Enjoy the reading guys
"Dada, dada, Mommy, dada" Melody menepuk bahu Beby karna Melody memghadap ke arah belakang Beby.
Beby langsung berhenti saat mendengar Melody menyebut Dadanya tadinya dia berpikir Melody mengingau tapi saat melody menepuk bahunya dia jadi terpancing, Beby melihat wajah putrinya yang melepas hisapannya dari botol susunya.
"Kenapa baby?"
"Dada Mommy di sana Dada" Melody menunjuk ke arah belakang Mommynya.
Walau tidak percaya Beby tetap melihat ke arah yang di tunjuk putrinya, tapi dia tidak melihat siapapun, dia tau Melody asti hanya melihat orang yang mirip dengan almh istrinya, karna menurut teori ada tujuh kembaran manusia yang memiliki wajah hampir sama, apalagi Melody tidak pernah atau tidak mungkin mengingat wajah Nanon karna saat Nanon pergi si kembar masih berumur tujuh bulan dan sejak mereka besar mereka hanya melihat wajah dada mereka (Nanon) lewat photo.
"Ody, Ody pasti salah lihat" Ayo sayang kita harus cepat, nanti Mozart oppa sama Musical oppa mencari kita" Beby melanjutkan langkahnya.
"No Mommy, itu dada" Melody sangat yakin dengan yang dia lihat dan dia katakan.
"Iya sayang, sekarang kita belanja dulu ya" Beby segera ke exkalator menuju lantai dasar dimana supermarket berada.
*****
Lisa Pov
Lisa baru sampai di sekolah anak-anak dan cucunya, mau tidak mau dan percaya tak percaya pada kenyataannya dia memamg sudah memiliki cucu xixixi.
Lisa berjalan memasuki koridor sekolahan dan banyak ibu-ibu yang juga sedang mengantri untuk menjemput anak-anak mereka, Lisa melihat keberadaan Jisoo yang juga sedang menjemput Elf.
"Eonni" Lisa memeluk Jisoo beberapa saat, karna sangat tidak tidak mungkin di depan orangtua murid-murid yang lain mereka melakukan hal yang biasa mereka lakukan, jika meteka masih remaja mungkin mereka akan cuek, tapi dengan status mereka sebagai orangtua itu sangat tidak mungkin.
"Gimana Beby dan Jennie? Apa mereka masih bersedih" Jisoo duduk di samping Lisa karna anak-anak mereka masih belum selesai jam belajarnya.
"Kalau Beby, dia udah mendingan walau terkadang masih suka melamun, tapi kalau Jennie dia masih terang-terangan suka menangis kadang di depan anak-anak, cuma aku yang harus menahan airmata ku eonni, sebesar apapun aku ingin menagis aku tidak menangis di depan mereka, bahkan di kantor pun aku tidak bisa seenaknya menangis karna itu akan menjadi perbatian seluruh karyawanku, aku hanya bisa di menangis di mobil saat aku benar-benar sendiri" Lisa menghela nafas kasar.
'Ya itulah resiko kita menjadi Top, kita benar-benar harus terlihat kuat di mata keluarga kita bahkan di mata orang lain" Jisoo memgelus punggung Lisa memberikan kekuatan untuk sahabat yang sudah dia anggap adik, dia pribadipun sangat kehilangan bayi besar mereka, karna Nanon tumbuh besar bersama mereka bahkan sejak Nanon masih di dalam perut Jennie.
"Mama..." Elf
"Dada.,.." Maureen
"Dady...." Musical.
Terdengar suara dari anak-anak mereka kecuali Levin yang terlihat cool berjalan di di belakang karna Maureen dan Musical sudah berlari ke arah Lisa.
"Hallo sayang" Jisoo menyambut Elf yang berlari ke dalam pelukannya.
"Hallo baby, Musical, boy" Lisa memcium satu persatu anak-anak nya.
"Lisa, aku duluan ya, soalnya aku harus menemani chaeng memeriksakan Hayul ke rumah sakit" Jisoo.
"Memangnya Hayul kenapa Eonni, o ya Hayul tidak ada, aku baru menyadarinya" Lisa melihat tidak ada Hayul bersama Maureen.
"Sudah dua hari ini Hayul tidak enak badan, dan Chaeng sangat khawatir, jadi setelah ini kami akan langsung ke rumah sakit' Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW WOLD??? (JENLISA)
FanfictionTinggal di Califonia america dan juga menyelesaikan pendidikannya di bidang kesehatan sebagai seorang Specialis cancer Jung-eui menjadi dokter termuda di era super millenial, dan dirinya mendapat tawaran untuk menjadi salah satu dikter ahli di rumah...