10

722 56 12
                                    

Waktu begitu cepat berlalu. Tak terasa saat ini kandungan Gun sudah menginjak usia 7 bulan. Perutnya semakin besar hingga tidak bisa lagi tidur dengan posisi tengkurap.

Saat ini Off Gun sudah tidak tinggal di apartemen lagi. Sebulan yang lalu setelah kepulangan Bright dan Win dari Berlin pasca pernikahannya , mereka akhirnya membeli tanah seluas 20 hektar lengkap dengan 7 rumah mewah beserta isinya.

Awalnya mereka bingung satu rumah sisanya akan ditempati oleh siapa , tapi saat ini rumah itu sudah ada yang membeli.

Arm Weerayut Chansook , seorang CEO AWC Corps membeli rumah yang berada di lingkungan Grammy Residance yang kebetulan masih tersisa satu rumah yang kosong. Ia membeli rumah mewah dilingkungan elite itu sebagai hadiah pernikahan untuk istrinya , Alice Tsoi yang berprofesi sebagai designer dan pemilik "Alice Boutique".

Kebetulan hari ini hari minggu , seluruh warga Grammy Residance merencanakan untuk piknik kecil kecilan yang akan diadakan di taman Grammy. Hal itu adalah usul dari Mew. Katanya untuk menciptakan chemistry dengan Arm dan Alice. Secara kan mereka orang baru , jadi biar semakin akrab saja.

"Baby ambilin anduk dong" teriak off dari kamar mandi.

Gun yang sedang bermain game di handphonenya terpaksa bangkit untuk mengambilkan handuk untuk suaminya. Ia berjalan menuju kamar mandi di kamarnya sambil terus menggerutu kesal.

Off menyembulkan kepalanya dari pintu kamar mandi dan meminta handuk yang gun bawa.

"Makanya kalo mandi anduknya bawa! Ganggu orang mulu kerjaannya" Gun memberikan handuk itu dengan cara melemparnya ke muka off. Kemudian ia kembali ke kasurnya untuk melanjutkan gamenya.

"Paginya ngomel ngomel , giliran malem minta dikekepin. Dasar bumil labil" Off mencebikkan bibirnya setelah gun pergi menjauh. Setelahnya barulah ia memakai handuk dan berjalan ke lemari untuk mencari baju.

"Papii ayo cepetan ih. Yang lain udah pada di taman" Lagi lagi Gun berteriak karena setelah rapi tadi , Off malah kebelet boker. Jadi Gun terpaksa harus menunggu suaminya itu selesai dengan urusannya.

Semua sudah berkumpul di taman. Para suami sebelumnya sudah menyiapkan tempat dan para istri membawa makanan.

"Tee biskuit aku ketinggalan di rumah" New menggoyang goyangkan tangan suaminya sambil merengek. Air mata sudah menggenang di kelopak mata si calon mamah muda itu.

Semenjak hamil New memang sangat cengeng dan manja. Sampai sering kali Tay bolos masuk kantor karna harus menemani istrinya itu di rumah. Untungnya dia adalah CEO , jadi tidak usah takut akan dipecat atau yang lainnya.

"Tee ambilin biskuit aku yaa" New masih setia merengek.

"Makan cake aja ya sayang? Kalo pulang kerumah dulu kelamaan" Tay coba membujuk istri gemasnya itu.

"Tapi aku mau biskuit tee" Akhirnya air mata new keluar. Ia menutup wajahnya dengan tangan untuk menutupi tangisannya.

"Udah ambilin dulu sono wan. Ntar anak lu ileran lagi" titah Gulf.

"Pake otoped gua aja Tay" Tay menyetujui kata Alice. Ia meminjam otoped milik alice untuk mengambil biskuit ibu hamil untuk New dirumahnya yang cukup jauh dari taman.

***

Tay telah kembali dari rumah. Sekarang semuanya duduk diatas kain vintage yang di atasnya sudah disusun berbagai macam makanan.

"Oh iya guys , gua agak lupa sama nama nama kalian. Boleh kenalin satu satu lagi ga?" Alice jujur bahwa dia belum terlalu hafal nama nama tetangga sekaligus sahabat barunya. Itu hal yang wajar karena Alice dan Arm baru saja pindah sekitar 5 harian. Dan mereka baru bertemu satu kali ketika Alice dan Arm baru saja pindahan. Hari hari selanjutnya baik Alice atau yang lainnya sibuk dengan pekerjaannya masing masing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Switch : After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang