Life Must Go On

BEDA AGAMA

Tidak terasa sudah sebulan aku resmi berpacaran dengan ayu, rasanya manis dan menyenangkan, istilah serasa dunia milik berdua yang lain ngontrak atau seperti kata mbah gomblo Kalau cinta sudah melekat, tahi kucing rasa coklat memang benar adanya. Gak ada yang protes tentang hubunganku dengan ayu, awalnya...... tapi setelah lebih lama, kami mungkin terlihat terlalu menjengkelkan (padahal bagi kami itu manis) misal sebuah kejadian, saat aku pergi makan siang, tiba-tiba setelah aku balik, ada origami burung di mejaku, dengan note yang bertuliskan, "semangat kerjanya sayang" memang terlihat menjijikan sih jika aku ingat-ingat saat ini, tapi untuk orang yang sedang jatuh cinta pada saat itu? wahh itu sudah seperti hal termanis yang tidak bisa digantikan dengan apapun. lalu untuk membalas perhatiannya, origami berbentuk burung itu aku letakkan diatas partisi mejaku, saat ditanya ayu, kenapa kok origami nya ditaruh diatas partisi aku cuma bisa jawab

"iya, biar aku mudah liatnya, kalo aku liat itu aku jadi langsung semangat" jawabku

dia pun tersipu malu, sangat manis punya pacar ayu, dia sangat perhatian, dan perhatian yg dia tunjukan sangat random, jadi tiap saat dia menunjukan perhatian dengan caranya, aku cuma bisa geleng-geleng kepala, sambil tersenyum dengan kelakuan manisnya

semua seperti berjalan sangat lancar, meskipun kadang teman-temannya sedikit risih melihat kelakuan kita berdua, tapi mereka masih bisa mengerti, kami masih hangat, jadi masih terkesan norak untuk pasangan baru... katanya

"lho kok cuma sendiri aja ini PKL nya yu, yang lain mana?" tanya mas laksa mengagetkanku

"yang lain lagi ngerjain tugas PKL mas, saya masih ada tugas sama kak wahyu disini" jawab ayu tiba-tiba dengan sopan

mas laksa terdiam sejenak, seperti bisa membaca keadaan ini, lalu..

"yu, ikut aku bentar yuk, aku mau ngobrol" kata mas laksa

"ahh..iya mas" jawabku

"aku tinggal dulu ya" pamitku pada ayu

aku berjalan keluar kantor menuju koperasi, mas laksa menuju tempat duduk terlebih dahulu, aku mengikutinya dari belakang

"kamu pacaran sama anak PKL itu?" tanya mas laksa

"ahh.. maksudnya mas?" tanyaku pura-pura tidak tahu

"iya, yang tadi itu, yang duduk bareng kamu, kamu pacaran kan sama dia?" tanya mas laksa lagi

"Hmmm...ehh iya mas hehehe" jawabku sambil nyengir

"kok bisaa sihh?" tanya mas laksa heran

"ya bisa lah mas, kan mas yang ngasih saran ke aku buat deketin anak PKL, dan ternyata ada yang nyantol, makasih ya mas sarannya" jawabku

"aku ngasih saran itu bercanda bego, cuma buat ngusilin kamu aja, ngapain kamu deketin beneran" jawab mas laksa sambil menepuk dahi

"lahh berarti mas laksa bohong? berarti mereka tidak terlihat tertarik sama aku? wahh parah kamu mas" jawabku agak kaget

"tapi kamu termasuk hebat, bisa ada yang nyantol sama kamu, padahal aku ngasih saran baru beberapa waktu ini kan? tapi kamu udah bisa dapet salah satu dari mereka" jawabnya, entah itu pujian atau apa, aku bingung menafsirkan kata mas laksa lagi sekarang

"hehehe iya mas" jawabku singkat

"terus gimana?" tanya mas laksa kemudian

"gimana apanya mas?" tanyaku balik, kebingungan

"lah, kamu ngajak dia pacaran tanpa berpikir panjang tah?" tanya mas laksa

"maksudnya gimana mas?" tanyaku masih bingung