The Lazuardi's

357 63 11
                                        

Sahabat jadi cinta itu benar adanya. Setidaknya dalam cerita hidup Dio dan Mala. Keduanya lahir dalam satu lingkup yang berdekatan. Lahir di hari dan tanggal yang sama, hanya tahunnya saja berbeda. Dio lahir satu tahun sebelum Mala lahir.

Rumah mereka pun hanya berjarak tiga rumah saja. Dari TK hingga SMA, mereka selalu bersekolah di tempat yang sama. Bahkan saat kuliah mereka "tidak sengaja" diterima dalam satu kampus yang sama, hanya berbeda fakultas saja. Semester seperti memberi izin untuk mereka selalu bersama.

"Bosen ah Yo liat lo terus" keluh Mala ketika tahu bahwa ia diterima di kampus Dio.

Siapa sangka keluhannya malah menumbuhkan perasaan sayang yang serius diantara dirinya dan Dio? Setelah bertahun – tahun selalu bersama, akhirnya 3 tahun yang lalu, tepatnya 6 jam setelah Dio menyelesaikan sidang skripsinya, laki – laki tersebut mengutarakan perasaannya kepada Nirmala Bintang.

To him surprise, Mala membalas perasaannya. Setelah menjalin hubungan serius selama 4 tahun, Dio melamar Nirmala untuk menjadi pasangan hidupnya. Hal ini tentu saja disambut dengan baik oleh keluarga keduanya.

🐣🐣🐣

Setelah menikah 1 setengah tahun lamanya, akhirnya kedua pasangan muda ini dikaruniai seorang anak laki – laki yang diberi nama Baskara Juan Lazuardi.

Saat Juan lahir, Mala memutuskan untuk vakum dari pekerjaan yang dicintainya karena ia ingin fokus mengurus Juan hingga berusia satu tahun. Hal tersebut disambut dengan baik oleh Dio, ia juga tidak mau kalau sampai anaknya tidak mengenali Ibunya sendiri saat sudah bisa bicara nanti.

Mereka hidup berkecukupan berkat usaha dan kerja keras Dio. Sejak lulus kuliah, Dio sangat tekun merintis usaha nya sendiri sehingga beberapa tahun setelahnya ia sudah bisa mendirikan kantornya sendiri yang bergerak di bidang creative industry dengan ia sebagai direktur utama.

Sedangkan Mala fokus dengan pekerjaannya sebagai model, sebenarnya ia agak menyayangkan karena dirinya bergelar sarjana ekonomi. Mau bagaimana lagi, mungkin memang ini takdirnya. Namun sudah setahun ini, Mala vakum dari pekerjaannya.

🐣🐣🐣

Hari ini Dio sampai rumah tidak begitu malam, sebuah hal yang langka.

"Tumben udah pulang Mas?" tanya Mala begitu ia melihat Dio ada di ambang pintu utama rumah mereka. Mala kini tengah sibuk menggendong Juan seraya memberi susu untuknya.

Dion tersenyum lembut sambil berjalan menghampiri kedua harta paling berharganya. Begitu sudah ada di hadapan istrinya, ia segera memberikan kecupan di dahi Mala dan juga si kecil Juan.

"Aku kangen makan malam sama masakan kamu," balasnya.

"Hah? Ih Mas, aku belum masak apa-apa loh? kamu gak bilang mau makan malam dirumah," Mala panik, ia memang belum masak apapun. Mau kasih Dio makan apa ia malam ini?

Dio terkekeh, "Masak apa aja Yang. Indomie juga aku gak masalah, yang penting yang masak kamu. Harus kamu ya" Mala segera berbalik badan dan menempatkan Juan ke tempat bermainnya yang sudah diberi pembatas aman, khawatir anak ini kemana-mana.

"Mandi dulu aja deh Mas, aku sambil siapin makan malam nya"

Gadis itu segera berjalan ke arah dapur dan mengikat rambut nya, dapur agak panas, apalagi ia akan memasak. Tiba – tiba ia merasakan ada seseorang yang meraih tangannya. Didapati suaminya yang tengah senyum-senyum sendiri ke arahnya.

Mala menaikkan alisnya, "Kenapa sih Mas? ada yang aneh?"

Dion cepat-cepat menggelengkan kepalanya sebelum istrinya salah paham. "Kenapa sih kamu gak pernah berubah? curang banget. Dari TK, SD, SMP, SMA, Kuliah, sampe sekarang udah brojol aja masih cantik. Masih manis, masih baik, masih jadi yang terbaik buat aku"

Once Upon a Joy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang