Taman sekolah

152 31 3
                                    

" gue mau rapat Hyunjin! lo mau bawa gue kemana? " tanya Chris tanpa ekspresi, dia sepertinya masih marah.

Hyunjin rasanya ingin membuat wajah tampan Chris babak belur, sungguh ia kesal menghadapi emosi Chris yang susah dipadamkan.

" DIEM GAK LO! SUSAH AMAT DISURUH NGIKUTIN DOANG. "

Chris hanya bisa pasrah mengikuti langkah Hyunjin yang entah menyeret nya kemana. Seingat Chris ini jalan menuju taman sekolah yang berada tepat di sebelah perpustakaan lama yang sudah dialihfungsikan menjadi gudang.

" Duduk! " titah Hyunjin.

Tanpa berniat membantah, Chris dengan patuh duduk di kursi taman. Keadaan sekitar taman sangat sunyi, ditambah lagi kursi yang dia tempati terlindungi oleh pohon mangga yang sangat rimbun sehingga udara disini sangat sejuk. Suasana nya menenangkan dan memang itu yang Chris butuhkan.

Chris mendongak, menatap Hyunjin yang menggenggam tumbler minum ditangan kanannya, " nih minum dulu. "

Senyuman tipis terbentuk diwajahnya, saat Chris sempat menatap tumbler berkarakter kartun yang Chris tahu itu kartun kesukaan Hyunjin, semenjak ia kenal dengan remaja berparas indah dihadapannya ini.

Chris menerima tumbler milik Hyunjin dan meneguk air itu dengan pelan, " makasih ya. "

Hyunjin mengangguk sambil tersenyum, " sama-sama Chris. "

" tau gak alasan gue ngajak lo kesini? " tanya Hyunjin penasaran, lalu ikut duduk di sebelah Chris.

Chris menggeleng, memilih diam― sibuk memandang parah indah Hyunjin yang terlihat jauh lebih indah jika dia tengah serius, terhanyut dalam ucapannya sendiri.

" Disini suasana nya nyaman, tenang, dan sejuk. Gue selalu beranggapan lingkungan akan ikut mempengaruhi cara otak kita bekerja, kalo kita diam ditempat yang sumpek pasti pikiran kita ikut pusing kan? Sebaliknya kalo tenang pikiran kita juga ikut rileks. "

Hyunjin menoleh kearah Chris lalu menepuk bahunya, " sini nyender. "

Chris tentu saja dibuat terkejut mendengar ucapan Hyunjin. Tapi sekali lagi kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan sekecil apapun, jadi dengan segera Chris bersandar di bahu lelaki manis yang dengan sukarela menjadi sandarannya.

" kuping gue gak budek Chris, jadi gue siap jadi tempat curhatan lo, " tangan Hyunjin beralih mengusap lengan Chris agar pria itu merasa lebih nyaman.

" Ehh―tapi kalo lo gak mau cerita juga gak apa-apa, gue gak maksa
kok."

Chris lama terdiam, memandang ke arah bunga mawar yang menghiasi taman, entah melamun kan apa," gue mau cerita kok Hyun. "

" Lo tau kan sekolah bakal ngadain festival? Daddy minta gue buat jadi ketua panitia nya. Daddy juga maksa gue acara nya harus sesempurna mungkin, gak boleh ada kesalahan apapun karena ada tamu dari luar sekolah. "

" gue tebak, lo jadiin itu beban kan? makanya lo jadi emosian gini setiap ada anggota lo yang gak mau ikutin perintah lo kayak si Jiyoon, "

Chris hanya bisa mengangguk, karena benar yang dikatakan Hyunjin, dia merasa terbebani dengan kata sesempurna mungkin. Karena kata itu Chris menjadi kekurangan waktu istirahat, makan dan juga main, karena sibuk mengurus berbagai keperluan agar acaranya tidak mengecewakan dan Chris tau semua anggota osis juga ikut andil demi kesuksesan acara nanti dan Chris sangat berterimakasih untuk itu.

Posisi Chris yang masih bersandar pada bahu Hyunjin, memudahkan pria manis itu untuk membawa Chris dalam rengkuhan hangatnya. Tubuh Chris yang sempat menegang dengan perbuatan pria manis itu perlahan-lahan mulai melemas, tangannya meremat seragam Hyunjin di bagian punggung, membiarkan dahinya bersandar pada bahu sempit milik Hyunjin. 

" Chris sudah mengatur semua dengan baik, percaya sama gue, semua akan berjalan sesuai kemauan
Daddy. "

Hyunjin terus berusaha meyakinkan  Chris agar lebih percaya pada dirinya sendiri, dia tidak mau Chris malah menyiksa diri sendiri karena  tanggung jawab yang ia emban.

" gue masih ada disisi lo Chris, " tangan halus milik Hyunjin bergerak mengusap surai lebat milik Chris,
" nanti temuin gue disini lagi pas festival sekolah udah selesai. "

Chris melepaskan dekapan hangat Hyunjin, matanya menatap lamat paras cantik milik teman masa SMP nya itu, " lo selalu tau cara supaya gue merasa lebih baik, makasih Hyunjin," lirihnya.

Senyum indah terukir di wajah cantik yang selalu memukau banyak pasang mata itu, " inget jaga kesehatan ya? itu udah cukup buat gue―gue gak mau kejadian dulu terulang lagi. "

Chris mengangguk, tangannya beralih mengusap pipi tembam milik Hyunjin  " semuanya udah berlalu Hyun, jangan mikirin itu lagi. "

Tangan yang tadi mengusap pipi Hyunjin kini berpindah ke jemari halus Hyunjin lalu menariknya pelan agar ikut bangun, " gue anterin sampe depan kelas ya? gue harus rapat. "

" duluan aja, nanti gue bisa ke kelas sendiri, " Chris berdecak lalu menatap Hyunjin dengan tajam.

" Gak ada kayak gitu ayo gue anterin! gue gak mau ya nanti lo nya jalan sama yang lain, belom sah jadi pacar ini jadinya belum bisa ngelarang. "

Hyunjin tertawa geli melihat tatapan Chris, ia senang Chris sudah kembali menjadi Chris yang tengil, tidak suka dibantah, " yaudah ayo anterin gue. "

" jangan dilepas tangannya ya cacar ku yang manis, "

Tawa Hyunjin masih mengalun indah di telinga Chris, dan Chris sangat suka melihat wajah itu kian manis dipadukan dengan pipi tembam nya yang ikut merona mendengar godaan Chris.

Hyunjin berhenti sejenak, saat mengingat sesuatu, " Oh iya nanti jangan lupa minta maaf sama Jiyoon ya, kasian dia takut liat lo marah kayak tadi. "

Chris ikut menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke belakang,
" iya...sayang iya...jadi ke kelas gak nih? "

" Ihhh CHRIS! " Hyunjin berlari terburu-buru menuju kelasnya meninggalkan Chris sendirian.

























Hahhh seneng deh bisa up cepet gak kaya biasanya hehehehe 😂

Masih pada betah kan nungguin progres nya mas Chris sama si cacar kesayangan kita semua ?

Anyway aku up cepet kali ini buat kado hari ini kan hari spesial Anniversary skz trus juga dapet first win di music bank yeayyy



𝙵𝚛𝚘𝚖 𝙱𝚎𝚜𝚝𝚒𝚎 𝚝𝚘 𝙱𝚘𝚢𝚏𝚒𝚎!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang