Kopi itu pahit, namun, setelah ada gula, akan timbul rasa manis.
Seperti kehidupanku sebelum dan sesudah bertemu denganmu.***
01. PERTEMUAN
Dengan tergesa-gesa seorang remaja berlari menuju gerbang sekolah, karena waktu sudah menunjukkan pukul 06.57, di mana hanya tersisa tiga menit lagi gerbang sekolah ditutup dan bel masuk berbunyi.
Di belakangnya, sepeda motor melaju kencang, yang mana hampir membuatnya tertabrak. Namun naas motor tersebut malah mengarahkan kemudi motornya ke tepian gerbang yang membuat motor beserta pengemudinya terjatuh.
BRAK
"Ah, shit motor gue anjing!" Umpatnya. Membuat orang di belakangnya itu kaget.
"Kamu gapapa?" Tanya lawan bicaranya itu.
"Mata lo buta hah!? Gapapa dari mana bego!" Teriakan tersebut membuat orang di hadapannya tersentak.
"Santai dong, aku kan nanya baik-baik," ujar orang tersebut sambil menjulurkan tangannya.
"Apaan sih lo, sialan sakit banget anjing!" Umpatnya sambil menepis tangan orang itu.
"Mulut kamu!" Ia berdecak karena tangannya tidak disambut dengan baik.
Kringg
Suara bel tersebut membuat keduanya kaget. Remaja tersebut langsung beranjak pergi meninggalkan sang empu yang sedang mengumpat dengan segala bahasa kasar.
"Sialan tuh orang," gumamnya.
Ia buru-buru membenarkan posisi motornya dan langsung menuju ke parkiran. Namun nasib buruk menimpa, karena di hadapannya berdiri guru killer yang sedang menatapnya garang.
"KAMU LAGI ALANA! GAK BOSEN TERLAMBAT TERUS HAH!?" Teriak Bu Evi sehingga membuat telinga Alana pengang.
"Biasa aja kali bu, gak usah ngegas, tar nambah tua," gumam Alana, namun masih bisa didengar oleh Bu Evi.
"NGOMONG APA KAMU!? CEPAT SEKARANG BERDIRI DI LAPANGAN SAMBIL HORMAT SAMPAI BEL PELAJARAN KETIGA!" Perintah mutlak tersebut sudah biasa Alana dapatkan. Seperti makanan sehari-hari baginya. Ia pun langsung beranjak menuju ke lapangan dan menjalankan hukumannya.
"Apes mulu gue tiap hari," dengan langkah lunglai, Alana pun berdiri tegak sambil hormat ke arah bendera. Banyak yang berlalu lalang di depannya, sesekali ada orang yang mencuri-curi pandang kepadanya. Menjadi tontonan? Sudah biasa, dengan pahat wajah yang indah, membuat kaum laki-laki maupun perempuan terpesona akan dirinya.
"Alana cakep amat"
"Alana semangat yaaa"
"Neng lana, kasian banget sini a'a gantiin"
"Kak Alana!!"
"Wohoooo!"
Alana hanya mendengus mendengar penuturan orang-orang tersebut. Dengan tampang cool didirinya, dan kesan tomboy yang dimilikinya, membuat Alana terkenal di sekolahnya.
Alana Shaka Bangurai. Remaja perempuan yang digemari kaum manapun, banyak orang yang telah menyatakan cintanya kepada Alana, namun selalu Alana tolak. Tidak tahu bagaimana kriteria yang ia sukai, membuat semua orang segan kepadanya. Ketus, judes, cuek, dan kasar sangat menggambarkan karakter seorang Alana.
Setelah selesai dengan hukumannya, Alana beranjak menuju ke kelasnya XII IPA 2 yang berada di lantai tiga. Tidak jarang siswa-siswi yang berlalu lalang menyapa Alana, namun hanya dibalas dengan senyum kecil darinya, yang membuat mereka berteriak histeris.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCONDITIONAL LOVE
Teen FictionHanya kisah klasik dari Zivanna Aurelia Bagaskara, yang biasa kerap dipanggil dengan Anna. Perempuan cantik yang pandai menutupi semua luka-luka dihidupnya. Ia terlalu betah memasang raut wajah seolah-olah ia baik-baik saja. Ia pikir kebahagiaan yan...