Selamat Membaca^^
Double up..*****
Gaun berwarna biru muda ini sudah melekat sempurna di tubuh kecilku. Aku menatap cermin sembari menatap pantulan diriku.
'Ah aku pendek sekali!'
Aku sepertinya memiliki gangguan pada pertumbuhan ku. Mungkin saja karena dulu aku pernah mengalami gizi buruk, jadinya itu berefek pada pertumbuhan ku.
Aku tidak tumbuh cukup tinggi!
Sangat mengesalkan!
Tidakkah di dunia ini ada orang yang baik hati dan berkenan untuk memberikan sedikit tinggi badannya kepadaku? Anggap saja seperti bersedekah pada orang yang membutuhkan. Jika ada yang berkenan, maka akan kudoakan kau akan selalu dilingkupi oleh kebahagiaan.
Jika di dunia ini ada semacam donor tinggi badan, maka aku akan yang paling pertama mengantre.
Aku menatap lengan kiriku yang seharusnya terdapat goresan belati yang cukup dalam. Aneh! Bagaimana bisa luka seperti itu hilang tak berbekas dalam waktu satu malam?
Tidak hanya itu saja! Semua luka-luka yang membekas di tubuh ku pun hilang tak berbekas. Bahkan luka bekas cambukan dua tahun yang lalu dan bekas pukulan rotan Madam Rosetta juga hilang tak berbekas. Kini tubuhku mulus tanpa bekas luka sedikit pun.
Aku kini sudah pulang ke kediamanku beberapa hari yang lalu. Selama dua hari aku tinggal di istana kerajaan, dan selama dua hari itu pula aku diperlakukan selayaknya seorang tuan putri. Pasti rasanya cukup aneh karena aku memang tak terbiasa dilayani oleh pelayan, ketika aku bertanya mengapa mereka melayaniku dengan begitu baik, maka mereka menjawab bahwa ini adalah perintah dari Putra Mahkota. Namun hingga hari kepulangan ku, aku tidak pernah melihat Putra Mahkota itu.
Yah lagipula seorang Putra Mahkota pastinya sangat sibuk, tak mungkin pria itu memiliki waktu untuk bertemu denganku yang hanya remahan kripik singkong.
Huh, nasib cuman jadi remahan doang.
Malam ini tiba juga, aku kini sudah siap untuk pergi ke pesta debutante. Sebelum itu, aku memiliki kabar bahagia yang ingin aku bagikan kepada kalian semua.
Kemarin, aku menandatangani kontrak kerja sama dengan butik Marchioness Riana. Kerja sama tersebut menurutku cukup menguntungkan kedua belah pihak.
Aku diharuskan untuk mengirimkan beberapa desain gaunku kepada butik milik marchioness, setiap desain gaun itu akan dihargai sebesar 10 koin emas. Dan jika ada yang membeli gaun hasil desainku, maka aku juga akan mendapatkan keuntungan sebesar 50 persen dari harga penjualan gaun tersebut.
Oke, kembali lagi pada saat ini. Aku kembali memandang pantulan diriku di cermin. Aku merasa bangga dengan diriku sendiri, kini aku tengah memakai gaun hasil desainku.
Memang gaun ini bukanlah gaun berat yang terlalu mekar, gaun yang kupakai hanyalah gaun sederhana untuk ukuran seorang bangsawan. Dengan model off shoulder yang sedikit memperlihatkan bagian pundak ku, gaun berwarna biru muda ini dilapisi oleh kain brokat yang membuat gaun ini tidak sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness
FantasyAsh, seorang gadis berusia 25 tahun yang tengah terpuruk. Tunangannya yang mencampakkan dirinya tepat pada hari pernikahan mereka hingga sang adik kandung yang menipunya terang-terangan. Namun nasib malang tak berhenti sampai disitu saja, ia harus m...