Part 2

248 11 0
                                    

Hai readers! Aku cuman mau bilang habis aku nge post chapter ini, mungkin sekitar 1 minggu aku gak update soalnya ada ujian bulanan yang bikin sumpek. Oke deh. Selamat membaca!

Rama POV

Tidak seperti biasanya, hari ini di depan kelas Rama sangat ramai. Rama yang baru datang bingung bercampur kesal karena tidak tau apa yang terjadi dan menjadi sulit masuk ke kelas karena murid-murid sekolahnya beramai-ramai di depan kelasnya.

"Minggir dong woi, gue mau masuk." Ucap Rama kesal kepada teman temannya dan semakin kesal karena tidak ada yang menghiraukannya dan membuat Rama dengan sekuat tenaga mendorong teman-temannya agar dia dapat masuk ke kelasnya, dan berhasil!

Oh ternyata murid baru, tapi tunggu. Cantik juga yah. Jauh banget sama mak lampir yang gak pernah serapi ini, pikir Rama.

Tiba tiba seseorang menepuk pundak Rama dan membuatnya menoleh kebelakang "Kenapa Ga?" oh ternyata itu Rangga atau biasa dipanggil Aga, teman dekat Rama yang sudah dianggap sebagai saudaranya sendiri dan sebaliknya.

"Udah liat murid baru nya gak? Cantik banget kan, pengen gue pacarin aja. Apalagi senyumnya, behhh melting Ram melting" ucap Aga. Gini nih, keluar sifat playboy setiap liat cewek cantik.

"Enak aja lo, bagian gue tuh. Ambil aja tuh si Rissa. Gue rela kok." Jawab Rama tertawa kecil, sangat kecil.

"Ah udah ah ribet amat. Gini aja deh, gimana kalo kita taruhan aja? Tapi yang tau cuman kita."

Rama pun tampak berpikir sebentar "Taruhannya gimana maksudnya?"

"Gini,Ram. Kita taruhan untuk ngedeketin tuh murid baru. Kalo perlu lo pacarin. Tapi waktunya cuman boleh sampe 1 bulan. Setelah itu lo putusin dia. Nah siapa yang lebih duluan ngedeketin dia harus nraktirin makan di kantin ato dimana aja selama 1 bulan, soalnya kan kita sekolah disini cuman sampe 1 bulan aja kan." Kata Aga panjang lebar dan mendapat anggukan dari Rama.

"Hmm. Well, deal"

Sebenarnya Rama tidak begitu suka dengan taruhan yang dibuat Aga, tapi setelah mendengar kata ditraktir secara otomatis Rama langsung menganggukan kepala tanda setuju.

"Sipp kita mulai dari hari ini ya bro." jawab Aga sambil merangkul temannya itu lalu kembali ke tempat duduk masing masing karena tidak sadar ternyata bel masuk sudah berbunyi daritadi.

**

Rissa POV

Saat ini Rissa dan 2 teman dekatnya Vega dan Sasha sedang berkumpul di kantin. Kedua teman nya daritadi asyik berbicara sedangkan Rissa hanya melihat pemandangan yang tidak mengenakkan di depannya.

Yap, daritadi Rissa melihat Rama dan Karin yang notabenenya murid baru yang diincar para kaum adam sekali lirik saja. Dari kejauhan Rissa tau bahwa Rama dan Karin sedang berbincang-bincang sangat akrab padahal mereka baru kenalan.

Sebut saja Rissa cemburu karena memang itu kenyataannya. Rissa sudah menyukai Rama sejak hari pertama masuk SMA dan ternyata, kelas tiga ini Rissa dan Rama sekelas. Mungkin banyak yang merasa aneh. Katanya suka tapi kok setiap hari berantem? Sebenarnya itulah cara Rissa mencintai Rama, yaitu dengan selalu bertengkar.

"Ris!" ucap Vega dan Sasha berbarengan setengah berteriak dan membuat Rissa tersadar dari lamunannya.

"Eh? Iya? Apa? Kenapa tadi? Sorry sorry" ucap Rissa

"Tuh kan lo ga denger kita ngomong." Ucap vega memanyunkan bibirnya

Rissa mengernyitkan dahi nya "Iya iya sorry, emang kalian ngebahas apa sih?"

"Gak penting sih. Cuman ngebahas film terbaru aja." Balas Vega

"Ohh. Mm apa ya. Ah iya! Nonton insurgent yuk. Seru kan kayaknya. Gue kangen sama four nya, ganteng banget!" kata Rissa

"Hayukk, sabtu ini ya guys" ucap Vega dan dibalas acungan jempol oleh kedua temannya.

"Ris." Ucap Sasha datar. Dari raut wajahnya. Vega dan Rissa mengerti kalau Sasha akan membicarakan sesuatu hal yang serius.

"Sampe kapan lo mendem perasaan lo ke Rama? Jujur, gue dan Vega ngerasa risih ngeliat lo akhir-akhir ini. Lo kebanyakan ngelamun." Ucap Sasha dan mendapat anggukan setuju dari Vega

Rissa hanya mengedikkan bahunya "Gatau, Sha. Jujur aja, akhir-akhir ini gue ngerasa apa ya, cemburu mungkin?"

"Ngeliat Karin sama Rama akrab banget sampe sampe, semenjak Karin sekolah disini gak pernah ngajak lo berantem lagi? Iya? Gitukan?" kata Sasha tepat sasaran.

"Normal sih. Yang namanya suka sama seseorang pasti ada detik detik kita cemburu. Ya itu yang lo alamin sekarang Ris. Tapi di satu sisi, lo gabisa nyalahin Karin juga karena seakan-akan dia ngerebut Rama dari lo. Karena lo nya juga sih, gak mau nyatain." Ucap Vega jujur.

"Ga segampang itu nyatainnya ke dia"

**

Hari ini seperti yang telah ditentukan. Rissa, Vega, dan juga Sasha akan menonton film di bioskop dan sekarang Rissa duluan sampai sedangkan kedua temannya masih on the way, sehingga Rissa lebih dulu membeli tiga tiket sebelum kehabisan.

Seperti biasanya, Rissa hari ini hanya memakai baju yang teramat sangat simple karena sedang malas membongkar lemarinya. Dia hanya memakai baju putih yang bermotif bunga yang juga berwarna putih, celana panjang tosca, tas kecil, dan flat shoes.

Tiba tiba telfonnya bordering dan ternyata kedua temannya telah sampai dan akan menyusul Rissa ke bioskop.

**

"Film nya keren banget gila"

"Iya, duh gue gerem banget sam erudite ih"

"Iya tapi ending puas banget"

"Gue pengen nonton lagi."

"Gue pengen banget kayak Tris sama Four."

Mereka bertiga baru saja keluar dari bioskop dan langsung berkomentar mengenai film yang baru saja mereka tonton. Dan karena lapar, akhirnya mereka memutuskan ke salah satu restoran di dalam mall itu.

"Ris, liat depan pintu buruan." Ucap Vega dan membuat Rissa menoleh ke arah belakang yang dimaksud Vega dan langsung membuat Rissa tidak selera makan lagi.

Bagaimana tidak, Rissa secara langsung melihat orang yang dia suka sedang tertawa dengan cewek yang tidak asing lagi. Karin.

**

Sesampainya di rumah Rissa langsung masuk ke kamarnya setelah menyalam orang tuanya dan merebahkan dirinya ke kasur lalu mengambil hape nya di tas kecilnya.

Dari instagram, pindah ke path, dari path pindah ke we heart it, dari we heart it pindah ke pinterest, dari pinterest pindah ke ask fm, dari ask fm pindah ke twitter.

@Karin7

Thank you for today @RamaPradipta

Rissa lelah, Rissa terlalu lelah memendam rasa sukanya kepada Rama, dan saking lelahnya membuat tertidur sangat lelap.

a.n

Haloha!! sorry ya kalo banyak typo nya. vomments kalo boleh dan keep reading yah! huha!

To Be With You [short story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang