01 ; Prolog Singkat

26 3 0
                                    

Namanya Olla, ia adalah gadis cerdas dan periang yang suka bermain. Matanya seakan selalu bersinar seperti matahari dan suaranya seperti kicauan burung di pagi hari, bising tapi tak begitu mengganggu. Ia suka sekali mengoceh.


"Ollaaa, ayo kita main" seru seorang anak perempuan dari luar rumah Olla. Olla mengintip dari jendela dan tersenyum lebar, ternyata itu Fira. "tunggu bentar ya Fira, aku mau ambil sesuatu." Olla menyaut dari dalam rumah.


Olla dan Fira sudah menjadi teman dekat sedari mereka kecil, bahkan ulang tahun mereka hanya berjarak satu hari. Mereka selalu bermain di lapangan kosong yang ada di kampung mereka. Permainan favorit mereka adalah masak-masakan atau yang biasa disebut 'alek-alek.' Olla dan Fira bercita-cita agar kelak dewasa mereka bisa membuka toko kue, yang dulunya juga merupakan cita-cita ibu Olla semasa kecil. Orang-orang sekampung menyebut mereka 'kembar beda emak.' Semua orang di kampung akan dibuat tersenyum oleh mereka. Bagaimana tidak? Melihat tingkah mereka yang kompak, ceria dan lebihnya lagi tidak bandel seperti anak-anak lain di perkampungan itu, tentu saja akan membuat orang-orang senang pada mereka. Mereka memang dua gadis kecil yang manis!


Olla berlari menuju dapur rumahnya yang terbuat dari kayu. "Hati-hati Olla! Tecampak nanti!" sahut ibunya yang sedang menjahit baju. Olla menghiraukan perkataan ibunya dan 'duk.' Olla tersandung kayu yang melintang membatasi ruang keluarga dan dapur. "nah kan apa ibuk bilaaang." ibu Olla menghampirinya. Olla berdiri dan membersihkan serbuk-serbuk kayu yang menempel pada bajunya. "Maaf buk, Olla mau main sama Fira ya." kata Olla sambil berjalan pelan memasuki dapur. Tentu saja dia tak mau jatuh lagi seperti tadi. Ibunya menatapnya dan tersenyum. Gadis kecil dengan rambut keriting itu adalah anaknya. Ia berharap agar anaknya kelak bisa menjadi orang sukses dan mempunyai rumah yang setiap ruangannya dibatasi oleh tembok kokoh, bukan hanya potongan kayu panjang seperti rumah ini.


Olla keluar rumah membawa berbagai macam barang di tangannya. "Woah apa itu Olla?" tanya Fira dengan mata berbinar. Olla menatap barang-barang yang ia bawa dan tercengir.

"Ini? Ini alat-alat baru buat kita masak masak Fir"

"Widiih, keren banget! Banyak banget ini, sini aku bantu"


Fira mengambil sebuah botol dan dua piring styrofoam yang sudah bolong-bolong dari tangan Olla. Mereka lalu berjalan menuju lapangan tempat biasa mereka main.


"Huuu muncul lagi kalian, pada bawa apaan dah? Sampah?" baru saja sampai lapangan mereka langsung diejek oleh dua orang anak laki-laki. Rasanya ingin sekali Olla menampar mereka berdua, enak saja ngatain barang-barang ini sampah. Baru saja Olla ingin membalas perkataan mereka Fira langsung menahannya. "Biarin aja Olla, kata bundaku kalau mereka ngejek kita, kita diemin aja, ntaran paling capek sendiri." Olla melihat ke arah dua anak laki-laki tadi. Mereka sedang menertawakannya. Huh si Aris dan Bima selalu saja bikin dia kesal, awas aja.

Lalala!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang