Hari hariku mulai membaik setiap waktu. Menjadi 5 inti tidak begitu mengerikan seperti yang kukira. Mendapatkan kehormatan dimana mana sangat lumayan menyenangkan. Inikah yang dimaksud Morland penderitaan kita berakhir?
Hari ini adalah hari ketiga sejak aku dilantik menjadi 5 inti. Adik adik kelas atau junior kian bergantian menyapa kami. Tidak hanya kami, Andreas dan lainnya juga. Pertemananku dengan teman sesama 5 inti juga mulai erat. Karena pada dasarnya juga aku sudah friendly dari sananya. Walaupun begitu aku masih sedikit tidak terima dengan perlakuan Morland yang ternyata setiap pagi menghilang adalah menuju basecamp atau markas kecil mereka. Hingga saat ini pertanyaan pertanyaan seputar markas dan hubungan mereka belum pernah terjawab. Aku tidak ingin mendesaknya sehingga membuat mereka tidak suka kepadaku. Aku menjadi sekretaris dan masuk kedalam bagian 5 inti saja sudah bersyukur sekali. Tidak semua orang beruntung bisa masuk kedalam sini. Namun seperti rumornya, menjadi 5 inti juga tidak sesantai itu.
Banyak tugas dan masalah yang akan menanti kami, begitupun hari ini. Saat ini sepulang sekolah, Morland dan Andreas sedang ada panggilan di ruang kepala sekolah. Jadi aku, Friska dan Jean hanya bisa menunggu di basecamp hingga mereka kembali. Dengan kesempatan itu, aku bisa lumayan akrab lagi bersama Jean dan Friska.
"Ohh begitu, makanya aku sering melihatmu di UKS, ternyata kamu kakak kakak PMR, hahaha"aku menggoda Friska.
"Ekstra yang tidak menyenangkan bukan Anne? Hanya duduk dan belajar seputar materi kesehatan. Hadeu, membosankan"tanggap Jean.
"Kurangajar. Awas aja Jean, nanti sakit juga larinya kemana dih. Elo gue blacklist dari UKS. Jadi nanti kalau misal kamu sakit, jangan harap UKS ngasih bantuan"gerutu Friska.
"Elo gue elo gue, jijik banget Fris"Jean bergidik.
"Kalian sudah kenal lama?"tanyaku saat melihat keakraban mereka berdua.
Lalu mereka saling bertatapan dan tergelak bersama.
"Hahahaha kenal? Ga sama sekali. Dianya aja yang SKSD"ujar Jean.
"Benar. Kita tidak kenal. Jean aja yang sokab"timpal Friska yang pastinya mereka hanya bercanda.
"Kalian ini.. haduh haduh"aku menggeleng geleng heran.
"Ohya kamu sendiri kenal Morland sejak kapan?"tanya Friska kepadaku.
"Barusan. Sejak awal masuk SMA ini"jawabku apa adanya.
"Satu tahun kamu berteman dengannya kamu merasa ada yang janggal dari dia?"tanya Friska lagi.
"Janggal? Tidak ada. Hanya saja, dia sedikit aneh bagiku. Kadang kadang akrab padaku, tapi ada kalanya juga dia hanya diam saja selama berjam jam, hingga aku kebingungan, takut aku berbuat salah padanya dan itu membuatnya marah padaku. Tapi jika kutanya dia selalu menjawab tidak apa apa. Kedua dia sering menggumam tidak jelas. Berbicara sendiri kepada dirinya. Pernah aku bertanya padanya 'kamu ada mengatakan sesuatu Morland?' tapi dia bilang tidak mengatakan apa apa. Ya, dan kebiasaan menghilang dipagi hari itu. Tapi saat ini aku sudah tau mengapa dia selalu menghilang dipagi hari. Walaupun sisanya aku tidak tahu"ungkapku.
"Ah begitu. Dia memang sejak dulu seperti itu, tidak usah terlalu dipikirkan. Kalau dia sewaktu waktu diam saja itu memang kebiasannya, dia tidak marah ataupun kesal padamu kok"ujar Friska menenangkan.
Lima menit kemudian pintu terbuka dan Morland masuk sendirian. Otomatis aku bertanya.
"Dimana Andreas?"
"Dia sedang mengunci pintu gudang dari dalam supaya tidak ada yang masuk"jawabnya.
"Oke teman teman kita kedatangan misi pertama, akan aku jelaskan setelah Andreas masuk"sambung Morland.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD CRIMINALS
Teen FictionMenguak jahatnya dunia politik remaja dilingkungan sekolah. Menjalankan misi misi rahasia dengan kegilaan dibawah pimpinan KETUA OSIS!! Kisah tentang dibalik organisasi sekolah yang sangat disegani, dihormati dan dijunjung tinggi. Tentang mafia sek...