zeven -Belanda

177 20 13
                                    

BRAK

SRINGG

TRASS

"AAAAaaaa....aa"

"ngahahhaah sudah ku bilang, jika tidak memberi tau di mana letak tempat itu kau.akan.mati"

"sudah lah ayok balik" "oh iya jangan lupa bawa bandannya juga kepalanya, lumayan bisa di jual organnya" lanjut 'orang' tersebut sambil keluar dari gang kecil diikuti oleh beberapa pria

"ayok bereskan, HEY BANTU JANGAN ASAL PERGI SAJA" teriak sang laki-laki

"heee... kan kalian yang membunuh kalian saja yang bereskan semua, ayo" balas teman sang lelaki

"tch" decih sang laki-laki tadi

"sudah lah aku lapar, dan tadi bos mu menyuruh mu untuk membeli dorayaki kan" ucap sang perempuan sambil membereskan sisa keributan tadi

"hm"

🤑🔪💸

" kami pulang"

"selamat datang, bagaimana?" tanya yoi lembut

"lumayan melelahkan" jawab ran

"apanya yang melelahkan kau saja tak membatu membereskan bodoh" sindir akuma

"betul, aku setuju kali ini dengan akuma" ucap sanzu membenarkan ucapan akuma

"lagipula kan kalian yang membunuh bukan aku atau kamu!" ngegas ran

"YA UDAH JANGAN NEGAS DONG!" gas balik akuma

"YA KAU JUGA"

"TAPI KAN KAU DULUAN IDIOT!!"

"KAU LEB-"

"SUDAH!!" teriak kirai sambil mengeluarkan aura hitam di belakangnya

"oh iya, (name) bagaimana?" tanya hageshi

"dia masih marah, aku sudah membujuknya tapi dia masih marah" ucap yoi sambil menunduk. "bahkan osore pun sudah membujuknya tapi masih tak mau keluar kamar" lanjutnya

"m-maaf karna ku (n-name) jadi marah" ucap rin meminta maaf sambil menunduk

"tak apa ini bukan salah mu, tapi lain kali tolong berhati-hati karna (name) orangnya sangat sensitif jika makanan nya di sentuh atau pun di makan" ucap kirai

"emm aku setuju dengan ucapan kirai" ucap osore yang sedang fokus terhadap laptopnya

"baiklah" kini semua atensi menatap ke arah Ken yang sedang berdiri. "aku mau panggil (name) dulu kami membawa sesuatu yang 'istimewa' aku yakin dia tak akan marah lagi" lanjut Ken sambil berjalan ke arah tangga

"memangnya apa?" tanya yoi setelah melihat tubuh Ken menghilang di makan oleh dinding

(tau ga sih maksudnya? tau kan, nah iya Kya gtu)

"hanya mainan" ucap akuma sambil duduk di sofa dan menyalakan televisi

"permisi terjadi pembunuhan di gang X di jalan X.

Mommy [bonten] (tidak dilanjutkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang