Sungchan berlari kencang, begitu juga Mark dan Aeri. Mereka mendapatkan telpon dari Rośe kalau Jaehyun telah sadar. Sungchan dan Aeri paling bersemangat, mereka berlari meninggalkan Mark.
Mark hanya bisa menatap kedua punggung itu dengan gembira, sudah hampir setengah tahun Jaehyun koma. Dan sekarang ia telah sadar.
Dugh!
"Aww!!" Rintih Aeri dan Sungchan, ketika mereka terjatuh bersamaan saat membuka pintu kamar Jaehyun.
Saat mereka berdiri, ternyata Jaehyun sudah sangat normal. Bisa mengobrol bahkan bisa menertawakan kedua adiknya. Aeri dan Sungchan langsung memeluk Jaehyun, mereka merindukan Jaehyun.
"Aigoo.. kalian makan dengan benar kan selama aku tidur?" Tanya Jaehyun, Aeri mengangguk dalam pelukannya.
"Aku kangen kakak." Kata Sungchan,
"Udahan dulu, biarin Jaehyun istirahat." Kata Rośe.
Mark datang paling belakang lalu tersenyum kearah Jaehyun, sedangkan Jaehyun menaikan alisnya bingung melihat gaya pakaian Mark yang berbeda.
"Kenapa lo? Kaget?" Kata Mark, Jaehyun mengerucutkan bibirnya sambi mengangguk.
"Siapa suruh tidur setengah tahun, ketinggalan berita kan lo." Balas Mark, lalu memeluk Jaehyun dan menepuk pundak Jaehyun pelan.
"Gue ketemu mereka, Jae. Dan mereka sayang banget sama gue." Bisik Mark, Jaehyun tersenyum lebar. Menampilkan dimpelnya.
•
•
•Waktu berlalu sangat cepat, kini sudah pukul 11 malam. Dan Rośe masih membereskan kekacauan yang diakibatkan oleh Sungchan dan Aeri. Dan Jaehyun yang menonton televisi, kini mulai bosan.
"Rośe." Panggil Jaehyun, ia menoleh lalu mendekati Jaehyun.
"Ada yang sakit? Aku panggil dokter ya?" Kata Rośe, Jaehyun menggeleng.
Ia menggengam tangan Rośe lalu mengecupnya, Rośe langsung duduk dikursi samping ranjang. Lalu tersenyum sambil membelai rambut Jaehyun.
"Gimana kabar kamu? Aku ga bisa nanyain itu karena ada dua orang yang sangat ribut." Kata Jaehyun, Rośe terkekeh.
"Aku baik, Jae. Apalagi pas lihat kamu sadar, aku jadi makin baik kabarnya..." balas Rośe, lalu mengulum bibirnya dan mengelus rambut Jaehyun sambil menatap matanya.
"... terima kasih." Kata Rośe, Jaehyun menatap Rośe bingung.
"Terima kasih kamu sudah bertahan, aku bangga sama kamu." Kata Rośe, Jaehyun tersenyum lalu mengecup lagi tangan Rośe.
"Aku juga mau bilang terima kasih, terima kasih sudah menemani aku, terima kasih sudah merawat aku, dan terima kasih sudah menjaga aku."
<☆☆☆>
Pagi nya, di apartement Mark. Taeyong tengah duduk santai disofa sambil memakan cemilan. Begitupula Mark, duduk disamping Taeyong sambil menonton berita pagi.
"Terungkap! inilah dia 2 anak dari pengusaha terbesar di Korea Selatan. Ternyata salah satu anaknya adalah tersangka–"
Taeyong langsung mematikan televisinya, Mark yang terkejut langsung berdiri bahkan cemilan yang ia pegang dan makan sejak tadi, kini sudah berantakan.
"SIALAN!!" Umpatnya,
"Jangan bilang selama ini lo udah tau." Kata Mark sambil menunjuk Taeyong. Sedangkan laki-laki itu mengangkat bahunya acuh.
"Wah! Gila!!" Bentaknya.
"Ya, hidup itu memang penuh kejutan, tuan muda." Balas Taeyong, dengan menekan kata-katanya diakhir kalimat.