Cerita, latar belakang, tokoh, alur, dan lainnya, hanya imajinasi belaka. Jika tersinggung, berarti kalian mengalaminya. Mohon maaf jika membuka luka lama kalian.
*Kejadian di dalam cerita hanya fiktif belaka dan penuh dengan kata kasar*
Pukul 7 malam. Dengan backsound Puzzle Piece-NCT Dream. Aku dan kasurku kembali bertemu.
"Hhuhuu, aku kangen kalian.. kalian kangen ga denganku ?" Aku memeluk dramatis guling dan boneka-boneka santetku. Ga ding, lucu gini dikatain boneka santet. Sebenarnya pengen punya satu sih, tapi takut kalau dia tiba-tiba gerak, kan ga lucu.
"You're my missing puzzle piece.."
"Hiks, where's mine?" Lagu seru ini berakhir dengan kegalauan brutal tiada akhir.LINE!
Shit, stop annoy me! I want peace, peace, and rest after the bad day. Huh, awas aja tuh kating. Jangan harap aku jatuh keperangkapmu.
*Shena add you to -Kelompok 4 Ridwan Kamil-*
So, what now?! Aku cuma mau istirahat loh. Susah amat dah.
LINE!
Shena : malam teman-teman, maaf mengganggu waktunya. Apa kita bisa bahas tugas kelompok yang di kasih kating tadi siang sekarang? Sebelum terlalu malam.
Haidar : boleh shen, tugasnya itu disuruh bikin yelyel kan?
Shena : iya, hai. Juga ada tugas untuk mencari latar belakang Ridwan Kamil dan beberapa karyanya.
Tira : boleh banget Shen. Aku ada saran, yelyel nya kita bikin singkat dan padat aja. Trus, untuk tugas kedua, bisa dilakukan bersama di google dokumen.
Wildhan : gua ngikut aja sih
Yara : sama, aku ngikut aja
Gia : 3
Jihan : 4
Syla : boleh Shen, kerjain sekarang aja. Siapa yang mau share link untuk yelyelnya?
read by 9
Astagfirullah. Di read aja nih? Ya udah deh, ku tinggalkan mandi. Paling nanti juga di share.
.
.
.Jam 7 pagi tepat.
"Shena ! Katingnya belum ada kan?!"
Nafas terengah-engah, rambut yang dikuncir asal, dan name tag yang lupa dipasang. Yups, aku hampir telat lagi. Ugh, ga lagi deh bergadang nonton drama korea sampai jam 3 pagi.
"Belum Sy. Yel-yel semalam udah kamu hapalkan belum?" tanya Shena sambil menyodorkan minumannya kepadaku.
"Makasih Shen, tapi aku ada kok. Hemn, udah hapal sih. Tapi gapapa kalau yel-yel kita sependek itu?"
"Gapapa, aku udah tanya kok dengan kating yang ngasih tugasnya. Eh mumpung kabing kita belum datang, gimana kita persiapkan yel-yelnya?"
Anjir, semoga kabing (kakak pembimbing) kami bukan kakak yang kemaren. Kalau iya, nauzububillah. Bisa-bisa aku ikut ujian masuk universitas lagi tahun depan.
"Boleh tuh." Jawab Haidar dan Tira. Mereka berdua pun saling berpandangan. Apakah drama ftv ini akan terus berlanjut? Kita nantikan saja.
Gia, Yara, dan Jihan hanya diam mengangguk. Disusul dengan Wildhan, Audi, dan Fafa yang berjalan mendekat ke arah kami.
"Siap, berhitung dimulai!" Shena memberi aba-aba.
"satu,"
"dua,"
"tiga,"
"empat,"
"lima,"
"Berlima kami bisa!"
"enam,"
"tujuh,"
"delapan,"
"sembilan,"
"sepuluh,"
"Bersepuluh kami JAYA!"
"Kelompok 4?!"
"JAYA, JAYA JAYA!"
Yah, gitulah yel-yel singkat kelompok-ku. Dengan nada yang bisa kalian karang sendiri. Karena aku juga ga tau ini nadanya gimana T_T
.
.
.Asu, asu, asu!! Emang jangan terlalu berharap dengan apapun. Akhirnya kan ga kejadian. Kenapa nasibku malang sekali ya... padahal malang-kan adem, kenapa aku kepanasan?
Lihatlah dia. Kemeja jurusan yang rapi dengan bawahan celana dasar, dan juga topi yang menutup rambutnya yang pengen ku jambak. Oh shit, dia menyeringai ke arahku lagi. Shena, tolonglah anggota mu ini dari terkaman kating buaya. Emak, pengen balik ke rumah!
"Xel, kamu bisa menyampaikan kegiatan hari ini." Kabingku, kak Vina dan wakambingnya kak Axel. Kambing emang hidupku ini, eh dia yang kambing.
"Selamat pagi semua! Seperti yang sudah kalian baca di TOR yang dibagikan malam tadi. Acara hari ini adalah penyerahan yel-yel ke kabing atau wakabing. Trus dilanjutkan dengan acara pelatihan dasar sebelum kalian mulai perkuliahan nanti. Ga berat kok acara ini."
Ya, acaranya ga berat. Yang berat tuh kalau kakak pembimbingnya ENTE! Menyusahkan ospek-ku saja.
"Yuk bisa dimulai yel-yelnya." Ucap kak Vina mengambil alih.
Shena maju ke depan, mengambil alih, lalu memberi aba-aba untuk memulai yel-yel.
"Bagus, bagus, di kompakan lagi di bagian yang sama-samanya." Kak Vina memberi 2 jempol ke kami.
"Itu yel-yel atau slogan? Pendek amat."
Anjir, nyolot. Tapi emang iya sih, aku juga ragu itu yel-yel atau bukan.
"Yel-yel kak. Shena juga udah mastikan dengan kating yang ngasih tugasnya. Kata Kakaknya gapapa." Fafa mengangkat tangan, speak up dengan lantang dan jelas.
Aku padamu Fa T_T
"Siapa?"
"Kak Rico, ketua penugasannya." Sekarang Shena yang menjawab.
Ah, mampus lo. Ketahuan lu ga tau ketua penugasannya. Ga bisa nyari kesalahan kami lagi kan. Haahahaha, puas sekali aku.
"Udah Xel, lu kenapa sih nyari kesalahan angkatan bawah mulu." Kak Vina memegang bahu kak Axel, menyuruh Kak Axel untuk berdiri di belakangnya.
Mampus, pengen ketawa. Tapi takut di hukum sekelompok lagi.
"Yok, udah jam segini. Kita masuk ke ruangannya." Kak Vina berjalan terlebih dahulu. Yang kemudian di susul Shena, dilanjutkan dengan Gia, dan seterusnya.
Kak Axel? Dia di barisan belakang. Tepat di samping Haidar.
Eits, aku ga memerhatikan dia ya. Tapi Haidar. Bukan dalam kata 'asmara' tapi karena namanya mirip crush aku waktu SMA kemaren. Yang kemudian kabar dan jejaknya hilang dari pandanganku. Sedih sekali bukan suka dalam diam ini.
.
.
.TBC
To Be Continue bukan TuberkulosisSalam sayang dari author yang lagi gabut dengan tugas menumpuk :3
Bonus foto boneka yang ga nyampe-nyampe ke rumah author :"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSY DAN ARSITEKTUR
Teen Fiction"ARSITEKTUR ! JAYA SELALU!" Semboyan padat nan singkat. Yang tentu saja sudah muak-ku dengar. Namaku Arsyla Venetia Adnan. Panggil aku Arsy, Vene, Lala, Tia, Syla, atau sayang juga boleh. Tapi jangan panggil aku Adnan! Ku smackdown kalian! Ini hany...