4

457 56 12
                                    

Haiii.....

jangan lupa vote dan komennya yaaa :)

berharap masih pada inget sama cerita ini

'Makan, lo suka inikan' ucap seorang pria dihadapan Hana seraya menyodorkan sebungkus roti lapis keju kesukaannya yang hanya dijual kantin sekolahnya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Makan, lo suka inikan' ucap seorang pria dihadapan Hana seraya menyodorkan sebungkus roti lapis keju kesukaannya yang hanya dijual kantin sekolahnya ini.

'Thanks gan'

'bayaran pr'

Hana tersenyum lalu mengangguk seraya menerima bungkusan itu dengan mata berbinarnya.

'padahal pr kamu yang bener semua, kenapa masih aja nyuruh aku meriksa gan?' tanya Hana sambil tangannya membuka bungkusan roti lapis itu.

'cuma mastiin, thanks ya han' Argan menarik buku prnya yang telah diperiksa oleh Hana demi disamakan jawabannya dengan milik gadis itu.

'semua berbayar gan, jadi ga perlu makasih' kekeh Hana yang dibalas cengiran lebar pria itu lalu menepuk atas kepala Hana seperti biasanya, berjalan kearah bangkunya, namun terhenti kala namanya disebut lantang dengan kegaduhan yang terjadi diluar dan depan kelas, semua pasang mata menatap Argan dengan penuh selidik dan tajam.

'Argantara...' panggil wali kelas mereka dengan raut tegangnya menatap sang murid yang kini saling bertatapan dengan Hana, meski akhirnya gadis itu sadar jika perlahan wajah Argan terlihat pucat saat melihat wali kelas mereka datang dengan 3 pria berseragam polisi yang kini berjalan kearah Argan.

'anda kami tangkap atas kasus pembunuhan berencana Rajendra Pradipta'

Hana melebarkan matanya terkejut, menatap penuh minat pada Argan, namun pria itu menundukkan kepalanya, memejamkan matanya kala berbagai tanggapan ia dengar dari teman kelas maupun yang lain.

'Gan... bilang mereka bohong' seru Hana menggoncangkan lengan Argan yang tampak diam saja saat tangannya tengah ditarik kebelakang lalu dipasangkan borgol oleh polisi, tidak melawan, yang pria itu lakukan hanya menunduk.

'Argan jawab...!!! gan, bukan kamukan? bilang ke mereka kalo itu bukan kamu!!! Argannn' seru Hana masih saja terus mengguncangkan lengan Argan yang kini mengangkat wajahnya demi menatap Hana.

pandangan keduanya bertemu, dan Hana begitu merasa tersakiti melihat tatapan Argan yang menyiratkan kesedihan mendalam, belum pernah ia melihat tatapan itu dari seorang pemberani seperti Argantara Pradipta.

'ayo jalan' ucap polisi itu kemudian.

'Argannnn, gan..'

"Argannn" Hana terbangun seraya menarik nafasnya dalam dalam, mengerjap sesaat demi membiasakan temaram lampu kamarnya, iapun menoleh pada jam dinding yang menunjukkan pukul setengah 3 pagi.

mimpi lamanya telah kembali, Hana sudah lama tidak memimpikan pria itu beserta kenangan sekolah mereka dulu, ya.... mimpinya telah usai sejak bertemu dengan Yoshi, pria yang kini menjadi suaminya.

Forbidden Love - Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang