18

17 5 0
                                    

Pelan-pelan, Agnes ngebuka matanya yang 3 jam ini ketutup dan pemandangan pertama yang dia lihat ialah anak-anak dance yang nyodorin HP di depan wajahnya. Agnes nyoba duduk tegak buat ngumpulin nyawa, tapi baru gerak dikit dia langsung sadar what is happening.

Njir, si bangsul tidur diatas pala gue
Pantes anak-anak pada nyodorin HP
Auto digibahin 1 bulan ke depan

Selanjutnya, Agnes ngajak Nathan kerja sama buat nyingkirin badan Steve dari pundaknya. Setelah rencananya sukses, Agnes ngajak yang lain keluar dari bis ninggalin Steve yang masih nyaman dengan mimpinya.

Mereka balik ke kampus ditemani ribuan bintang yang semakin diperhatikan semakin banyak dan juga si raja malam yang menguasai langit dengan wujudnya yang bulat sempurna.

Jay yang menjadi member tertua untuk sementara waktu mimpin anak-anak dance ke aula buat ngisi absen. Gak lama, Steve bangun dan gak ngeliat temen-temennya disekitar sana. Hari itu pukul 20:15, Steve baru sadar kalo dia ditinggalin sendiri di dalem bis.

Temen kampret

***

Sebenernya, Agnes udah kebelet buang air daritadi. So, setelah nanda tanganin absen di aula, dia mampir buat nyapa penunggu wc terdekat. Dan wc yang dia dapet adalah wc dekat lapangan karena aula yang dimaksud pelatih koreo mereka adalah aula di lantai dasar.

Setelah selesai dengan urusannya, Agnes keluar dan mendapatkan kampus udah sepi. Bahkan listrik udah dimatiin. Cuma ada cahaya dari wc yang baru aja ditempatin Agnes karena wc itu punya sakelar sendiri, paralel.

Untuk keluar dari wilayah universitas, Agnes harus melewati lapangan yang cukup luas. Dengan modal lampu sorot yang selalu nyala waktu listrik lain dimatiin, Agnes berjalan di tengah lapangan yang cukup terang. Awalnya, ia berjalan santai sampai kemudian dia menangkap sosok lain yang keluar dari salah satu kelas disebelah kanannya.

"Anyeong"

Agnes kaget, of course
Tapi dia berusaha ngontrol ekspresi supaya gak keliatan seperti pecundang di depan rivalnya.

"Hai, lo berhasil selamat rupanya"

"Gue dikirimin seorang peri waktu nyawa gue diujung tanduk"

"Bagus lo dikasih kesempatan kedua supaya tobat"

"Yang ada gue dikasih kesempatan kedua buat balas dendam"

"Mikir, sat! Jangan sampe tuhan nyesel udah ngasih lo waktu tambahan"

"Ya ya gue tobat, tapi setelah ngabisin sisa napas lo!"

DOR

1 peluru berhasil lolos dari short gun yang dibawa Olivia, tapi Agnes berhasil menghindar.

DOR

DOR

DOR

4 peluru terbuang sia-sia

Sial, gue gak bawa peluru tambahan

DOR

"Lima"

5 suara tembakan yang membuat 3 orang lain disana tertarik untuk mencari sumber suara.

Sebuah smirk terpampang jelas di wajah cantik Agnes ketika lawannya berlari mendekat berusaha menusuknya. Sepertinya, ia hanya memiliki sedikit stok peluru, makanya ia mengajak lawannya untuk adu pisau. Suatu keuntungan bagi Agnes yang hanya membawa pisau lipat kala itu.

Dengan kecepatan cahaya, Agnes menghindar dari pisau yang hampir menusuk dadanya dan menahan tangan sang lawan. Tangan Olivia yang tidak ditahan Agnes sekaligus menggenggam pistol ia arahkan pada tubuh gadis dihadapannya bersamaan dengan bergeraknya pisau Agnes melukai tangan lawannya. Alhasil, sebuah luka goresan yang cukup dalam didapatkan tangan kiri Olivia dan luka tembakkan didapatkan kaki kiri Agnes.

Gwaenchana, itu cuma luka tembakkan

Adu pisau dilanjutkan

TENG TENG (suara gong)

Olivia hendak menusuk perut Agnes yang sialnya malah mengenai pinggang gadis itu. Agnes juga hendak menyerang Olivia dengan menancapkan pisau di dadanya malah tertancap di bahu wanita tersebut. Beruntung pisau lipat tersebut tidak tertancap pada bagian tangan Olivia yang memegang senjata tajam sehingga gadis itu bisa melukai pipi Agnes dengan pisaunya. Tanpa jeda, Olivia langsung menusukkan pisau yang ia punya ke kaki kanan Agnes membuat gadis tersebut kehilangan keseimbangan.

Selagi itu, Olivia bersusah payah melepaskan pisau di bahunya tetapi Agnes sudah berdiri terlebih dulu untuk membantu Olivia melepaskannya dan mengarahkannya ke perut. Olivia berusaha menahan tangan Agnes yang hendak melukai perutnya dengan 1 tangan. Bagaimanapun, Agnes memiliki 2 tangan yang berfungsi untuk menekan pisau itu ke perut lawannya. Untuk kedua kali, Olivia mendapat tusukkan di tempat yang sama oleh orang yang sama.

Dengan tenaga yang tersisa, Agnes berusaha mundur supaya orang yang terbaring dihadapannya sulit untuk menargetkan tubuhnya.

Di waktu yang bersamaan, Vera datang dari arah tangga dan Steve datang dari parkiran bisa melihat jelas kondisi mengenaskan Agnes dan lawannya yang sedang meregang nyawa.

"AGNES!"

Itu Steve yang manggil. Vera pastinya udah cukup terbiasa liat kondisi manusia kayak sekarang, jadi dia lebih tenang walaupun tetap ada kekhawatiran didalamnya. Tapi buat Steve, kayaknya ini jadi kali pertama, deh.

Agnes noleh ke sumber suara dan dia bisa lihat jelas Steve yang berkaca-kaca dan dibelakangnya, Sebastian yang gak percaya sama apa yang dia lihat.

Dari 4 orang yang ada disana, cuma Vera yang sadar kalo Olivia masih bertahan dan nodongin pistol kearah Agnes yang masih kuat berdiri.

"AGNES AWAS!"

DOR

Terlambat

1 peluru dengan cepat melesat melewati dada seorang gadis dan seketika, gadis tersebut limbung ke tanah.

Sweet But Psycho || TxT ft ITZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang