***
Sore hari, Aran membuat janji untuk bertemu dengan seorang gadis disebuah taman.
"Maaf ya aku telat" Aran meletakkan tasnya dirumput dan duduk dikursi sebelah gadis itu.
"Gapapa, aku juga baru dateng kok"
"Ada cerita apa hari ini?" Aran tersenyum melihat gadis disebelahnya.
Wajah gadis yang sebelumnya tersenyum kini berubah sedih "Abang aku kabur dari rumah"
"Hah? Kok bisa? trus-trus, gimana?" Tanya Aran seolah-olah tertarik dengan cerita gadis itu.
"Abang mau ga bantuin aku nyari Abang aku?" Tanya gadis itu sambil menunduk.
Aran mengangguk mengiyakan, mana mungkin dia menolak gadis itu "Boleh"
"Beneran?" Mata gadis tersebut terlihat berbinar ketika Aran menerima permintaannya.
Aran tersenyum manis "iya"
"Makasih Abang" gadis itu memeluk Aran dengan erat.
Aran mengelus rambut gadis itu dengan lembut "Iya sama-sama"
Gadis tersebut bernama Christy. Dia adik bungsu Aran. Aran sangat menyayanginya meskipun mereka tidak pernah tinggal satu atap.
Berbeda dengan zean, Aran sudah saling mengenal dengan Christy lebih lama, Christy tak mungkin mengenalinya jadi dia lebih berani bertemu dengan Christy daripada zean. Meskipun begitu, namanya tetap ia samarkan. Aran memperkenalkan dirinya kepada Christy dengan nama Athar, Christy tidak tau kalau Zean mengenal Aran begitupun sebaliknya. Aran sengaja merahasiakan ini semua, dia takut kalau orangtuanya tau dia tidak akan pernah mengizinkan Aran bertemu dengan adik-adiknya lagi. Yang mengetahui hal ini hanya saudara-saudaranya di panti, Abah dan juga ibu.
"Oh iya Abang punya hadiah buat kamu" Aran membuka tasnya kemudian mengambil sesuatu.
Christy terlihat sangat penasaran "Apa?"
Aran memunggungi Christy kemudian berbalik sambil memperlihatkan mainan ayam berkepala panjang yang bisa mengeluarkan bunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Akhir
Teen FictionMungkin ini titik terakhir untukku tapi tidak untuk cintaku.