Diary 01 : Prolog

11 1 0
                                    

Pertemuan Pertama Touman ditahun 2006.

Hari ini adalah pertemuan pertama Touman ditahun 2006 setelah kepergianmu. Sesuai permintaanmu yang disampaikan oleh Mitsuya, aku tidak memberi tahu siapapun tentang kepergianmu. Kami melakukan pertemuan ini tanpamu. Untuk menyingkirkan apa yang kamu takutkan sebelum kamu pergi. Sesuai dengan apa yang kamu khawatirkan aku sekarang sudah mengetahui segalanya, kini Kisaki Tetta telah dipecat. Walau Hanma Suji dan 300 orang Valhala dan 50 orang Moebius juga ikut keluar, aku sama sekali tidak masalah.

Keputusanku untuk melakukan beberapa nasihatmu dulu, adalah kemauanku sendiri. Aku berpikir bahwa jalan pikiranmu, Baji, Chifuyu, serta Takemichi mungkin yang terbaik. Aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama 2 kali, membuatku buruk di mata orang lain demi kebahagiaan mereka. Jalan pikiran kalian sama, lebih memandang ke masa depan daripada masa sekarang. Pikiran dewasa seperti itu, benar-benar membuatku ingat dengan Kakakku.

Surat darimu sebelum kematianmu, sama sekali belum kubaca. Hatiku rasanya berat untuk membaca surat itu. Aku sangat takut, takut untuk menangis, takut untuk mengingat, takut untuk merasakan kembali kehadiranmu. Aku memang pengecut. Sampai sekarang aku masih menyesali perbuatanku.

Entah apa yang aku pikirkan, aku menempel surat kabar berisi berita tentang kejadian yang menewaskanmu. Foto-fotomu aku pajang di kamarku, termasuk foto terakhirmu. Vlog video yang kamu rekam masih aku simpan. Video yang membuatku rindu padamu.

Kamu kejam, meninggalkanku begitu saja tanpa rasa bersalah. Maaf, aku tidak bisa bunuh diri bersamamu dimalam itu. Aku berusaha meyakini bahwa itu adalah kecelakaan, bukan bunuh diri. Aku tahu jika kamu memiliki sedikit insomnia, jadi tak heran jika kamu bangun ditengah malam lalu mungkin tak sengaja terjatuh dari lantai 5. Aku terus menerus berpikir positif untuk menyingkirkan pernyataan negatif seperti bunuh diri atau dibunuh.

Saat ini aku sedang sibuk. Lebih tepatnya sibuk belajar. Aku memutuskan untuk melanjutkan mimpimu, bersekolah di KIES. Untuk dapat diterima, aku harus mendapatkan nilai rata-rata ujian masuk sesuai kriteria ideal. Lalu soal uang, awalnya aku berpikir bahwa sekolah ini akan memakan biaya besar, namun ternyata tidak. KIES adalah cabang dari TIPS (Tokyo International Public School), sekolah ini khusus jurusan ekonomi dan memiliki biaya yang cukup terjangkau olehku walau masih saja terbilang mahal. Cabang dari TIPS yang paling mahal adalah KSIS (Kyoto Science International School) dan SMIS (Shinjuku Music International School) yang lama waktu sekolahnya adalah 4 tahun sama seperti YTIS (Yokohama Technique International School) namun YTIS lebih murah.

Belajar siang, malam dan jarang nongkrong bareng teman-temanku adalah rutinitas sehari-hariku saat ini. Emma bahkan heran mengapa aku jadi cukup rajin setelah kematianmu. Walau begitu aku belum menepati ucapanku sebelumnya, sikapku kepada orang lain masih sama seperti biasa. Benar juga aku saat ini juga sedang belajar sedikit Bahasa Korea, kata Mitsuya kamu sangat ingin berkuliah di KAIST, aku juga ingin mewujudkan impianmu.

Entah sudah berapa banyak cafein yang ku konsumsi dan berapa banyak uang yang ku habiskan untuk membeli buku dan alat tulis. Kei juga mengajariku sedikit tentang metode belajarmu yang katanya efektif. Sudah kucoba dan ternyata memang efektif, peningkatan nilaiku yang drastis membuat anak-anak di kelasku terkejut bahkan guruku juga. Ingin sekali aku menceritakan peningkatanku kepadamu. Andai kamu masih hidup, apakah kamu benar-benar akan menepati ucapanmu? Kei berkata, kamu itu pembohong yang selalu menepati janji.

Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ

10 Februari 2006

"**** ***** ****** **** *** *******!"

"Hah?!" Aku terbangun dari tidurku. Lagi-lagi, mimpi itu. Padahal sudah bulan Februari, sebulan setelah kematianmu. Padahal aku sedang berusaha mengikhlaskanmu, tapi mengapa kau masih mengahantuiku?

Yumesaki Kaede, Mikey's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang