Part 1

816 145 16
                                    

Setiap kali jatuh cinta, Alma menuliskan perasaannya pada lelaki itu tersebut dalam sebuah tulisan. Dia menuliskan isi hatinya dalam buku harian dan mengakui apa pun di sana.

Alma, tak percaya pada siapa pun, apalagi teman perempuan. Jadilah dia sering curhat di dalam buku harian.

Ada tiga lelaki yang dia tuliskan di sana.

Lelaki pertama yang dia sukai adalah Fajri Firdaus, seorang kepala toko di retail tempat dia bekerja. Dia seorang pemuda yang memiliki paras tampan di kelasnya. Dia juga masih sendiri, tapi memiliki kekasih, Arin.

Lelaki kedua adalah Sena Fikri Nuari, dia adalah manajer toko tersebut. Wajahnya juga sama, tampan, menjadi alasan para perempuan mengidolakannya. Apalagi dia juga sangat ramah. Konon dia sudah menikah. Tapi tak pernah ketahuan istrinya yang mana.

Lelaki ketiga adalah pemilik dari toko retail atau supermarket tersebut. Namanya Hasbi Al-Ghifari Rahman. Hampir semua orang terpesonan padanya. Hanya saja, sama dengan Pak Sena, dia sudah menikah dan memiliki istri yang sangat cantik.

Suatu hari, dia terkejut karena lembaran curahan perasaannya pada tiga lelaki itu hilang. Parahnya, tiba-tiba saja Pak Sena dan Fajri mempertanyakan surat yang mereka terima. Surat cinta yang konon dikirimkan oleh Alma pada mereka.

Tunggu! Jika Pak Sena dan Fajri dapat, apa Pak Hasbi juga mendapatkan surat itu?

Akan seperti apa nasib Alma? Akankah dia menemukan cinta akan membawanya ke surga?

***

"Ngedip, Alma!" goda Isna ketika sosok paripurna itu memasuki toko retail besar tempat gadis bernama Alma dan Isna bekerja.

Semua menunduk sopan dan lelaki itu hanya mengangguk. Dia adalah pemilik toko ini, namanya Hasbi Hasbi Al-Ghifari Rahman.

"Apaan sih? Kebiasaan fitnah orang," omel Alma sambil berbisik.

Setelah lelaki itu menghilang di balik pintu yang menuju ruang staff dan gudang, Alma membuang napas kasar. Dia pun menggeleng sambil sibuk merapikan barang yang dipajang.

Alma Defaulia Maharani, gadis berusia dua puluh empat tahun yang bekerja di sebuah toko retail besar di kota ini. Tugasnya adalah membantu para pembeli yang mendapatkan masalah selama berbelanja di toko. Misal mencari barang yang dibutuhkan, atau mengambilkan barang yang terlalu tinggi.

"Selamat pagi," sapa seorang lelaki yang keluar dari ruang gudang.

Dia adalah Fajri, kepala gudang yang masih muda dan sering membuat Alma juga salah fokus jika bekerja. Lelaki tampan itu masih muda tapi sudah dipercaya sebagai kepala gudang untuk mengatur stok barang keluar dan masuk.

Usianya baru dua puluh tujuh tahun. Matang dan penuh pesona, sayang sudah punya kekasih bernama Arin yang bekerja sebagai staff kantor di toko ini. Tentu saja mereka serasi, Arin sangat cantik dan memiliki tubuh yang indah, terawat dan paripurna.

"Ngedip," ejek Isna lagi pada Alma saat Fajri melintas.

"Apaan lagi sih? Resek banget kamu, Na!" protes Alma.

"Duh, Al, matamu itu kelihatan banget ada lope-lopenya pas lihat Mas Fajri," bisik Isna.

"Ngaco deh, biasa saja, ah. Cuma kagum." Alma menyembunyikan perasaannya.

Padahal benar, dia menyukai lelaki itu ya dengan alasan standar kacamata perempuan. Ganteng, jabatan bagus, sopan dan juga ramah.

"Kerja di sini godaannya emang banyak. Karyawan cowoknya ganteng-ganteng sama soleh," bisik Isna sambil menutup mulutnya dengan ujung kerudungnya.

Hey, I Need You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang