CLARE

15 4 1
                                    

(Clare, 30 Tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Clare, 30 Tahun)

Setibanya di tambang emas

"Argam... wah wah wah, hebat sekali kamu berani mengusik seekor singa" ucap Clare dengan senyum licik.

"Hay Clare, bagaimana kejutan ku, kau suka?" Tanya Argam dengan senyum licik dan penuh keangkuhan.

"Bukan hal yang sulit bagiku untuk membuatmu koma lagi selama satu tahun seperti dulu" jawab Clare dengan senyuman yang mengartikan akan adanya perkelahian.

"Hahaha, itu dulu Clare, sekarang aku sudah lebih kuat dari KAMU!!" seru Argam.

"HABISI MEREKA SEMUA!!!!!" perintah Argam untuk menghabisi Clare beserta bodyguard nya.

Perkelahian besar tak terelakkan, kedua musuh bebuyutan itu berkelahi hingga jatuh korban, kubu Argam yang memulai pertengkaran ini perlahan-lahan terpaksa mundur, karena kubu Argam yang kalah personil, akhirnya semua bodyguard Argam kalah, dan hanya tersisa Argam saja. Clare pun memerintahkan bodyguard nya agar memegang kedua tangan Argam, dan Clare pun mulai menghampiri Argam.

"Sudah kubilang bukan, kau tidak akan bisa mengalahkan ku Argam Smith Ferolando" ucap Clare dengan puas.

"Kita lihat saja nanti Clare, suatu saat akan ku kalahkan kau!!!" seru Argam

"Tidak usah banyak bicara Argam, setelah ini, kau tidak akan bisa melihat dunia lagi hahahaha" tawa kejam dari seorang Clare kembali muncul.

"Kalian urus dia, buat dia tidak bisa melihat dunia yang cerah ini lagi!" perintah Clare kepada anak buahnya.

Clare pun meninggalkan Argam yang tengah diurus oleh anak buahnya, dan tambang emas pun kembali ke tangannya.

Dia kembali ke mobilnya dan diapun kembali ke ke kota. Saat ditengah perjalanan, tiba-tiba turun hujan yang sangat deras, ketika mobil Clare melintasi sebuah halte bus, dia melihat cewek berparas culun yang meneduh di halte tersebut, dengan baju lengan pendek, dan rok selutut, rambut diikat 2 dan digelung, serta menggunakan kacamata yang besar sambil membawa buku yang cukup tebal ditangannya, serta ransel yang cukup besar di punggungnya.

Dia terlihat sangat culun dan kutu buku sekalih dengan tampilan seperti itu.

Entah kenapa dia sangat ingin turun hanya sekedar memberi payung kepada cewek tersebut, akhirnya dia meminta supir untuk menepikan mobilnya. Diapun turun dari mobil dengan membawa 2 payung, yang satu dia gunakan, dan yang satu dia ingin dia berikan kepada cewek itu.

"Mbak ini pakai payung saya" ujar Clare sambil menyodorkan payungnya.

Cewek itu hanya diam dan memandang aneh Clare dan ada sedikit rasa takut, diapun agak menjauh dari Clare. Clare yang melihat baju cewek itu mulai basah, melepas jasnya.

"M-mau ngapain bapak?" tanya cewek itu.

Clare hanya tersenyum.
"Tidak, aku tidak akan apa-apakan kamu, sepertinya hujan akan cukup lama, lebih baik kau kenakan jas ku" tutur Clare.

Diapun melepas jas nya dan memberikannya kepada cewek tersebut. Dan meninggalkan payung satunya untuk dipakai gadis.

Dia pun mendapat informasi dari supirnya, dari earphone yang seperti milik agen FBI, bahwa ada klien yang ingin bertemu dengannya.

"Baik, saya segera kembali ke mobil" jawab Clare dengan supirnya.

"Maaf aku tidak bisa lama, namaku Clare, dan sampai jumpa lagi." Clare mengakhiri percakapan mereka dan berbalik arah menuju mobil.

"T-tungg-" belum sempat cewek itu memperkenalkan dirinya, Clare sudah masuk ke mobil dan mobilnya langsung tancap gas meninggalkan cewek itu.

Didalam mobil

"M-maaf tuan, cewek itu siapa tuan?" tanya supir sedikit takut.

"Aku juga tidak tau, tapi entah mengapa, rasanya aku ingin membantu dia." jawab Clare.

"Baiklah tuan" ucap supir mengakhiri percakapan.

30 menit kemudian

"Sudah sampai tuan" ucap supir.

"Ya saya juga tau, saya punya mata." jawab Clare dengan ketus dan sombong.

Clare pun segera masuk kerumahnya yang bagaikan istana, sangat megah dan sangat mewah, pilar-pilar kokoh berwarna putih dengan aksen berwarna emas menambah kesan mewah dan elegan rumah ini. Clare pun segera menemui klien yang telah menunggunya diruang tamu.

"Good afternoon Sir Clare. Sudah lama kita tidak bertemu" sapa Tuan Max.

"Good afternoon Sir Max, ada keperluan apa anda kesini?" tanya Clare serius.

"Begini, saya ingin meminjam sejumlah uang untuk menghidupkan kembali perusahaan saya, saya sudah kehabisan akal mau meminjam modal dimana lagi, saya kesini membawa harapan yang besar kepada anda, dan berharap anda bersedia untuk meminjamkan sejumlah uang kepada saya" tutur Tuan Max.

"Apa yang anda punya jikalau anda melebihi batas waktu pembayaran yang sudah saya berikan?" tanya Clare.

"Saya punya 1 rumah yang cukup besar dan 1 perkebunan teh di kota J yang bisa saya gunakan untuk jaminannya" jawab Tuan Max.

"Kamu bawa surat tanah dan sertifikat rumahnya?" tanya Clare.

"Ya, saya membawanya" jawab Tuan Max.

"Marchel, segera kamu buat 5 surat perjanjian, dan jangan lupa, beri stempel juga." Perintah Clare terhadap tangan kanannya, yaitu Marchel.

"Baik tuan" jawab Marchel.

5 menit kemudian

"Ini tuan, surat perjanjiannya." Ucap Marchel sambil menyodorkan surat perjanjian itu.

"Tanda tangani ini, dan serahkan surat tanah beserta sertifikat rumahnya" ujar Clare sambil menyodorkan bulpen serta surat perjanjian itu.

Tuan Max pun menanda tangani surat perjanjian itu.

"Sebutkan nominal yang mau anda pinjam" ujar Clare.

"5 miliar tuan" jawab Tuan Max.

"Marchel, segera siapkan uang 5 miliar untuk tuan Max" perintah Clare.

"Baik tuan" jawab Marchel.

Setelah Tuan Max selesai menanda tangani surat perjanjian, surat tanah beserta sertifikat rumah telah diberikan, barulah Clare menyerahkan uang 5 miliar tersebut.

"Terimakasih Tuan Clare, secepatnya saya lunasi pinjaman ini" ujar Max dengan senyum penuh harapan, dan berharap perusahaannya bisa kembali pulih. Mereka berjabat tangan lalu Tuan Max pergi dari rumah Clare.

Bos Mafia Dan Cewek CulunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang