SELALU TERLAMBAT

7 0 0
                                    

Kala itu, di suatu sore hari yang temaram, dimana matahari mulai tenggelam dan cahayanya mulai memudar. aku baru keluar dari kantor untuk pulang ke kosku, aku bermalas-malasan berjalan menuju sepeda motorku di parkiran. di kejauhan terlihat laki-laki berkulit sawo matang, berpakaian putih dan celana hitam berdiri sendirian kebingungan. aku mendekatinya, bertanya apa ada yang bisa ku bantu.

"anak OJT ya? ada apa? kok kayak bingung gitu?" tanyaku tiba-tiba

"siap mas, saya anak OJT angkatan 14" dia menjawab dengan tegas

"gak usah formal gitu, udah bukan prajabatan ini" jawabku santai

"siap mas, maaf" jawabnya

"oh iya namaku wahyu" kataku

"saya richo mas" kataku

"gimana richo? ada apa? ada yang bisa aku bantu?" tanyaku

"itu mas, aku baru sampe tadi, 10 orang, semuanya disebar di GI, sudah berangkat semua, aku kebetulan dapet UPT. jadi sekarang aku bingung mau kemana, rencananya sih mau nyari kos, cuma masih bingung, belum tau daerah sini" kata richo panjang lebar

"oalah gitu, yaudah aku temenin ya, rencana mau kos yang kayak gimana?" tanyaku

"yang biasa aja mas" kata richo

"yaudahh ayok ke kosanku dulu, sekalian mandi sholat maghrib, kalo mau di kosanku jg boleh, kebetulan ada yang kosong" kataku

"gapapa nih mas?" tanya richo memastikan

"ya gapapa, timbang kamu berdiri disini sendirian, kasian" kataku

"hahaha ngenes aku ya mas" kata richo

"iya hahaha" kataku

kamipun berangkat, kebetulan kosku dekat dengan kantor. tak sampai beberapa menit kami sudah sampai.

"mas wahyu orang madura ya?" tanya richo sesaat sampai di kos

"iyaa, kenapa? ada masalah?" jawabku sedikit tersinggung, karena pengalaman-pengalaman yang kemarin

"woo kok gitu respons nya mas? aku malah seneng mas orang madura" jawabnya

"kenapa kok seneng?" tanyaku

"ya enak, bisa diajak ngomong madura" katanya

"emang kamu darimana? dari madura?" tanyaku

"enggak bukan, dari situbondo" katanya

"emang situbondo orang madura?" tanyaku bingung

"lho mas gatau? jadi di jawa timur itu ada yang namanya wilayah tapal kuda, jadi wilayah yang masuk tapal kuda itu mayoritas berbahasa madura" kata richo menjelaskan

"kok bisa?" tanyaku kembali bingung

"ya bisa mas hahaha, jadi tuh katanya dulu jaman penjajah, orang belanda ngambil orang madura untuk bekerja di pabrik tebu di wilayah tapal kuda dan hidup dan membuat kampung disana, jadinya tahun ke tahun berkembang dan jadinya sampai sekarang, mayoritas berbahasa madura" kata richo

"wahh pengalaman baru nih" jawabku

kami pun masuk untuk mandi dan sholat, setelah itu kami berbincang panjang, aku sempat menawari dia untuk ngekos di sini, tapi dia menolak katanya kosan ini tidak layak jadi kosan

"Ini mah kandang mas bukan kos-kosan hahaha" katanya sambil tertawa lepas, dia seakan lupa beberapa jam yang lalu aku masih orang asing

"Tapi kan lumayan murah, lagian kosan cuma dipakai buat tidur aja" kataku sedikit tidak terima

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Life Must Go OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang