidak di sayang atau di manjakan oleh orang tuanya. Namun pemuda itu memang tidak suka terlihat mencolok dan mengundang orang orang untuk memanfatkannya. Sudah lelah ia meladeni para manusia bermuka dua seperti teman temannya di waktu ia duduk di sekolah dasar.

"Renjun"

Renjun menoleh ke belakang ke arah seseorang yang memanggil namanya itu. Ia mendapati kedua sahabatnya bersama kekasih mereka masing masing. Sahabat yang sudah bersama Renjun semenjak ia pindah ke Korea sekitar dua belas tahun lalu itu. Mereka bertiga bertemu disaat pesta pembukaan cabang baru dari perusahaan milik Ayah Renjun. Kebetulan kedua orang itu adalah anak dari rekan bisnis ayahnya.

"Ada apa?" tanyanya yang kemudian menutup buku yang sedang ia baca

"Selamat ulang tahun!" ucap Haechan dan Jaemin bersamaan sembari memeluk Renjun

"Terima kasih"

"Hari ini kan ulang tahunmu. Apa kau tidak ingin membuat perayaan?" tanya Haechan yang kemudian mendudukan dirinya di samping Renjun dan disusul ketiga orang lainnya.

Renjun terlihat berfikir sejenak, kemudian menggeleng. "Sepertinya tidak. Aku tidak suka pesta"

Haechan dan Jaemin kemudian menghela nafas bersamaan.

"Oh, ayolah Ren. Kau ini sudah besar, kita sudah saling mengenal selama dua belas tahun. Tapi selama itu juga aku tidak pernah melihatmu seperti anak lainnya. Menikmati hidup, berkencan, pergi ke pesta, atau hal hal lainnya. Yang ada di pikiranmu hanyalah belajar, belajar dan terus belajar. Apa kau tidak lihat seberapa tebalnya kacamatamu itu? Itu semua karena kau kebanyakan membaca buku." Ucap Jaemin yang di akhiri oleh dengusan kesal darinya

"Tapi aku-"

"Sudah, pokoknya nanti malam kita akan berpesta untuk merayakan ulang tahunmu. Mark hyung, tolong kau atur pesta malam ini di bar milik keluargamu."

Renjun sontak melebarkan matanya mendengar Haechan menyebut tempat yang sangat ia hindari. "BAR?!?!"

"Iya, kita akan merayakan ulang tahunmu di Bar. Tugasku dan Jaemin hari ini adalah merubah penampilanmu. Sedangkan Mark hyung mengatur pesta untukmu dan Jeno akan mengundang teman teman kita."

"Tapi chan, aku-"

"No No! Tidak ada tapi tapian! Ayo chan kita bawa Renjun ke butik orang tuaku"

Sekali lagi Renjun hendak protes namun pemuda itu sudah lebih dulu di seret oleh kedua temannya itu menuju mobil dan segera menuju ke butik milik orang tua Jaemin.


︶꒦꒷♡꒷꒦︶


Renjun sontak mengerutkan hidungnya dan mengkibas kibaskan tangan di depan wajahnya ketika ia mencium aroma yang kuat sesaat memasuki Bar.

DRAGOSTE GUANREN🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang