Part 1

286 11 0
                                    

Sore ini Rissa memutuskan untuk menghabiskan waktu luangnya di kafe yang baru buka minggu lalu untuk menghabiskan waktu kosongnya hari ini. Kafe ini cukup bagus untuk anak anak remaja berkumpul karena memiliki dekorasi yang cukup menenangkan untuk bersantai dan tertawa bersama teman-teman. Berbeda dengan Rissa yang hanya sendirian duduk di kafe yang dekat dengan jendela sambil menyesap teh yang dia pesan dan sesekali mengikuti alunan lagu yang sedang dia dengar di kafe ini. Berasa jomblo banget. Eh, emang jomblo sih.

I could put in a stardust in your eyes

Put a little sunshine in your life

Give me a little heart to feel the same

And I wanna know if I'll see you again

If I'll see..

(stardust-mika)

Rissa berhenti bernyanyi ketika mendengar lonceng berbunyi dari pintu kafe yang berarti ada orang yang masuk ke dalam kafe dan membuat mata Rissa setengah melotot karena melihat siapa yang baru saja datang dengan gaya santainya.

"Eh ada emak emak rempong nih disini." Ucap Rama agak kaget tetapi cepat cepat merubah raut wajahnya menjadi sok santai tetapi menjijkan

"Lo ngikutin gue ya? Dasar penggangu! Tadinya gue pikir hari ini gue bakal tentram karena ga bakal ketemu lo. Memang ya, setan itu ada dimana mana, hhh." Balas Rissa dengan cipratan kata kata yang cukup membuat Rama menggerutu.

Rama pun langsung duduk di hadapan Rissa dengan kesal "Yaelah, pede banget lo. Kayak ga ada kerjaan aja ngikutin mak lampir kayak lo, lagian seharusnya lo tuh bersyukur masih ada yang mau nemenin. Gak berterimakasih banget jadi orang. Dan for your info, gue manusia bukan setan."

"Loh loh loh, lo ngapain duduk disini?! Disana kan masih banyak tempat kali, dan for your info juga, gue sama sekali gak minta lo buat nemenin gue karena hidup gue akan jauh lebih tenang kalo gak ada lo di hadapan gue. " Ucap Rissa kesal karena melihat Rama yang seenaknya duduk di hadapan Rissa.

"Ya bodo amat. Emang ini kafe punya lo, pake ngatur gue duduk dimana lah. Lagian gue disini kan bayar. Jadi ya, lo ga berhak ngatur ngatur gue."

"Ihhh ngeselin lo."

Tanpa mereka sadari hujan deras turun disertai petir yang sesekali terdengar dan membuat mereka mengerutkan kening karena tidak tau bagaimana cara nya pulang dalam keadaan hujan seperti ini.

**

"Gue masuk dulu." Kata Rissa malas sambil merapikan rambutnya bekas helm cadangan Rama yang dipakainya

"Lo ga diajarin orang tua lo ya bilang makasih?"

"Makasih. Udah kan?"

"Gitu dong. Yaudah gue balik dulu" ucap Rama dan hanya dibalas anggukan oleh Rissa karena sudah mengantuk dan ingin segera mandi dan tidur dengan bantal-bantalnya.

Memang tadi Rissa dan Rama terpakasa menunggu hujan reda baru bisa pulang dan setiap sepuluh menit sekali mereka bertengkar dan membela diri sendiri, dan ketika hujan reda, kejaiban terjadi yaitu Rissa ditawarkan tumpangan oleh Pangeran Jutek dan hanya dibalas anggukan oleh Rissa.

Sekilas Rissa mengingat kejadian tadi sore yang membuatnya tersenyum kecil. "Tumben banget cowok judes kayak dia ngasih tumpangan ke gue, ga pake nyolot lagi" ucap Rissa lalu mengambil handuk nya ke kamar mandi untuk membersihkan sekaligus menyegarkan badannya dari segala kepenatan dan kelelahannya hari ini.

a.n

Sorry banget ya chapter ini super duper pendek, soalnya hari ini capek banget tapi tetep nyempet-nyempetin ngetik biar gak bosen hehe. Tapi janji kok, part selanjutnya bakalan panjang, yey! Jangan lupa vomments nya yah, soalnya vomments kalian berarti banget bagi aku. Thank you guys! Oh ya di mulmed ada Rama tuh.

To Be With You [short story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang