Welfare Light: Evermore ✓

51. Ajak Dia

Update lagiiii~ ketik uraaaa jika km hadir

💡💡💡💡💡💡

"I'm home!!!" seru Lisa sambil buka sepatunya.

Dia jalan nyamperin mama dan papanya yang duduk di ruang tamu, lagi nonton tv.

"Ujian semester gini masih ada ekskul?" tanya mama.

Lisa ngangguk, "Ada, ini kegiatan ekskul terakhir, tahun depan kelas 12 nggak ada ekskul lagi karena harus fokus belajar."

"Kamunya belajar yang bener nggak? Jangan gila ngedance tapi pelajaran nggak diperhatiin," kata Mama.

"Biarin aja napa sih," suara papa.

Lisa senyum lebar trus tos-tosan sama papanya. Dia ikutan duduk di sofa depan papa mamanya.

"Trus aja trus belain dia. Gak tau deh ntar kedepannya gimana kalau begini terus," omel mama.

"Nggak usah atur-atur, terserah dia mau kemana nanti abis lulus." kata papa.

"Iya, dia mau kuliah jurusan seni tari nanti, nggak boleh pokoknya." ujar mama.

"Emang yang kuliah mama?" tanya papa.

Mama mendelik, "Belain teruus. Pokoknya nggak boleh seni tari, mau kerja di mana nanti?"

"Banyak tau ma kerjaan untuk lulusan seni tari." kata Lisa.

"Sekali enggak tetep enggak." kata mama.

Lisa ngelirik papanya, meminta pertolongan.

"Kalau papa sih yes, orang yang kuliah kamu, bukan papa," kata papa.

"Kamu itu anak mama satu-satunya, kalau bukan kamu, siapa yang nanti ngelanjutin kerjaan papa?" tanya mama.

"Ya... siapa kek," jawab Lisa asal.

"Udah deh terserah dia. Orang papa juga masih muda dan belum sekarat. Mama ini ngomong seakan-akan papa udah mau meninggal ya." Papa geleng-geleng. Lisa ketawa

"Maksud mama bukan gitu. Pokoknya nggak."

"Trus aku bolehnya kuliah apa? Manajemen? Bisnis?" tanya Lisa.

"Iya, di bidang itu."

Lisa menghela nafas, "Kalau gitu, mama jangan protes ya kalau nanti aku lulusnya lama. Aku nggak mau dengerin protesan mama."

"Udah, ambil jurusan yang kamu mau aja. Orang yang bayarin kuliah kamu itu papa kok, masalah ngelanjutin kerjaan papa mah gampang, bisa papa ajarin, nggak mesti kuliah bisnis atau apa pun, kamu harus kuliah sesuai dengan passion kamu." kata Papa.

"Pa!" tegur mama.

"Apa sih? Biarin lah. Dia udah gede juga, tau mana yang terbaik untuk dia. Jangan diatur-atur."